•BAB 5

10 4 7
                                    

Author's Point Of View
__________________

...°oOo°...

BAB 5
counting words : 1990

Jaemin terbangun dari ranjangnya saat merasakan perih di bagian perut, mungkin akibat semalam tidak sempat makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin terbangun dari ranjangnya saat merasakan perih di bagian perut, mungkin akibat semalam tidak sempat makan.

Ia menghela nafas saat melihat jam masih menunjukan pukul 5 pagi.

Ia memakai jaket lainnya untuk menuju ke sebuah supermarket yang buka 24 jam.

Cukup jauh memang, ia kembali mendorong kursi rodanya menuju luar rumah lalu mengunci pintu.

Jalanan masi terlihat sepi akibat hari masih sangat pagi, inilah yang di sukai jaemin.

Ketenangan, Juga mengurangi resiko kejadian seperti kemarin.

Sesekali lelaki itu bersenandung ria.

"Hey!" suara berat itu mengagetkan jaemin.

Jaemin menoleh ke arah lelaki pemilik suara berat itu yang sedang berada di sampingnya, lagi lagi jaemin terkejut.

"Felix ngapain kok bisa di sini?" tanya jaemin penasaran saat melihat Felix keluar rumah sepagi ini.

"Main" Felix menjawab dengan santainya sambil tersenyum hangat sehangat telon lang plus ehe.

"Apa kau tidak memiliki alasan yang lebih aestetic selain main? "

"Lalu aku harus menjawab apa?, aku benar benar sedang main," felix bertanya balik membuat jaemin bingung harus menanggapinya seperti apa.

"Kau sedang apa di sini? " Tanya felix lagi.

"Cari makan" felix tertawa di buatnya, Cari makan? Ah yang benar saja pikir felix.

"Kau cari makan di jalan? Di tempat sampah seperti di sinetron indos-

"Udah lix, kamu geblek beneran apa gimana si? " Sela jaemin yang sudah kesal.

"yagitu"

---

Dua lelaki sedang duduk di depan supermarket sambil menyeruput mie yang baru di beli dan masih hangat.

"Pedes banget mana ga beli minum" kata salah satunya sambil mengibaskan sebelah tangan di depan bibirnya.

"Ya di beli lah lix" jawab temannya.

"Ga bawa duit lagi jaem, ini aja pas pasan" lelaki yang di panggil jaem itu pun menghela nafas lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dari saku nya.

"Nah beli dua" lelaki bersuara berat itu tersenyum.

"Jaemin baik banget si" Jaemin hanya memutar bola matanya malas.

Felix langsung berlari masuk ke dalam supermarket guna membeli air mineral.

SAHABAT |NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang