Tibalah hari keberangkatan Arel dan Rea.
Kini mereka sedang duduk di kelas bussiness dalam sebuah pesawat.
Arel terlihat begitu terlelap, efek kelelahan yang ia rasakan sesudah beberapa hari menyiapkan keberangkatan.
kurasa dia sangat kelelahan akhir-akhir ini
Rea pun mengamati Arel, ia merasa Arel kini terlihat begitu damai.
Ia pun memberanikan diri menyibak poni yang menghalangi mata Arel.
"Enghmm.." Rea terkejut saat Arel menggeliat. Ia memperhatikan apakah Arel akan terbangun?
Namun ternyata Arel hanya meringkuk karena kedinginan.
dia kedinginan ya?
Dan Rea segera mengambil selimut yang disediakan di balik kursi penumpang. Ia tak ingin sosok Arel kedinginan.
Dengan telaten ia menyelimuti Arel, dan menatapnya lekat setelah selimut menutupi seluruh tubuhnya.
Namun menyadari bahwa Arel semakin imut dengan selimut tebal membuat telinga Rea memerah.
sial! kenapa jadi lebih imut begini?
....
"Hoam.. aku tidur dengan pulas tadi." ucap Arel sembari meregangkan tubuh.
Ia dan Rea tengah berjalan menuju luar bandara dengan koper di tangan masing-masing.
"Rea, tadi aku tidak mengeluarkan air liur atau bertingkah aneh kan?" tanya Arel selidik, ia takut kalau-kalau Rea memfoto aib nya.
"Tidak, kau imut." jawab Rea cuek.
"Ha, apa kau bilang?" tanya Arel memastikan.
"Aku bilang kau imut Tuan Gigolo..."
"Yak, Rea!" Arel menghentakkan kaki kesal.
Hal itu membuat beberapa orang menatap Arel. Dan mereka malah tak berpaling darinya karena wajah Arel yang kelewat cantik.
Bahkan banyak lelaki yang mencuri pandang pada Arel, tanpa memperdulikan Rea yang memakai masker.
Menyadari itu Rea segera menarik pinggang Arel dan menuntunnya untuk berjalan cepat.
"Hei, hei apa yang kau lakukan?!" Arel menatap kesal pada Yuna, namun membiarkan tangan Rea bertengger di pinggangnya.
"Kau selalu membuatku kewalahan karena menarik perhatian banyak orang."
Rea lalu segera menghentikan taksi, mengambil koper Arel dan segera memasukkannya ke dalam bagasi.
Supir yang hendak membantunya pun mengurungkan niat, ia terkejut karena
Rea memiliki tenaga yang cukup besar."Tolong antar kami menuju jalan Flenbern dengan cepat!" ucap Rea tegas.
Lalu supir segera tancap gas, takut-takut Rea akan kesal.
Kini mereka telah sampai di apartemen yang akan mereka tinggali untuk beberapa hari ke depan.
Begitu Rea membuka pintu, Arel tak bisa mengatupkan mulutnya.
"Woahhh... ini keren sekali!" Arel menatap apartemen yang cukup luas itu.
Walau tak seluas atau semewah apartemen Rea, namun apartemen ini terkesan minimalis dan modern.
Arel segera berlari menelusuri apartemen dan meninggalkan Rea yang harus menyeret kopernya dan Arel.
"Sungguh, sebenarnya siapa sih majikannya di sini?" gumam Rea sembari menggelengkan kepala.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Gigolo So Cute
RomanceArel, lelaki berumur 20 tahun yang memiliki kecantikan di atas rata-rata. Membuat setiap perempuan iri ketika melihatnya. Para lelaki pun bisa terpesona dan lupa akan orientasinya. Namun, di suatu malam. Saudara kembarnya Aron. Menjualnya pada kena...