"Kupu-kupunya sangat cantik bukan?"tanya Jeno, sementara Haechan dia hanya mengangguk.
"Kau menyukainya."
Hanya anggukan yang Jeno dapatkan dari pertanyaan nya, Haechan terus memandang kupu-kupu itu dengan memeluk sebuah boneka beruang yang Jeno belikan untuknya, ekspresi nya masih sama hanya saja emosinya sedang terkontrol jadi Haechan tidak berteriak histeris lagi, dan lagi mungkin ini karena obat yang dokter Kim berikan ditambah dengan Jeno yang berada disisnya.
Jeno sedikit bersyukur karena Haechan bisa lebih tenang sekarang, karena dokter Kim telah memberikan obat penenang pada Haechan.
Tidak ada pembicaraan setelahnya. Jeno lebih memilih untuk diam karena takut membuat Haechan merasa terganggu.
Jeno hanya memandang Haechan dari samping begitu indahnya ciptaan Tuhan satu ini, bagaimana bisa Haechan hidup dalam sebuah lingkaran yang rumit dan berakhir seperti ini.
Menepis semua yang tengah dipikirkan nya, Jeno kembali menatapnya dengan tersenyum, jika kalian bisa melihatnya maka kalian akan begitu merasa senang memandang seseorang yang tersenyum dengan begitu damai.
Drrrtt drrrtt
Tiba-tiba saja suara dering telpon mengganggu kegiatan Jeno, dengan berat hati Jeno melihat siapa yang menelponnya dan mengerutkan dahinya kalau nomor itu tidak dikenalnya. Menyimpan kembali ponselnya Jeno menghiraukan panggilan itu lagipula itu tidak penting.
Kembali menatap Haechan dan tak lama kemudian ponselnya berbunyi kembali.
Berdecak tidak suka Jeno memilih untuk mengangkatnya agar tak mengganggunya lagi.
"Hallo."tidak ada jawaban sama sekali.
"Dengan siapa?"Jeno kembali bertanya, dan nihil hasilnya masih sama.
Dengan menahan emosinya Jeno kembali berbicara dengan seseorang disebrang telponnya."Jika tidak penting tolong jangan ganggu saya"tidak ada jawaban lagi.
"Tidak pergi, pergi orang jahat, argghhh pergi."
Dengan terkejut Jeno menoleh kearah Haechan yang berteriak dengan memukul-mukul kepalanya sendiri.
"Haechan,"
"Pergi, kalian orang jahat, pergi jangan sakiti aku."
"Haechan ini aku, tenanglah aku tidak akan menyakitimu."
"Tidak, kau orang jahat kau berniat membunuh ku dengan pisau itu."teriak Haechan, sedangkan Jeno tidak mengerti dengan apa yang Haechan katakan, dan menoleh kesegala arah untuk memastikan keadaan.
"Jauhkan pisau itu, kau penjahat pergi"
Haechan terus saja berteriak dan memukul-mukul kepalanya sendiri dengan memundurkan langkahnya dan setelah itu berlari meninggalkan Jeno bahkan boneka yang dipegangnya pun sudah terjatuh.
Jeno tidak mengerti dengan ucapan Haechan, pisau! Sebenarnya apa yang terjadi. Siapa yang Haechan lihat.
"Haechan, tunggu."dengan susah payah Jeno mengejar Haechan yang terus berlari kearah luar rumah sakit.
Jeno terus saja berlari mengejar Haechan, sampai tidak sadar jika dia berpapasan dengan Mark.
"Jeno."panggil Mark, namun Jeno terus berlari.
"Ada apa dengan nya, tunggu! Aku tidak salah dengar Jeno berteriak memanggil Haechan."
Tanpa basa-basi lagi Mark ikut mengejar Jeno keluar rumah sakit, ketiganya terlibat aksi kejar-kejaran. Tidak ada dokter maupun suster yang menyadari jika pasien mereka melarikan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, and My Marriage [Markhyuck Gs]✔
FanfictionBukankah suatu pernikahan seharusnya menjadi alasan seseorang untuk bahagia, namun bagaimana dengan mereka yang menikah karena dijodohkan akankah mereka juga merasakan bahagia atau sebaliknya. Warning ⚠ Markhyuck Gs Short story