DUA PULUH ENAM : MAAF

65.2K 2.6K 1K
                                    

Yang minta Samudra dikasih penyesalan yang paling parah dari metta, hayo siapa yang ngomong gitu?. Tenang aja ko berantemnya enggak lama-lama banget bentar doang. Buat Metta yakin dulu sama Samudra kalo Samudra bukan cowok brengsek..

-
-
-

Mungkin benar yang dibilang Edgar kalo dirinya bukan cowok yang baik untuk Metta. Samudra berusahakan untuk bangun dari rasa sakit tubuhnya. Kali ini Samudra yakin akan berhasil menemuin Metta dirumahnya.

"SAMUDRA!"mereka. ya siapa lagi kalo bukan sahabat-sahabat Samudra dan Metta

Panji cuma diam lihat luka dibagian tubuh Samudra. Pesan apaan tuh yang dikirim Arga. Ternyata Samudra enggak mati cuma terluka doang

"kaliann--nn"Samudra berusaha berkata, walapun rasanya sakit sedikit saja bicara satu kata

"apa-apanih kata Arga lo mati dijalan. ANAK DAJJAL!"murka Raka yang engga terima dibohong Arga

Samudra tersenyum tipis. Samudra melirik Panji yang masih terdiam menatapnya. Apa Panji masih marah karenannya? Samudra tersenyum manis membangunkan tubuhnya lalu melirik mereka semua

"gue-gue tadi kecelakaan"bohong Samudra. Samudra cuma takut para temannya nanti marah sama Metta cuma gara-gara Metta diam aja lihat Samudra dihajar habis-habisan oleh Edgar

Panji merahi tangannya membantu Samudra diri. Gimanapun Samudra adalah teman terbaiknya. Kalo enggak ada Samudra kata itu mungkin Panji udah mati terbunuh sama kawasan Arga

"Thanks Jii, gue--gue harus kerumah Metta buat bilang kalo Vannesa sama sekali enggak punya anak walapun dia punya anak berarti bukan anak gue tapi anak orang lain"kata Samudra

Samudra memasukin mobilnya meninggalkan mereka semua. Untuk saat ini yang terpenting berusaha untuk mendapatkan cintanya kembali

Samudra tau kedatengan dirinya tidak akan diterima oleh Edgar. Dengan cara memohon dan bersujud dikaki Edgar pasti Edgar akan menolongnya bukan?

Bentar lagi Samudra sampai dirumah Metta. Dia harus jelasin bahwa Vannesa punya anak bukan dari dirinya. Samudra ingat kalo Vannesa punya suami diluar negeri dia tinggalin bersama anaknya

"Metta"Samudra turun dari mobilnya melihat Metta sama Edgar memasukin rumahnya

"KAMU!"Edgar ingin menghajar wajah Samudra tetapi Metta memohon dengan Edgar untuk masuk dan biarkan Metta dengan Samudra bicara untuk terakhir kalinya

Edgar cuma bisa masuk meninggalkan mereka berdua. Metta melangkah kakinya menunju Samudra. Kurang puas! Kurang puas yang Metta bilang tadi kalo dirinya sama sekali enggak butuh Samudra

Mata Metta beralih kearah sahabatnya yang dateng cuma buat bantu Samudra. Udah tau Samudra salah masih dibelain

"Aku gak peduli aku harus dicaci maki sama kamu asalkan aku bisa peluk kamu dan anak aku buat kali ini aja Metta, habis itu aku bakal buktin semuanya kalo aku benaran enggak salah"Samudra mengelus tangan Metta. Bermohon agar Metta mengizinkannya

"Walapun ini anak kamu Sam. Aku yakin anak kita benci kamu"tekan Metta. Tetesan air mata Metta tertumpah mengenai manik pipinya

Samudra berjongkok melihat perut Metta yang masih rata. Harapannya bisa melihat perut Metta besar, mengelusnya seperti tantenya yang ada diluar negeri. Dulu Samudra sering sekali mengelus perut besar tantenya apa lagi isinya adalah seorang bayi lucu dan menggemaskan

BABY BOY (21+) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang