Chapter 15 ( no need to say it )

257 31 0
                                    

"Phi" Gun

"Gun...aku cuma mau kamu ngerti" Off

"Menegrti? Maaf phi kalo aku masih belum bisa memahami perasaan orang, maaf juga aku tidak bisa mengerti dan merasakan yang phi rasakan" Gun

"Bukan bukan. Aku cuman mau kamu ada disampingku hari ini" Off tiba tiba berlutut di lantai menghadap gun yang duduk di tempat tidurnya seakan memohon pada gun

"Apa phi tau phi selalu menganti topik saat aku bertanya hal itu " gun

"Aku gak bermaksud menyembunyikannya. bisahkah tidak bertanya hal itu dulu" Off

"Aku emang gak bisa mengerti, phi lupa keadaan ku. Dan juga Apa terlalu susah untuk berbagi sesuatu yang sulit dengan orang lain" Gun

"Gun itu tidak mudah untuk aku. aku tidak mau kamu melihatku dengan kasihan"

Off memegang erat tangan gun meletakan kepalanya di lutut gun

"baiklah aku tidak akan memaksa phi menceritakannya. tapi yang memanggil aku kesini adalah phi off, Sekarang berdiri" Gun

"Gun aku... aku" Off

"Jangan tidak usah tidak perlu jika itu memang terlalu sakit" Gun berdiri dan mengangkat off dari lantai
"Gun" Off menangis terseduh seduh

"Sekarang phi udah baik baik aja kan. Aku akan pulang nanti phi tay khawatir" Gun

"GUUUN!!!" Teriak off

Mendengar itu gun berbalik dan memandang heran ke arah Off

"Apa phi meneriaki ku barusan. Phi marah, Apa aku yang salah?" Gun

"KAMU.... kamu apa sekali pun perna menyukaiku. Apa perna rasa sayang ada di hatimu" Off yang meneteskan air mata bersalahnya karena terpaksa mengeluarkan kata kata yang tidak diinginkannya karena pengaruh mabuknya

"Lagi!!. Phi membahas hal itu lagi. baru saja aku katakan aku punya kekurangan dan phi tau itu. Iya aku gak bisa merasakaannya aku bahakan tidak tau kalau phi tulus padaku. Aku tidak tau rasanya bagaimana menunjukan rasa sayang pada orang lain" Gun yang tidak sadar ikut menetesakan air mata dengan ekspresi yang normal

"Lalu semua yang aku lakukan itu apa, apa itu tidak terlihat" Off

"Apa phi bisa mengatakan kalau phi mencintaiku.... Mungkin itu akan membuatku merasakan emosi mengerti dan memahami dan merasakan perasaan phi. dan juga kenapa mataku terus mengeluarkan air, lihat aku bahkan tidak tau aku menangis" Gun

"Gun maaf maafin aku Aku.. aku.. Gun...aa aku." Off

"Cukup. jangan memaksakan dirimu sepertinya phi tidak perna merasakannya juga, permintaanku memang berlebihan maaf " Gun

"KAMU SALAH AKU BISA AKU BISA!!  GUN AKU ..." Off

"SUDAH KUBILANG CUKUP (teriak). mungkin memang hal seperti itu tidak akan perna terjadi pada kita. yang aku tau seseorang yang saling menyukai, mencintai dan menyayangi akan saling berbagi kesulitan tapi phi sepertinya itu tidak dengan kita" Gun

"Kenapa kamu bicara seperti itu, gak gun. jangan bilang sesuatu yang aku pikirkan saat ini" Off

"Phii aku juga gak bisa mengatakanya walau ingin entah kenapa... Mungkin perhatian phi off karena aku adik phi tay, aku harus pulang sekarang, permisi" Gun keluar dari kamar Off dengan air mata yang masih turun ke pipinya

"Gun tunggu"

Off yang mengejar gun keluar dan berusaha menahanya tetapai saat itu Aom datang menghampiri mereka

"Off. Ada apa ini. Kalian kenapa?" Aom

"OH Aku tau mungkin ini alasanya. Phi bisa lepaskan tanganku sekarang" Gun

Make me feel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang