Happy reading
Pertandingan Black Jackals berjalan lancar. Meskipun kemenangan beruntunnya harus dihentikan oleh Schweiden Adlers sehingga membuat Hinata dan Atsumu merasa kesal setengah mati. Rival mereka—Kageyama Tobio—ada di sana, dan Sakusa sendiri tidak ingin kalah melawan Wakatoshi. Akan tetapi, inilah permainan. Setidaknya, meskipun mereka kalah, peringkat satu klasemen sementara masih mereka pegang. Sebuah pencapaian yang bagus untuk awal musim ini.
Ketika pertandingan berakhir, tidak ada latihan, atau tidak ada rapat yang membahas pertandingan, pikiran Sakusa dipenuhi dengan Osamu. Setidaknya Sakusa tidak berniat untuk membuang pikiran itu. Malam demi malam dia lewati dengan berkirim pesan. Meskipun Atsumu bilang Kita-san datang berkunjung untuk menemaninya. Yang sebenarnya terjadi adalah Atsumu meminta Kita-san untuk menemaninya, lelaki itu masih takut terjadi sesuatu terjadi pada kembarannya.
Setelah malam itu, ketika Osamu akhirnya berani meminta Suna untuk menjauhinya, setelah dirinya mengetahui keseluruhan cerita, dan ketika untuk pertama kalinya Sakusa berkelahi untuk seseorang, hubungannya dengan Osamu semakin dekat. Malm itu dia mengantar Osamu yang tidur ke apartennya. Kali ini dia benar-benar tertidur karena lega, bukan lagi karena bantuan alkohol.
Sakusa tidak bisa memutuskan apakah dia membuat langkah yang tepat. Setidaknya, untuk saat ini, dia merasa senang karena akhirnya Osamu berhasil terlepas dari masa lalunya.
Akan tetapi, diperkosa, huh?
Seberapa sakit orang-orang itu hingga tega melakukannya? Betapa munafik mereka menghina Osamu karena orientasinya dan malah menyiksanya dengan cara sebiadab itu?
Sakusa mengeratkan pegangannya pada kemudi. Ketika Osamu bercerita dia dihajar, hatinya bahkan terasa sakit. Akan tetapi, sekarang? Ketika apa yang mereka lakukan lebih kejam? Memukul Suna tidak membuatnya lega. Meskipun lelaki itu babak belur di tanganna, atau berada di rumah sakit sekarang pun tidak akan membuat Sakusa puas. Pada akhirnya, Suna hanya pecundang kecil yang tertipu. Yang melakukan tindakan kejam itu adalah orang lain. Orang-orang yang saat ini tengah menikmati hidup mereka seolah tak pernah melakukan apa pun yang bisa menghancurkan hidup seseorang.
Apa kau tahu berapa kali aku ingin mati setelah kejadian itu?
Sakusa menggeram kesal. Dia bersumpah akan menjaga Osamu sehingga dia takkan mengalami hal yang sama untuk ke dua kalinya.
Saat mereka sampai, Osamu masih tertidur pulas. Sakusa menggendongnya di punggung. Cukup sulit mengingat dia harus menutup pintu mobilnya tanpa menggunakan tangan. Sedangkan Osamu tidaklah ringan. Sakusa terhuyung-huyung sebentar, sebelum memantapkan kakinya. Dia tidak tahu apakah mampu melewati anak tangga dengan beban Osamu di punggungnya.
Untungnya, Osamu segera terbangun sebelum Sakusa mulai menaiki anak tangga.
"Oh, astaga!" Osamu segera turun. Ketika berbalik, Sakusa bisa melihat wajah Osamu yang memerah. "Kau seharusnya membangunkanku, bukannya menggendongku. Aku dan kau memiliki berat badan yang sama. Berbahaya jika melewati tangga."
"Aku baik-baik saja. Kau tidak seberat itu."
Osamu mendengus tidak percaya. "Kau bohong sekali," cibirnya. "Mengangkatku saja kau kesulitan."
Sakusa menggeleng. Dia ingin menyentuh pipi Osamu. Tadi, ketika pikirannya hanya dipenuhi amarah, dia tidak ragu untuk menyentuh pipinya. Bahkan—wajahnya memerah ketika mengingatnya—mencium dahi Osamu. Astaga. Dia pasti gila. Sakusa menjatuhkan tangannya. Dia hanya diam mengikuti Osamu menaiki tangga menuju apartemennya. Dia lantas duduk di sofa, tempat dia tidur semalam.
"Kau baik-baik saja?"
"Ya," katanya. "Aku baik. Sangat baik. Bagaimana denganmu?"
"Aku baik," katanya. Dia memasukkan kepalan tangannya ke saku. Dia bisa merasakan buku-buku jarinya lecet. "Aku yang menghajarnya, ingat? Bukan sebaliknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Onigiri Miya (SakuOsa/SunaOsa) [END]
ФанфикSakusa Kiyoomi penasaran ketika Atsumu berkata dia ditendang keluar dari dapur Osamu Miya. Untuk itu, dia memutuskan untuk datang dan membeli beberapa Onigiri. Namun, siapa yang menyangka kedekatannya dengan Osamu membuatnya terseret dalam masa lalu...