Part 10

78 5 0
                                    

Suara itu membangunkan ku, ya suara sepatula berpadu dengan wajan menghasilkan suara merdu dan Aroma yang menyeruak menusuk hidung melangkahkan kaki menuju dapur aku lihat ibu sedang memasak  mengenakan daster dan rambut yang dibiarkan terurai Sementara aku duduk dibelakang ibu.

" Ibu.., masak Apa? "

" masak sambel goreng " ucap ibu

" semalam aku di kejar- kejar bu" ucapku

" Di kejar siapa? " tanya ibu sambil menoleh ke arah ku

"Astagpirullah,Ssseett " jawabku terkejut

" Sseett apa? kamu ini mengkagetkan ibu aja " dengan nada sedikit meninggi

" Ibu yang bikin kaget,..itu pake apaan Bu? "

" ini cream yang baru ibu beli di Bu Sodah " jawab Ibu sambil menepuk nepukan tangan ke wajah

" kalau pake yang bener bu aku kan jadi kaget "

" Ibu belum selesai takut gosong masakannya "

" Bu aku di kejar- kejar nenek nenek bu, masa nyuruh aku makan sesajen bu untungnya cuma mimpi  kata Dia ada orang baru sambil ketawa gitu "

" Kan sudah ibu bilang maghrib jangan keluar Pamali "

" Pamali kenapa bu..itu tanaman apa bu? "

" pokoknya ya pamali..itu bengle kamu kasih ke kakakmu ya Mirna " perintah Ibu

" Iya Bu " ucapku.

****

Pukul 15.00
Aku berencana kembali menggunjungi Fakhri tak lupa izin terlebih dahulu kepada Ibu sepanjang perjalanan aku terus berpikir kenapa orang itu jahat kepada keluarga Mbak Mirna selebih lagi kenapa Anak-anak mereka begitu menarik bagi bangsa dedemit hal ini mengingatkanku pada kejadian waktu Keluarga kami merantau ke kota P seseorang yang di kira baik oleh keluarga kami ternyata punya niatan jahat. Saat itu Mbak Mirna sering sekali kehilangan pakaian dal*m dan beberapa baju milik Anaknya. Fakhri  pada saat itu berusia 4 tahun aku masih ingat wajah lucu mengemaskan awalnya tidak curiga lama kelamaan kini hanya baju Fakhri yg hilang satu atau dua helai pakaian berhasil di curi olehnya karena merasa terganggu di jebaklah dan di pergoki oleh karyawan yang baru pulang dari pabrik pelaku langsung di tangkap hampir di haj*r oleh Warga.

ketika di tanyain oleh warga motifnya apa, pelaku mengakui bahwa menginginkan Anak laki laki untuk di jadikan santapan dedemit karena dia tidak mempunyai ke turunan maka harus mencari korban lainnya pelakunya adalah supir angkot yang sering ngopi di warung Mbak Mirna. semenjak itu keluarga Mbak Mirna pindah dan kembali ke kampung.
Lamunanku di buyarkan oleh suara klakson mobil yang ingin menyalip hingga tak terasa sudah sampai di rumah Mbak Mirna aku lihat Fakhri sedang makan, mulutnya penuh dengan makanan sesekali tersenyum ke arahku. Aku terus memperhatikan Fakhri makan seperti sedang kelaparan sekali bahkan menghabiskan sebakul nasi itu pun masih kurang lalu Fakhri melihat ke arah kantung plastik yang aku bawa aku langsung menyodorkannya dan langsung dimakan. Menurutku aneh dulu Fakhir susah makan bahkan setengah hari pun sanggup tanpa makan apapun kini makan banyak lebih dari orang normal biasanya aku lihat wajahnya kini pucat seakan mau meninggal.
Mbak Mirna baru keluar dari kamar sehabis sholat ashar lalu membicarakan hal serius dengan Pak jaya.

" Mas, waktu Krisna kesini di depan rumah. kalian membicarakan apa? Aku hanya dengar penangkal maksudnya penangkal apa " tanya Mbak  Mirna

" Penangkal? Oh ya penangkal itu ada di dalam hati kita mempercayai adanya Allah.SWT dengan terus meningkatkan keimanan dan menjaga ibadah Salah satunya sholat " sambil membenarkan kopeah (peci) lalu masuk ke dalam kamar untuk sholat.

Mbak Mirna hanya menganggukan kepala, kita membicarakan banyak hal hingga tak terasa waktu sudah sore aku berpamitan pulang. aku harus buru-buru karena takut saat maghrib masih di jalan. Hingga lupa memberikan titipan ibu kepada Mbak Mirna untunglah di jalan aku berpapasan dengan Mbak sovi kakak kedua hingga aku menitipkan dringo blenge kepadanya aku hanya mengabari mbak Mirna bahwa titipan ibu ada di mbak sovi dan mengabari besok aku akan pulang.

Selesai adzan maghrib mbak sovi mengantarkan dringo blengle ke rumah Mbak Mirna tepat di jalan bertektur tanah arah Rumah Mbak Mirna. Mbak sovi melihat bayangan putih dari kejauhan.. bayangan itu semakin jelas membentuk wajah yang menghitam menyeramkan dengan baju yang kumuh  rambut yang terurai panjang sementara kukunya memanjang dan kedua tangan di lumuri darah seakan sedang menangis. tangisan yang sangat menyayat hati seperti kehilangan anak begitu dalam rasa sedihnya kuntilanak itu mondar mandir dan terus menangis lalu terbang ke pohon dan menghilang.
Dengan cepat Mbak sovi ke rumah mbak Mirna dan langsung memberikannya lalu bergegas untuk ke masjid tadarusan. Selepas kedatangan Mbak sovi, Pak jaya melihat sesuatu....bersambung.

***
Sehabis lebaran Keluarga Mbak Mirna terus mengalami ke Anehan terutama Fakhri. Lalu apa aja ke Anehan yang terjadi? Ikutin terus ya readers...terima kasih sudah berkenan mampir 🙏😊

Kumpulan Cerita Horor NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang