Ep.5 : Sakit Hati

179 45 34
                                    


‘Menanggung kesakitan seorang diri.’

LOVE ME, LOVE US TOO
Sabtu, 10.04.2021
Revisi: 01/06/2023
.
.

Seperti biasa Kim Sena bangun lebih dulu, menyingkirkan perlahan lengan besar yang melingkari perutnya seperti memeluk bantal guling. Tidak akan ada yang berubah, Sehan tetaplah suaminya, ayah dari bayi yang sedang ia kandung. Untuk itu ia perlu memastikan sekali lagi sebelum mengambil keputusan.

“Apa yang harus aku lakukan padamu?” tanyanya sambil memandangi wajah Sehan yang masih terlelap.

Di pagi hari, Sena sudah sibuk memikirkan cara untuk mengawasi Sehan. Jika bisa, ia ingin mengurung Sehan di rumah saja sehingga tidak dapat menemui Irene lagi sebagai Sean. Berani sekali Sehan mengkhianatinya, menyembunyikan identitas demi berselingkuh dengan wanita lain. Bertanya-tanya dalam hati, sejak kapan Sehan melakukannya? Apa selama ini Jihan mengetahuinya dan telah membantu menutupi kebenaran dengan berbohong padanya?

Semakin dipikirkan, semakin membuat Sena marah. “OH SEHAN, CEPAT BANGUN!” teriaknya menghempaskan lengan Sehan.

Sehan melenguh, bahkan mengeryit karena suara keras Sena telah mengagetkannya. “Cepat bangun, aku ada kelas di jam pelajaran pertama.” Sekali lagi Sena membangunkan Sehan dengan menggoyang-goyangkan lengan pria itu.

“Bisakah kau membangunkanku dengan cara yang lebih halus, gendang telingaku rasanya hampir pecah,” keluh Sehan, suaranya parau sekaligus berat dan Sena sangat menyukainya.

Tapi sekarang bukan waktunya untuk Sena terpedaya oleh Sehan. “Tidak bisa, ayo, cepat bangun!”

“Lima menit saja, biarkan aku tidur.” Sehan mencengkeram pergelangan tangan Sena, membuat gadis itu tidak bisa menarik-narik tubuhnya lagi.

Sena merasa kalah. Tidak bisa berbuat lebih kejam, menunjukkan kekecewaan serta kemarahannya dengan mencoba mengabaikan perselingkuhan Sehan. Dasar bodoh, umpatnya dalam hati. Saat itu salah satu jari Sehan menggambar lingkaran di telapak tangan Sena dengan gerakan paling menenangkan. Saking bodohnya mata Sena terpejam, menikmati irama sentuhan lembut Sehan. Kacau balau dalam otaknya mendadak ikut tenang.

Hanya Sehan yang aku butuhkan. Sena membatin dan Sehan mulai membelai rambut panjang Sena dengan teratur dan lembut. Baik Sehan maupun Sena mengubah posisi menjadi miring, menghadap satu sama lain.

“Bagaimana sudah merasa lebih baik?” Sehan bertanya menimbulkan keryitan di dahi Sena. “Aku tau kamu masih marah karena perbuatanku semalam.”

“Tidak, aku tidak marah hanya karena kamu pulang larut. Kau sibuk, perusahaan membutuhkanmu, jadi aku bisa apa,” sanggah Sena, memang benar penyebab utamanya marah bukan hal sepele seperti itu.

Sehan mencium telapak tangan Sena di tempat tadi ia menyentuhnya. “Dan kau membutuhkanku, seperti aku yang membutuhkanmu baik dulu, sekarang maupun nanti.”

Oh ayolah, sejak kapan Sehan bermulut manis, jerit Sena dalam hati. Selain amat polos, suaminya itu memang selalu dapat meluluhkan hatinya dan begitu perhatian. Sehan tampak sangat mencintainya. Mana mungkin pria sebaik Sehan berselingkuh!

◈◈◈

Matahari belum sepenuhnya naik, tapi terik terasa menyengat kulit. Murid-murid dari kelas 3-2 tetap bersemangat dan saling menyerang di permainan bola tangan. Sena meniup peluit setiap ada murid yang terkena lemparan bola.

“Im Dahye, OUT!” serunya sambil berlari kecil demi melihat pemain tersisa.

“Im Dahye, OUT!” serunya sambil berlari kecil demi melihat pemain tersisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Me, Love Us TooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang