oneshoot!

1.3K 136 17
                                    

Dunia ini dikenal sebagai Ethiopheia. Ethiopheia dibagi menjadi 4 wilayah besar yang dikuasai oleh kerajaan-kerajaan di setiap wilayah. Watanabe Haruto adalah seorang pangeran muda dari Kerajaan Timur. Dia adalah putra bungsu dari 3 bersaudara. Baik ayah dan kakak-kakaknya memanjakannya dan menjaganya dari kontaminasi dunia luar, Haruto dilarang untuk pergi keluar dari istana.

Kakak pertamanya, Kim Junkyu. Menolak menjadi Putra Mahkota dan berkutat dalam bisnis kerajaan, menaikkan angka perkapita dan membuat Kerajaan Timur berada di puncak rantai ekonomi Ethiopheia.

Kakak keduanya, Kim Doyoung. Dilatih untuk menjadi Putra Mahkota, menggunakan kecerdikannya dalam ilmu politik dan rakyat untuk memperluas wilayah. Kerajaan Timur adalah kerajaan yang damai dan tentram, mereka tidak pernah berperang.

────────────── ·  ·  ·  · ✦

Kemudian, suatu hari Kerajaan Timur disergap dan tertangkap basah tanpa persiapan. Sang Raja terbunuh, kedua saudara Haruto ditangkap dan ditahan di dalam penjara bawah tanah. Dalam huru-hara dan kekacauan, hanya sayap kanan istana yang braktivitas seperti biasa, tempat Haruto tinggal.

Park Jeongwoo adalah Raja muda yang baru naik tahta dari Kerajaan Utara. Tidak seperti Kerajaan Timur, Kerajaan Utara adalah surga para pelaku kejahatan. Kekacauan sering terjadi di mana-mana, kepolosan tidak diizinkan di sana. Hanya ada tiran, kekejaman, dan keburukan yang ada di sana.

Ketika Park Jeongwoo naik tahta, dia telah berambisi untuk menjadikan Kerajaan Utara menjadi Penguasa Ethiopheia agar dia bisa mengatur nasib setiap orang, juga berharap bahwa dia bisa mengatur nasibnya sendiri. Kerajaan Timur adalah kerajaan pertama yang Jeongwoo tundukkan di bawah pedangnya. Jeongwoo duduk di atas singgasana Kerajaan Timur dan mengusap-usap ukiran di lengan kursi tahta itu. Perlahan-lahan mencoba merasakan kepuasan dari dekatnya dia dan impiannya. Anehnya, dia malah merasa kosong. Terdengar langkah kaki terburu-buru mendekatinya. Jeongwoo membuka matanya yang sebelumnya dia pejamkan dan menatap orang yang datang dengan tenang.

"Apa yang terjadi?" Suara itu agak cempreng tapi karena nadanya lebih rendah jadi terdengar berat dan magnetis.

"Pangeran ketiga Kerajaan Timur telah ditemukan, Yang Mulia."

"Bawa dia ke hadapanku." Jeongwoo berkata rendah, Prajurit itu segera berlari dan menginformasikan ke kawanannya.  Tidak perlu waktu lama, seorang pemuda diseret masuk menghadapnya. Itu pemuda berparas menawan, dengan kulit yang terlihat lembut, dan halus. Tampaknya beberapa sentimeter lebih tinggi daripada Jeongwoo sendiri.

Tidak seperti kedua saudaranya, Haruto aktif berlatih ilmu bela diri, dan dia punya kepercayaan diri untuk mengalahkan orang yang duduk di singgasana ayahnya. Hanya saja, Haruto keliru, seluruh gerakannya ditangkis dengan sempurna. Jeongwoo menangkap tinju Haruto dan menarik tangan Haruto, tidak begitu mudah, pemuda ini memang sedikit kuat, tapi sayangnya tidak berpengalaman. Hanya dengan beberapa trik, Jeongwoo dengan mudah menundukkan Haruto. Jeongwoo meminta para Prajurit itu membawa Haruto lebih jauh darinya dan menahannya agar tidak bergerak.

"Watanabe Haruto, kan?" Jeongwoo membuka suara, Haruto menatapnya penuh amarah, tapi Jeongwoo menganggapnya lucu.

"Dimana ayahku? Dimana kedua saudaraku?! Kau bajingan!"

"Kau begitu dimanjakan, huh? Seseorang bertanya padamu tapi malah mengatainya. Apakah ayahmu tidak mengajarimu sopan santun? Yah, kematian memang pantas untuk didapatkan oleh lelaki tua penuh tipu daya itu." Jeongwoo berkata dengan dingin. Haruto tersentak, wajah yang pucat semakin pias seputih kertas. Haruto menatap kosong Jeongwoo, "Kedua saudaraku?"

"Jangan khawatir, aku akan merawat mereka dengan baik." Haruto tentu tidak percaya semudah itu, dia masih khawatir.

"Jangan membohongiku! Biarkan aku menemui saudara-saudaraku!" Jeongwoo mengacuhkannya, dan mulai berjalan ke luar dari aula istana, Haruto dengan kekuatan yang tersisa memberontak dan menubruk tubuh Jeongwoo. Jeongwoo hanya merasakan guncangan kecil, namun Haruto sudah terjatuh. Jeongwoo melirik Haruto, melihat pemuda itu mencoba bangkit, kemudian terjatuh. Bangkit lagi, lalu terjatuh. Berulang-ulang, tapi dia keras kepala. Jeongwoo melihat darah mengotori lantai, menyadari bahwa kaki Haruto terluka, memberi tatapan bertanya pada para Prajurit yang mengawal Haruto.

[ONESHOOT] Majesty | Jeongharu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang