7; Mengikhlaskan Bukan Perihal yang Mudah

304 55 5
                                    

—Somewhere Far Away—

Sore ini Jaehyun berada di kamarnya sembari memandangi sebuah foto yang tergantung di dinding.

Foto dirinya sendiri dengan jas yang sama seperti yang ia pakai di hari pernikahannya. Di samping dirinya yang sedang berdiri ada sebuah kursi yang di atasnya tergeletak sebuket bunga yang harusnya dipegang oleh pengantin lelakinya.

Namun, tak ada lagi pengantin lelaki disana. Foto itu hanya menunjukkan Jaehyun bersama kursi kosong yang diletakkan sebuah buket bunga di atasnya.

Jaehyun dalam foto itu sedang tersenyum lebar seolah dia sangat bahagia.

“kamu manis sekali, Ju,” ucapnya pelan, sambil tersenyum hambar.

***

Kembali pada 3 bulan lalu:

Jaehyun yang mulanya sedang bersiap diri untuk memulai acara pernikahannya malah harus menerima kenyataan pahit tentang pengantin lelakinya.

Kekasihnya yang sedang berada di dalam mobil yang melaju menuju gedung pernikahan harus mengalami kecelakaan tragis yang menewaskan semua penumpang mobil tersebut: Jungwoo dan sopir.

Johnny sebagai kakak tiri dari Jungwoo mengabarkan kabar duka ini pada Jaehyun yang sedang tersenyum bahagia memandangi dirinya sendiri di cermin besar.

Seketika dunia Jaehyun hancur, runtuh, dadanya sesak, hatinya berdenyut nyeri. Ia tak percaya dengan apa yang terjadi.

Jaehyun berlari cepat tanpa tetesan air mata sedikit pun di wajahnya. Ia hanya menampilkan ekspresi kecemasan saja.

Jaehyun berlari keluar gedung pernikahan dimana para tamu undangan memperhatikan nya dengan tatapan bingung.

Lelaki itu lalu mengendarai mobilnya sendiri menuju rumah sakit dimana calon suaminya berada. Dalam hati ia terus melafaskan doa - doa agar si kekasih baik - baik saja. Pula agar si kekasih tidaklah meninggal dunia seperti yang Johnny beritakan.

Sampai pada rumah sakit, Jaehyun berlari cepat lalu bertanya pada suster tentang keberadaan korban kecelakaan lalu lintas.

Suster pun mengarahkan nya pada sebuah kamar rawat yang sudah penuh dengan tangisan dari sang calon mama dan papa mertua.

Jaehyun makin sesak, kakinya melangkah pelan menuju pada kamar itu. Sekuat tenaga ia tahan air matanya, karena dia tak ingin si kekasih melihat tangisannya.

Mama Kim menangis tanpa henti dalam pelukan suaminya.

Jaehyun mulai mendekat, berdiri di depan pintu kamar rawat tersebut.

Papa Seo menatap pada pemuda itu.

“Jaehyun ... tenangkan dirimu ya, nak?”

Jaehyun hanya menatap nanar kedepan lalu mulai membuka pintu kamar rawat itu. Ia tetap menahan tangisannya. Ia benci sebuah tangisan dan kesedihan.

Pintu itu terbuka menampilkan seorang lelaki lengkap dengan jas pengantin yang penuh darah masih sempurna digunakan.

Kaki Jaehyun melemas seketika. Perang batin antara percaya dan tidak percaya ia rasakan.

Kakinya mulai ia kerahkan untuk melangkah pada si pria yang telah hanyut dalam tidur panjang.

Jaehyun mengambil tangan sang kekasih yang berlumuran darah, ia genggam tangan itu dengan gemetar.

Somewhere Far Away ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang