23. Accident

975 119 9
                                    

"would you stay? I love you so much."
~♥~

tw: violence, blood, car crash
.

"we need to talk."

Jeongguk baru saja hendak melangkahkan kaki memasuki kelas di jam pertama perkuliahan. Kepalanya menoleh mendengar suara dan tangan yang menahannya masuk. Mata Jeongguk melihat kearah lain, berusaha tidak memandang mata tulus yang bisa saja merupakan trik untuk memperdayanya, lagi.

"I don't need it, please just go away. Don't ruin my day." kata Jeongguk sambil melepaskan genggaman taehyung dilengannya. Hal tersebut tak membuat taehyung berhenti sampai disitu. Ia menghalangi pintu masuk, Jeongguk total naik pitam.

"jangan sampe gue pukul lo di kampus, Kim Taehyung. Minggir."

"you're so rude, Jeon Jeongguk."

"at least I'm not cheating."

"who's cheating?"

"ofcourse not me, Kim Taehyung. Can you please just go? Minggir. Lo nggak denger apa gimana sih gue ngomong dari tadi? Minggir sat!"

Taehyung meraih tangan Jeongguk namun keburu ditebas oleh sang empunya. Taehyung miris. "Jeongguk, ayo kita sama-sama ngobrol dulu. Kamu kasih tahu aku salahnya dimana, terus aku bakal jelasin. Kalau tuduhan kamu tentang selingkuh. No, I didn't. Aku nggak selingkuh sama siapapun, Jeongguk. Demi apapun, nggak. I love you so much."

"bullshit tau nggak? Omongan lo semuanya bullshit. Mending sekarang pergi deh, ganggu pagi gue lo. Nggak ada yang perlu diomongin. Anggap aja yang pernah terjadi antara gue sama lo, nggak pernah ada. Udah ilang. Jadi, lo nggak perlu berusaha selesaiin apapun. We're over."

"Jeongguk, please. Give me a chance, kita bisa obrolin baik-baik, Gguk. Kita bisa balik kayak dulu lagi."

"in your dream. Gue nggak bisa balik sama lo lagi." kekeh Jeongguk sinis. Taehyung mengerutkan dahinya, kedua ujung alis kanan kirinya menyatu tanda ia bingung, heran dan tidak paham apa yang dimaksud oleh kalimat Jeongguk yang seakan-akan tahu antara ia dan Taehyung takkan pernah ada lagi suatu hubungan.

"apa maksud kamu, Gguk?"

Jeongguk menoleh kekiri melihat dosen mata kuliahnya hari ini berjalan kearah kelas kurang dari 5 meter. "gue mau masuk kelas."

Taehyung menahan lengan Jeongguk, menggeleng pelan. "what do you mean, Jeongguk?" matanya menatap tajam kearah mata bambi favoritnya, mata Jeongguknya.

Memutar bola mata, Jeongguk menghempas tangan Taehyung.

"gue pacaran sama Sinri."

Taehyung terdiam, menelisik kebohongan dimata Jeongguk. "you're joking."

"I already told you in the beginning; I like girl."

---
Jeongguk bisa dibilang menyesal telah mengatakan ia berpacaran dengan Sinri, ia hanya bingung bagaimana membuat Taehyung pergi. Tapi kalau dipikir ulang, kenapa Jeongguk perlu menyesal. Justru hal baik dan memang hal itu yang ia inginkan, bukan?

Tetapi, kenapa rasanya tidak tenang? Kenapa rasanya kaki Jeongguk gemetar? Ada rasa takut yang begitu besar didalam hatinya yang mengarah pada Taehyung. Rasa takut akan keadaan dan sesuatu hal buruk yang terjadi pada Taehyung.

Segelas air putih Jeongguk teguk sampai habis. Matanya menatap kosong laptop dihadapannya, pikirannya melayang-layang jatuh pada Taehyung.

Sedang apa lelaki itu? Apakah baik-baik saja? Apakah makan dengan benar? Itu yang Jeongguk pertanyakan.

"Gguk?"

Jeongguk terkesiap kala mendengar suara Mingyu disebelahnya dengan tepukan dari tangan Mingyu dibahunya. "iya Ming?"

Mingyu mengacak-acak pelan rambut Jeongguk sayang bak seorang kakak pada adik kecilnya. "makan diluar yuk? Gue traktir."

"tumben." Jeongguk terkekeh kecil.

"lagi banyak duit, juga ngeliat lo kayak anak nggak dikasih makan setahun. Kurus lo." Mingyu menoyor dahi Jeongguk dengan telunjuknya, membuat Jeongguk cemberut.

"sakit, anjir. Lagian kemarin kata lo gendut kan? Ini kenapa tiba-tiba bilang kurus."

Mingyu memutar bola malas, Jeongguk banyak omong. "mulut gua juga ini, ya terserah lah sekarang mau bilang lu gendut besok kurus lusa langsing." Mata Jeongguk memicing menatap kesal pada Mingyu yang mengambil sebuah stroberi diatas mejanya.

"banyak yang busuk, tumben."

Jeongguk melirik beberapa buah stroberi yang busuk di mikanya. "nggak mood makan stroberi."

"tumben." Mingyu mencebik.

"bawellll." Jeongguk menendang tulang kering Mingyu hingga Mingyu mengaduh kesakitan, lalu berdiri memakai jaket kemudian menarik lelaki jangkung itu keluar apartment.

"loh mau kemana?"

Jeongguk mencebik "katanya mau makan diluar!!!!"

"lah, iya. Lupa!"

---

Taehyung berjalan tak tentu arah. Raut dan tingkahnya tampak mencari-cari sesuatu atau seseorang (?), tapi nyatanya tidak. Dia tidak mencari apapun atau siapapun, karena yang ia cari tak ingin dicari, yang ingin ia peluk tak ingin dipeluk, yang ingin ia pertahankan tak ingin dipertahankan.

Matanya tak henti-hentinya berair membayangkan sekarang Jeongguknya sedang menjalani waktu-waktu menyenangkan dengan Sinri, kekasih barunya. Membayangkan bagaimana Sinri membuat Jeongguk tertawa lebih lebar dari apa yang dia lakukan. Dia bahagia ketika melihat Jeongguk bahagia, tapi apakah perasaannya benar kalau disamping rasa bahagia melihat Jeongguk bahagia tapi dia juga merasakan sakit tiada tara?

Meraup wajahnya kasar, membuang sebotol kaleng minuman soda tersebut kejalan raya. Melihat bagaimana kaleng tersebut terlindas ban mobil, menatap kejadian tersebut hingga terbengong. Taehyung mulai berfikiran yang tidak-tidak. Dia mulai memikirkan sesuatu yang seharusnya tak perlu ia pikirkan.

Fokus Taehyung tiba-tiba terbelah ketika melihat ditengah jalan tak jauh dari kalengnya terlindas, ia melihat kucing cukup gemuk tampak berleha-leha disana, Taehyung jelas tahu itu membahayakan.

"hei, no. Come here. Don't sit there." panggil Taehyung pada kucing tersebut dengan suara lemah. Dia tidak punya tenaga seharian ini, dia tidak makan dari pagi hingga malam ini.

Kucing itu tetap bertahan di posisinya, tampak nyaman. Tanpa ia ketahui hal tersebut membahayakan nyawanya.

Kilatan cahaya dari jauh menandakan akan ada kendaraan mendekat. Taehyung mulai kebingungan agar membuat kucing tersebut minggir ke tepi. "cat!"

Tanpa pikir panjang, Taehyung berjalan tertatih kearah kucing tersebut. Memeluknya erat ketika sudah dihadapannya, Taehyung mengelusnya sambil berdiri hendak kembali ke pinggir, namun keinginan Taehyung sirna saat laju mobil dari arah berlawanan sangat kencang.

Hantaman tersebut terdengar keras. Taehyung jatuh dengan darah mengalir dari ujung kepalanyadan beberapa sisi ditubuhnya.

"TAEHYUNG!!!!"

-tbc

I know this is so late 😢😢 but hope you guys still enjoy this story. xoxo

Our Story [KTH&JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang