06

7.5K 537 7
                                    

"Ini cobalah!" Rea lalu menerima dress hitam berlengan pendek itu.

Ia memilih menuruti Arel dan memasuki ruang ganti.

"Eh tunggu!" Rea menghentikan langkahnya dan berbalik, melihat Arel yang mondar mandir memilih sarung tangan di sana.

"Gunakan ini juga. Aku penasaran, apakah imej pembunuh dan feminim bisa disatukan?"

haha lihat ekspresimu itu, kurasa kau sangat tersindir?

Rea diam menatap sarung tangan itu lalu segera menerimanya.

Arel memilih duduk di sofa sambil menunggu Rea. Tak lama Rea keluar dengan balutan dress hitamnya.

 Tak lama Rea keluar dengan balutan dress hitamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arel tertegun. Oke, maafkan dia yang tadi meragukan Rea yang tak akan cocok dengan pakaian feminim.

but look at this girl!

Kini kesannya Arel malah-

oh my shit! baddas sekali!!

"Wow Rea, kurasa seleraku dalam memilih pakaian bagus juga." Arel berdiri memandangi Rea from top to toe.

"Kau salah, itu karena diriku saja yang memang dasarnya cocok memakai segala jenis pakaian."

Rea lalu melenggang pergi, dan mengambil beberapa pakaian sesuai seleranya. Serta mengambil pakaian pilihan Arel dan menuju kasir untuk membayar.

"Sekarang ayo pergi, bawaan kita terlalu banyak. Tak nyaman untuk membawanya menuju toko makanan di mall. Jadi kita makan di luar saja."

Arel mengikuti Rea, mereka pun segera memasuki mobil sesampainya di basement.

"Rea.." panggil Arel lembut.

"Hm?"

"Bolehkah aku yang menentukan restorannya?" Arel menunjukkan puppy eyes nya.

Ia bahkan berani memegang tangan Rea yang menganggur.

Seketika telinga Rea memerah.

"Hm, terserahmu saja." Rea berusaha fokus pada jalan. Ia tak mau melihat Arel terus-terusan.

"Yes! Aku ingin ke Krench Food kau tahu kan tempatnya?" sebegitu mendapatkan apa yang ia inginkan, Arel segera bersikap normal.

"Baik, kita kesana." Mobil pun melaju ke arah restoran terkenal itu. Bukan bintang 5 ataupun restoran mewah nan mahal.

Restoran ini sejujurnya adalah tempat yang dekat dengan kampusnya dulu.

Arel memiliki maksud tersendiri untuk kesana.

----

Sampainya di depan Restoran. Arel dan Rea turun dari mobil.

Mereka memasuki restoran lalu menentukan tempat untuk duduk.

My Gigolo So Cute [Not Gay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang