Fun(Fuck) Bag IX

2.6K 272 190
                                    

Sorry For Typo
11/04/21

Biasakan Vote & Comment

Hampir dua jam lamanya tubuh Jimin tertidur di atas ranjang UKS setelah kejadian ia pingsan beberapa saat yg lalu, di sebelahnya seorang sahabat lama duduk dengan gelisah sambil menggenggam tangan mungil Jimin berharap agar seseorang ini segera bangun dari tidurnya yg lelap. Jimin mengalami dehidrasi dan stress tingkat berat yg membuat emosinya meluap sehingga ia tak dapat mengontrol gejolak di dalam dirinya dan membuatnya hilang kesadaran.

Dokter kampus yg memeriksa keadaan Jimin juga sedikit kaget melihat obat-obatan yg sering di konsumsi Jimin, sepertinya ia memendam semua sendiri tanpa ingin mengobati ataupun di usik oleh orang luar karena kepribadiannya yg tertutup. Meski desakan rasa sakit itu telah di pendamnya cukup lama namun semua bisa di obati perlahan-lahan.

"Mimi... Kau sudah sadar?" Taehyung melihat reaksi Jimin yg sepertinya sedang berusaha menemukan cahaya saat mata sayu itu mulai terbuka.

"Jimin" Seokjin mendekat dan memastikan jika sutradara itu sudah sadar.

"S-seokjinah"

"Kau butuh sesuatu?"

"Aku... Ingin sendiri"

"Baiklah, aku akan meminta yg lainnya keluar, kau bisa istirahat lebih lama" Seokjin menyanggupi permintaan Jimin dan mengusir semua orang yg ada di dalam ruangan termasuk Jungkook dan Taehyung.

"Gomawo Seokjinie"

"Baiklah, aku akan memberikan kabar kepada para anggota jika syuting film pendek akan di tunda hingga satu minggu kedepan"

"Tidak perlu terlalu lama, aku hanya butuh tiga hari. Aku berjanji tak akan mengulur waktu lebih lama untuk pembuatan film pendek ini"

"Jika memang kau butuh waktu tak masalah bagiku, toh kita akan lulus bersama dari kampus ini. Jiminah pekerjaan kita tak hanya melibat satu atau dua fakultas. Hampir 12 jurusan terlibat untuk sebuah projek film pendek yg akan menentukan nasib kita kedepannya"

"...."

"Dana yg kita keluarkan sangat besar dan semua orang menaruh harapan yg tinggi pada projek ini demi sebuah tanda tangan di atas kertas putih. Kau tahu kenapa aku berani mengambil projek ini bersamamu? itu karena aku sangat mempercayai mu Park Jimin, begitupun seluruh tim dan crew jika bukan karena kau sutradaranya maka mereka tak akan ingin bergabung bersama tim luar biasa ini"

"Seokjinah... Aku minta maaf" Jimin merasakan emosinya meningkat dan air mata mengalir dari sudut kelopak mata yg indah.

"Ya kau itu pria kecil bermulut pedas, jadi tetap lah kuat. Jika ku butuh waktu lebih untuk istirahat maka aku akan mengizinkan"

".... Maaf merepotkan, jika begitu aku meminta waktu 5 hati"

"Tentu saja, ini yg ku inginkan, terbuka lah dan sampaikan ke inginanmu. Jangan memendamnya sendiri. Arraseo?"

"Heum..."

*

Cuaca panas yg begitu terik di kota Pohang membuat orang-orang enggan keluar rumah bahkan untuk berbelanja sekalipun, Jimin mengamati pemandangan di kaca jendela apartemennya. Sudah beberapa hari ini ia berdiam diri tanpa melakukan aktifitas apapun, ia hanya menyendiri dan merenungkan sesuatu yg terus menghantui fikirannya.

Masalah Jimin hanya satu, yaitu sulit berkomunikasi dengan orang lain, sulit bersosialisasi dan mengungkapkan isi hati, sangat tertutup dan membatasi diri. Ia perlu bertarung ekstra agar rasa sungkan di dalam dirinya segera menghilang.

[END] I'am Fun(Fuck) With You [Jikook x KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang