[Only you – yang dal il (ost hotel del luna part 4)]
Menghitung hari, em masih 1 bulan lagi sih hahaha. Sebulan yang lalu tidak di habiskan dengan baik. Kun-ge benar-benar sibuk kemarin. Kita hanya melalukan panggilan suara ketika malam tiba. Sama sekali tidak bisa bertemu. Aku sih ya antara sedih tidak sedih. Aku yakin kun ge dengan tekad awalnya untuk bertemu aku setiap hari pasti sedikit menyesalkan hal itu.
Rasanya ingin menangis sih, tiap aku mengemasi barangku dan mulai mengirimnya kembali ke indonesia. Ya aku bersemangat juga di sisi lain, karena siapa yang tidak merindukan rumahnya. Bahkan mama sudah mengirimkan foto bahwa kamarku telah di rapihkan lagi lalu beberapa barang juga sudah sampai di rumah. Aah betapa rindunya aku dengan rumah.
Tapi kalau di pikir lagi, seperti Kun-ge, seberapa sering ia pulang ya? aku mungkin hanya 4-5 tahun, tapi ia sudah lama sekali di korea.
Hm, aku tidak pernah tanya sih.
Jadi, selama sebulan kemarin aku habiskan dengan Jiwoo dan juga Jessie. Aku juga tidak rela untuk berpisah dengan mereka berdua. Bahkan kita bertiga sudah menangis bersama. Kita berjanji untuk tetap saling berhubungan. Bahkan jika aku tidak lagi bisa ke korea, maka ia yang akan menghampiriku ke indonesia, itu kata Jiwoo.
Ah Han Jiwoo, rumahku akan selalu terbuka untukmu. Aku benar-benar berdoa agar kita tidak pernah saling melupakan, akan selalu menghubungi satu sama lain, walau realitanya terkadang hal-hal seperti itu akan hilang bersamaan dengan kesibukan kita yang tak lagi senada, seirama, dan se tempo.
di depanku kini, kado untuk Jiwoo, kado untuk Jessie, dan mungkin sedikit untuk Devan. Untuk Kun-ge, haha, tidak usah ya. Selain bingung, aku merasa seperti jika memberikan suatu barang itu tidak cukup.
Bagaimana ya jika nanti dia sangat sibuk, lalu tidak ada aku sama sekali di ingatannya.
Bagaimana ya kalau nantinya dia melupakanku?
Atau bagaimana ya kalau nanti ada kabar kalau Kun-ge berkencan dengan orang lain?
Lalu kalau pada akhirnya aku harus mengubur lagi perasaanku apa aku bisa kali ini benar-benar memulai hal yang baru?
Aku harusnya sudah siap, malah selama ini aku sudah latihan kan, tapi ternyata ajang sebenarnya ada sebuah tantangan bernama 'jarak'
Kita tidak bisa melihat secara langsung, bukannya akan semakin mudah hilang dari ingatan kita?
Ah siapa yang memotong bawang disini.
Ah ya, tapi kemarin Kun-ge sudah menemuiku, lalu hari ini kita akan menghabiskan malam bersama seperti saat itu. Sekarang aku akan berangkat dan sekalian akan memberi kado ini. Apa terlalu cepat ya? aku takut aku menangis lagi saat memberikannya.
Okay besok saja ketika mereka main lagi ke apartementku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hotel, 5.25 pm
Aku memandang ke jendela lebar kamar ini. Menuju langsung ke sibuknya seoul di sore hari. Haha dari hanya sendiri di korea, lalu makin lama bertambah banyak teman, ada Jiwoo juga lalu Devan, Jessie, Changyoon, WayV, dan Kun-ge. Mungkin aku sudah mencoba semua pengalaman selama diluar negeri.Dadah Seoul, aku pulang dulu. Aku akan sering-sering main jika ada waktu. Aku titip pacarku ya kalau dia di Korea.
"Nit!"
"jgrekk..""ge, owaseo.." sapaku padanya yang baru datang. Aku sambut dengan senyuman. "kau sudah lama?" tanyanya dan menuju dapur kecil untuk mencuci tangannya.
"ah sangat ramai tadii.." ceritanya sambil duduk dan menyandarkan tubuhnya. Tiba-tiba aku tertawa, ini seperti adegan ketika suamimu pulang dari kerja dan kau sebagai istri menyambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Okay Speaking Korean [Kun WayV]
Fanfiction[COMPLETE] China and Indonesia, meet in Korea!! Mencoba hal baru, membawa seorang gadis asal Indonesia kepada keberuntungan atau mungkin bisa dibilang sesuatu yang menantang? Ana seorang mahasiswi di salah satu universitas Korea Selatan yang sedang...