Do you love me?

730 63 3
                                    

[ TsukiHinaAtsu ]

Haikyuu © Furudate Haruichi

warn : ooc, typo, typing seenaknya

.
.
.
.
.

Manik karamel menatap lekat benda pipih dihadapannya. Matanya masih setia menatap foto yang ada di galeri.

Sekarang dia sedang bekerja di museum Sendai.

Perasaan tidak keruan kembali hadir. Membuat dirinya kesal, marah dan bersalah.

Itu terjadi atas dasar ingin menjahili temannya saja. Dan tanpa sadar hubungan mereka sudah terancam.

🍓🍓🍓

"Yosha----ehhh?!" Belum juga melepas kerinduan dengan rekan timnya yang lain. Yang ditemukannya malah kosong.

Para rekan tim masih belum ada ditempat. Terpaksa Hinata duduk di bangku depan gymnasium setelah mengganti seragam latihan.

"Bayi gagak datang kecepetan he? Si gagak blueberry pasti nyampakin dia ululu kasian" Surai kuning pucat mendekati Hinata lalu memasang wajah mengejek. Hinata hanya menatapnya keheranan.

"Eh? Kamu ngomong?"

***

"Ayooo berikan aku toss!" Hinata menyodorkan bola voli yang tadi ia serve- gagal.

Tsukishima yang merasa terganggu memalingkan wajahnya kemudian menaruh earphone di telinganya. Mumpung jamkos pikirnya."Ga makasih"

"Toss!"

"..."

"Toss----!"

"..."

"Toss toss toss toss" Surai kuning pucat itu sudah merasa darahnya mendidih bukan karena kompor gas namun karena lelaki jeruk didepannya ini.

"Uruse Shrimp"

"Kalau ga mau aku bersisik- eh berisik beri aku toss" Hinata menatap Tsukishima berkaca-kaca bukan karena mau nangis tapi karena emang udah settingannya gitu.

Dengan senyum hangat ia lemparkan ke lawan bicaranya. Tsukishima merona. "Eh? To...matt---!"

"Uruse!"

"Hehe"

Disaat berlari mengekori Tsukishima ke tengah lapangan ia berhenti sejenak. "Tapi kau kan middle blocker Tsukishima"

"Lu yang nyuruh gw, mau ga mau gw kasih"

Tsukishima melakukan toss kearah Hinata yang direceive dengan wajah. Hinata tersungkur kebelakang dengan wajah memerah.

"Makanya receive tuh pake tangan bukan pake muka ck..." Tsukishima mengambil sapu tangan yang ia bawa disaku celananya. Menyeka wajah Hinata yang tidak ada darah bahkan keringat apapun.

HAREM [Hinata × all]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang