[94] Sebuah Tanda Lahir

4.5K 898 184
                                    

"Kurungan itu akan hancur segera." Shinzi berkomentar ketika pupil matanya bersinar. "Aku tidak tahu kenapa, namun tampaknya dia semakin kuat."

"Kekuatannya yang asli berada di tahap mitologi akhir. Dia seharusnya sedang berada di masa pemulihan sekarang. Jika dia berhasil memulihkan seluruh kekuatannya, bahkan Shinzi bukan lawannya." Lin SuYin berkata.

Shinzi menggertakan gigi, "Maafkan aku karena terlalu lemah Tuan."

"Omong kosong, bukan saatnya untukmu bersikap pesimis." Lin SuYin menyela. Dia berbalik menatap Zhang Junqing. "Kelemahannya ada di jantungnya, tapi setelah bertarung dengannya sebelumnya. Kulitnya sangat keras."

Shinzi menyipitkan matanya. "Area disekitar dadanya memiliki kulit lebih tebal."

Lin SuYin menatap Shinzi dengan kagum. "Zizi, kamu bisa melihatnya?"

"Mataku bisa menembus apapun Tuan, bahkan meskipun saat ini iblis itu terkurung. Aku bisa melihatnya sedang berusaha menghancurkan dinding."

"Itu hebat." Komentar Lin SuYin membuat Shinzi bahagia. "Makhluk itu seharusnya tahu titik kelemahannya sendiri sehingga dia menebalkan kulit di sekitar dadanya. Jika hanya serangan biasa, aku khawatir itu tidak akan berhasil."

Zhang Junqing menghela napas. Lin SuYin memperhatikan ekspresi kekasihnya dan bertanya. "Apa kamu punya rencana?"

"Serangan biasa mungkin tidak bisa berhasil." Zhang Junqing menatapnya. "Bagaimana jika senjata suci?"

Mata Lin SuYin terbelalak. Le Hu, Xu Ze dan Huo Yi mendekat. Wajah mereka terlihat letih. Le Hu menggeleng tidak berdaya. "Tuan Zhang, pelindung ini akan segera hancur, melapisinya dengan barrier sudah tidak mungkin lagi."

"Aku tahu. Sudah saatnya kita akhiri."

Xu Ze terkejut. "Kamu berniat melawannya? Itu gila. Meskipun Tuan Zhang kuat, itu hampir mustahil."

Zhang Junqing melirik Lin SuYin. "Aku punya cara." Dia menatap teman-temannya dan menjelaskan. "Lin SuYin berkata kelemahan makhluk itu adalah jantungnya, kalian alihkan perhatiannya. Aku yang akan membunuhnya."

Lin SuYin menarik jubah Zhang Junqing. "Kamu melawannya sendiri? Bagaimana? Bukankah sudah kubilang kulit makhluk itu keras. Jika gagal, kamu akan terluka!"

Zhang Junqing menggenggam tangan Lin SuYin, tersenyum lembut. "Aku punya cara, jangan khawatir. Kamu dan Shinzi terbang di belakang tubuhnya, jika seranganku gagal. Alihkan perhatiannya dan bawa aku kabur. Mengerti?"

Lin SuYin menatapnya, kemudian menghela napas. "Apa rencanamu?"

Senyum Zhang Junqing luntur, dia menghela napas tidak berdaya. "Aku sebenarnya tidak ingin menggunakan cara ini. Tapi aku tidak punya pilihan." Detik berikutnya, pupil mata hitam Zhang Junqing berubah merah terang membuat Lin SuYin tersentak.

Zhang Junqing berbisik. "Datanglah!"

Kemudian langit menjadi mendung dan bergemuruh, petir merah menyambar. Awan-awan hitam terbelah dan gumpalan api raksasa keluar dari balik awan tersebut. Api raksasa itu melesat bak meteor kearah mereka. Suara lengkingan menggema.

Lin SuYin bergumam. "Ini..."

Gumpalan api itu semakin mendekat, semua orang bisa melihat dibalik api besar itu, seekor burung dengan ekor menjuntai dan sayap ungu dan emas melesat. Auranya sangat kuat membawa badai ombak di tengah lautan. Setiap kepakan sayapnya membawa percikan api menyerupai bintang.

Shinzi berdesis. "Vermilion!"

Burung vermilion berukuran sangat besar, tatapannya membawa kesan angkuh dan bermartabat. Ketika melihat singa putih di depannya, dibalik kobaran api tubuhnya, matanya menyipit. "Kenapa ada bocah kecil ini di sini?"

[BL] Guardian of Forest [Original Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang