Kala and Her Prince Bee - 14
Abadikan aku dalam pikiran, dan hatimu, agar aku selalu menjadi yang kau kenang sekaligus yang kau sayang.
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
"Uwaw, ini bener-bener lebih keren dari apa yang aku bayangkan," sorak Kala bahagia, meskipun ia dan Bebe baru sampai di depan gerbang. Namun, gadis itu sudah bersikap seolah ia sudah mengunjungi seisi tempat festival itu.
Bebe yang berada di sebelahnya hanya bisa geleng-geleng kepala. Lelaki itu berjalan di sebelah Kala, sembari sesekali menghindar dari pergerakan orang-orang yang berlawanan arah dengannya. Meski Bebe tahu, bahwa orang-orang itu tidak akan bisa menabraknya, tapi tetap saja ia menghargai tata cara jalan yang benar.
Kala menghampiri penjaga gerbang menuju festival itu, kemudian membayarkan sejumlah uang untuk tiket masuk satu orang. Ya, cukup satu saja, karena Bebe jelas tidak membutuhkan tiket itu. Bila perlu, Kala ingin bertukar diri dengan jelmaan lebah itu supaya tidak perlu membayar uang tiket.
"Ini kembaliannya, terima kasih, Mbak. Selamat menikmati festival terhebat tahun ini," ujar penjaga gerbang, sembari memberikan selembar tiket dan uang kembalian kepada Kala. Kala menerimanya dengan senyuman.
Tentu. Ia tentu akan menikmati festival ini hingga akhir. Tidak perlu dikejar waktu, untuk menuju kampus demi perbaikan nilai. Gadis itu sudah meminta izin kepada pak Andre selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia Organik I untuk tidak mengikuti perbaikan nilai hari ini. Alasan yang gadis itu pakai ialah alasan sejuta umat, yakni sakit. Oleh karena itu, pak Andre memberi izin Kala, dan meminta gadis itu untuk melaksanakan perbaikan nilai susulan 3 hari ke depan.
Kala berjalan masuk ke dalam, dan lagi ia dibuat terkagum dengan suasana festival ini. Di sebelah kiri, berjejeran bunga matahari yang ditanam sedemikian indahnya membuat Kala tak berpaling. Sementara, di sebelah kanan ialah jejeran stand-stand yang menjual berbagai makanan, dan minuman.
Kala oleng ke sebelah kiri, ah, rasanya ia ingin pingsan. Ini benar-benar menakjubkan. Kala mengira-ngira ada sekitar ratusan bunga matahari yang ditanam di sini. Dan, semuanya bermekaran dengan begitu indah.
Kala mengambil kameranya dari dalam tasnya, kemudian membuka penutup lensa. Gadis itu mencari posisi yang strategis, untuk dapat memotret hampir seluruh sisi festival ini. Untuk gambar pertama berhasil ia tangkap. Bebe yang berada di sebelahnya, terkagum dengan hasil gambar yang dipotret oleh Kala. Sepertinya, gadis itu benar-benar memiliki potensi di bidang fotografi.
Kala berjalan sedikit mendekat ke jejeran bunga matahari itu, kemudian mengambil gambar kedua dan ketiga dengan objek yang sama, tapi berbeda angle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala and Her Prince Bee [Completed✔]
General FictionKala Kaneyshia, gadis cantik yang sering dijuluki "bodoh" dan "gila". Ia tidak mempunyai teman dekat. Satu-satunya teman Kala ialah bunga matahari yang ditanam di pekarangan rumahnya. Hingga suatu masalah datang, dan kehadiran manusia lebah bernama...