🌿24🌿

797 58 7
                                    

Saya update Jan lupa komen + votenya

Dan author juga ingin mengucapkan, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan...

Kuy lets goo🙆❤️

•°•°•°•°•°•

"Tau dasi gue nggak, Lu?"

Lulu yang tadinya sedang fokus memasukan buku-buku miliknya ke dalam tas, langsung berhenti. Ia menoleh menatap Zio yang mondar-mandir seperti sedang mencari sesuatu.

"Di lemari?"

"Nggak ada."

"Di atasnya?"

"Nggak ada juga."

"Terakhir kali Lo naruhnya dimana?"

Zio terdiam, berpikir keras mengingat-ingat kembali dimana ia terakhir kali meletakan dasinya.

"Ishh, gue lupa."

Lulu menghela nafas pelan. Gadis itu segera memasukan semua buku yang telah ia siapkan semalam.

"Lo turun aja duluan, biar gue yang cari dasinya." Lulu menyerahkan tas miliknya kepada Zio. "Tolong bawain sekalian."

"Eh? Tapi kalo nggak ketemu gimana?"

"Ntar beli di koperasi sekolah." Jawab Lulu kemudian berjalan ke arah lemari untuk mencari dasi milik Zio.

Sedangkan Zio, cowok itu langsung pergi keluar kamar untuk dan menuju ruang makan.

"Pagi bang," Sapa Arsell kepada Zio yang sedang menarik kursi makan, lalu mendudukkan diri disana.

"Istrimu mana?" Tanya Sella saat tak mendapati sosok Lulu turun bersama Zio. Wanita itu terlihat sedang menyiapkan sarapan di meja makan.

"Lagi nyariin dasinya Zio," kata Zio kemudian menyipitkan mata saat ia mendapati sosok baru, yang bergabung di meja makan untuk sarapan. "Eh, ini siapa?"

Gadis manis dengan postur tubuh mungil itu tersenyum lebar. "Zaella, kak. Calon teman hidupnya Zidan."

Uhuk!

Zidan yang saat itu sedang minum langsung terbatuk-batuk pelan. Matanya langsung menghunus tajam menatap Zaella yang hanya bisa menyengir tak bersalah.

"Kenalin, Zae. Tetangga sebelah, cucu Nenek Lastri," Kata Sella seraya tersenyum tipis melirik Zidan yang mendengus tak suka.

"Pacar Zidan?" Tanya Zio lagi, yang langsung dijawab serempak oleh Zae dan Zidan.

"Calon" / "Bukan"

Zidan dan Zae saling berpandangan dengan tatapan yang berbeda. Jika Zidan menatap dengan tatapan tajam, maka Zae menatap dengan tatapan berbinar.

"Ini nih yang dibangun awal benci nanti jadi cinta," ucap Zio sambil menyendok nasi kedalam mulutnya.

Zidan memutar matanya malas. Pemuda itu segera berdiri dari tempatnya, kemudian pergi keluar tanpa bicara lebih.

"Eh, Zidan." Zae berdiri cepat, gadis itu kemudian menatap keluarga Zidan. "Eum, Tante, Om, kak, Zae pamit duluan ya..."

"Hati-hati Zae," Kata Sella yang diangguki Zae antusias lalu segera pergi menyusul Zidan.

"Gemesin."

Arsell dan Sella langsung menoleh menatap Zio yang masih menatap Zae.

"Inget, situ udah ada yang punya." Sindir Sella yang dibalas kekehan oleh Zio.

"Iya Bun, Zio inget kok.. my wife is my love," ucap Zio dengan serius.

"Bagus." Arsell mengangguk-angguk kecil. "Kalo berani nyakitin istri kamu, ayah coret kamu dari KK."

Zio tak menjawab. Cowok itu hanya menanggapi dengan tawa kecilnya.

Sedangkan di sisi Lulu.

Gadis itu masih sibuk mencari dasi Zio di lemari. Saat sedang sibuk mencari, mata Lulu tak sengaja menatap selembar foto yang tersimpan di antara sela-sela lipatan baju milik Zio.

Gadis itu mengernyit, kemudian mengambil foto itu. Matanya terpaku pada wajah gadis yang tampak familiar di matanya. Lulu mengenal gadis ini.

"Zefa..." Gumam Lulu saat membaca tulisan kecil di ujung kanan foto tersebut.

Drrttt...drtt

Lulu merogoh saku roknya. Gadis itu menatap datar layar ponselnya yang menampilkan sebuah pesan dari nomor tak dikenal. Tangannya mencengkeram erat ponsel itu, seperti ingin memecahkannya.

WhatsApp

0822xxxxxxxx

Lunaira, gw bakal ambil kembali apa yang udah Lo rebut. Camkan!
06.15

°•°•°•°•°•

Hayooo WhatsApp dari sapa tuuu..

Ada yg tahu?

Sampai jumpa di part selanjutnya, bay bay💃💃❤️

Good Or Bad Couple? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang