kisah untuk geri

SATU || part 1/3

saat itu, masa orientasi sekolah baru saja usai. tiga hari peniu drama yang mengerikan bagi seluruh anak kelas sepuluh di SMA garuda karena kelakuan senior kadang semena - mena. mau minta tanda tangan saja harus membelikan cokelat seharga sepuluh ribu, harus menghitung jumlah ikan di kolam yang ada di tengah sekolah (sedangkan jumlah ikan di sana banyak sekali), atau parahnya di kerjai harus menyatakan cinta pada senior yang galak setengah mampus.
     hari itu adalah hari penutupan, seluruh anka kelas sepuluh diwajibkan berkumpul di lapangan untuk mengikuti upacara yang dihadiri oleh seluruh anggota OSIS, kepala sekolah, dan guru.
     namun, di antara padatnya lapangan, ada beberapa siswa memilih kabur, lalu duduk di kantin bersama seniornya. salah satu siswa yang memilih tidak upacara adalah Geri. bersama temannya Aditya dan Budi, sejak awal memutuskan untuk selalu bertiga. mereka merasa cocok satu sama lain, terutama dalam hal melanggar peraturan sekolah.
     "kalau ketahuan sama guru, lo ya, yang harus tanggung jawab" aditya masih terlihat ragu - ragu, maklum saja, dia memang akrab dengan Geri, tetapi soal madol dan segala jenis kenakalan yang dilakukan oleh anak SMA, dia terbilang newbie. tentu berbeda dengan Geri yang memang sudah tebiasa melanggar aturan sejak SMP, cowok itu bahkan dengan santai duduk sambil merokok dengan salah satu kakinya naik ke atas kursi. tidak canggung dan sama sekali tidak merasa terintiliminasi oleh anak - anak kelas dua belas yang duduk di dekat mereka.
     "tenang aja, ada Rio di sini, ya nggak?" Geri merangkul Rio akrab, pemandangan yang sangat langka. Rio adalah senior kelas sebelas yang di takuti di SMA garuda, dan biasanya tak pernah ramah pafa murid baru, apalagi murid baru berwajah ganteng dan memiliki faktor menggeser elektabilitasnya sebagai pentolan. sekarang dia bisa dengan santai dirangkul Geri yang jelas juniornya.
     itu karena dia dan Geri adalah teman akrab sewaktu SMP. mereka pernah satu kelas, sayangnya Geri tidak naik sekali sehingga menyebabkan dirinya tertinggal dibanding teman - teman yang lain.