Who Is This?

5 0 0
                                    

Tiera duduk di balkon kamarnya sambil menyesap secangkir teh di tangannya. Dari kejauhan dia menatap sebuah pasangan sedang berjalan bersama. Berpegangan tangan sambil menatap senja bersama - sama.

Di saat itu, sang pria mengambil kesempatan. Dia membiarkan sang wanita menatap senja dengan mata berbinar. Lalu sang pria berlutut di belakangnya dan membuka sebuah kotak yang Tiera tahu isinya cincin. 

Begitu sang wanita berbalik, dia melihat pasangannya tersenyum kepadanya dan melihat kotak yang dipegang oleh pasangannya. Lalu sang wanita segera mengangguk cepat setelah sang pria menyatakan keinginan hatinya. Mereka pun akhirnya berpelukan di bawah langit senja. 

Sementara Tiera yang menangkap itu semua, hanya menyesap tehnya dengan pelan. Lalu menatap kembali pasangan yang sedang berbahagia itu.

"Bagaimana dua hati yang dimiliki dua orang yang berbeda saling bertautan lalu bersatu membentuk apa yang namanya 'cinta'?" gumam Tiera dan kembali tenggelam pada segala pemikirannya.

"Astaga! Apakah kau selalu menanyakan hal tidak penting seperti itu?" tanya seseorang dari arah belakangnya. Tiera dengan mata melotot segera berbalik ke belakangnya. Mendapati seorang lelaki remaja yang tinggi berdiri di depannya.

"Bagaimana kau bisa di sini?" tanya Tiera dengan wajah gelisah. Namun yang ditanyai hanya tertawa keras. Lalu dia pun mendekati pagar balkon Tiera dan menatap pasangan yang berjalan pergi.

"Pasangan yang baru saja kamu lihat tadi adalah kakakku dan pacarnya. Aku di sini untuk menjadi saksi mereka berdua," ucap lelaki itu sebelum menatap senja yang segera berakhir itu.

"Entah kenapa itu imut sekali," ucap Tiera sambil berjalan ke samping lelaki itu. Tepat di saat itu, hening yang penjang memenuhi suasana mereka berdua.

"Siapa namamu?" tanya Tiera kepada laki - laki di sampingnya. Sementara lelaki di sampingnya menatap Tiera dengan ekspresi terkejut.

"Aku yang berada di sebelahmu saat di bus itu. Kau benar - benar lupa padaku? Aku juga sudah satu angkatan denganmu selama lebih dari tiga tahun," ucap lelaki itu. Namun Tiera hanya menggeleng tidak mengerti. Membuat lelaki itu menghela nafas.

"Namaku Taga. Sudah satu angkatan denganmu semenjak kelas satu SMP," ucap lelaki bernama Taga itu. Membuat Tiera membuka mulut tidak percaya.

"Taga! Sang Pangeran Kegelapan!" ucap Tiera tanpa sadar.

Namun tanpa izin Tiera, Taga menarik tubuh Tiera dan membawa Tiera pergi dengan pistol pengait yang dibawanya. Taga terus bergelantung dengan pistol pengaitnya dan akhirnya turun dengan parasut di sebuah gang di perkotaan.

"Kau diam saja," ucap Taga sambil membereskan peralatannya. Sementara Tiera terus menatap Taga tidak mengerti.

"Kenapa kau membawaku ke sini?" tanya Tiera ketika akhirnya bisa bersuara kembali.

"Tidak tahu. Hanya ingin saja. Lagipula senja sudah berakhir dan lebih menarik perkotaan yang penuh lampu kan?" ucap Taga sebelum menarik tangan Tiera. Namun Taga menyadari sesuatu yang aneh dari sikap Tiera. Hal itu membuatnya berbalik dan menghadap Tiera lagi.

"Dengar, aku tidak tahu apa yang terjadi padamu. Namun apabila ada orang asing tiba - tiba membawa kamu kemana - mana, aku harap kamu setidaknya melawan. Untung saja yang membawamu kemari beneran teman seangkatanmu," ucap Taga sambil menatap Tiera yang kebingungan.

"Oke. Intinya itu saja pesanku. Sekarang kita bersenang - senang saja," ucap Taga sebelum menarik tangan Tiera. Mengantar Tiera ke tempat yang Tiera tidak duga.

The Bond in Piano (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang