haruto memandang apartemen ayahnya dari kejauhan, dia merasa bingung sekali. kenapa dia malah datang kesini?
"kalo gue balik ke sekolah... yang ada gue malah dihukum, nanti aja deh gue kesana pas waktunya pulang. gue mau jemput jeongwoo"
haruto berjalan mendekat ke arah apartemen, haruto sontak merasa gugup saat berada di depan pintu. bagaimana nanti jika bertemu ayahnya? haruto datang hanya merasa rindu saja pada ibu dan adiknya, dia juga ingin menumpang makan, karena perutnya tiba tiba merasa lapar
haruto membuka password pintu, setelah berhasil dengan perlahan ia masuk kedalam. tapi anehnya saat di dalam sepi sekali, seperti tidak ada tanda tanda mahluk hidup
seketika haruto ketakutan
"jangan jangan... gue..."
haruto segera berlari ke kamar orang tuanya "MAMA! MA! HAHA DOKO? CHICHI! DOKO NI IMASU KA? AIRI!" teriaknya kebingungan [mama dimana? papa! kalian dimana?]
hening, tidak ada sahutan sama sekali. tiba tiba badan haruto melemas dan membuatnya langsung tergeletak di lantai
"gue... ditinggal?? mereka udah balik ke jepang t-tanpa ngasih tau gue?? jadi gue dibuang?? gue di asingkan?? hiks..." lirihnya dengan air mata yang bercucuran deras
"karera wa watashi ni... totte totemo kokoro o motte imasu... m-mereka ngelupain gue... hiks..." [mereka tega banget sama gue]
saat ini rasanya haruto seperti sudah tidak memiliki tujuan hidup lagi, benar benar tega, hati haruto sangat merasa tertusuk, dadanya sesak, ini sungguh menyakitkan
"seharusnya gue gak usah dilahirin kalo kayak gini, mending airi jadi anak semata wayang aja, hiks..."
ceklek!
haruto terlonjak kaget, tangisannya terjeda, apa yang dia dengar barusan itu? suara pintu terbuka?! haruto langsung bangkit dari lantai dan segera menghampiri pintu depan, setelah melihat sosok yang datang itu, senyumannya berkembang lebar
"MAMA!"
ibu watanabe sontak terkejut mendapati teriakan putranya, haruto melingkarkan tangannya, memeluk dengan erat tubuh milik ibunya, sekarang hatinya merasa lega
"hiks... mama kemana aja?! haru totemo shinpaidesu... hiks... mama gak ninggalin haru kan?? mama kalo pindah kasih tau haru! jangan buang haru disini ma!" racau haruto dengan terisak isak [haru ngerasa khawatir banget]
ibu watanabe mengernyitkan alis bingung "heh, kamu ini sembarangan aja. mama tadi cuman belanja, gak mungkinlah mama pindah gak ngasih tau kamu, ngebuang haru? hahahah, haruto kamu ini. mana mungkin mama ngebuang putra kesayangan mama ini. mama itu sayang banget sama haru" ucap ibu watanabe menenangkan tangisan haruto
haruto mengangkat kepalanya pelan, melihat wajah sang ibu dengan tatapan sendu "sore wa hontōdesuka? haha wa yakusoku shimasu ka?" [beneran? mama janji?]
ibu watanabe terkekeh pelan "hai, haha wa yakusoku shita. lagian nggak ada haru, seorang ibu kayak gitu sama anaknya" [iya, mama janji]
haruto tersenyum lega, dia merasa sangat lega, akhirnya sekarang ia merasa memiliki tujuan hidup lagi
"kamu selama ini kemana haru? kamu tidur dimana? apa kamu masih sama hanbin?" tanya ibu watanabe khawatir
haruto yang tadinya tersenyum bahagia, meluntur saat mendengar nama hanbin
haruto menggelengkan kepalanya "haru udah gak sama kak hanbin, soalnya dia mau pulang ke kampung halamannya. emm... haru kemarin nginepnya di... rumah pacar"
"HAH?! NANI?! PACAR?!" teriak ibu watanabe terkejut dengan mata yang membulat
haruto mengangguk senang "haru udah punya pacar disini, ma. heheheh" jelasnya dengan cengegesan malu malu
ibu watanabe sontak merasa pusing, ini adalah negara orang lain tapi haruto sudah bertindak macam macam saja
"iie, haru dengerin mama. kamu gak boleh pacaran! mama sama papa kesini mau nyekolahin kamu sama airi, bukan buat kamu nemuin pacar! dan kamu berani nginep di rumahnya?? nanti gimana orang tuanya?? anak gadisnya berani tidur bareng temen laki lakinya! nanti kalo kamu dituduh yang enggak enggak gimana??"
haruto mengumpat tawanya mendengar ocehan sang ibu "mama, dia itu gak bisa hamil!"
ibu watanabe melotot, apa maksudnya ini?? dia tidak mengerti. hamil? haruto sudah mengetahui hal hal itu?
"ah, udahlah haru. pokoknya kamu gak boleh pacaran, mama gak mau kamu nanti disuruh tanggung jawab. pokoknya kamu sekolah aja yang bener! kyohi wa arimasen!" final ibu watanabe lalu berjalan pergi [nggak ada penolakan!]
haruto menggelengkan kepalanya ribut "haru mau pacaran sama dia, ma! haru sayang sama dia!"
langkah ibu watanabe terhenti. sayang? bahkan haruto sudah tau perkataan itu?
"haruto! kamu ini masih SMA! udah kamu jangan macem macem! kamu gak boleh pacaran! putusin pacar kamu itu, dan... inget kamu gak boleh keluar keluar lagi. mulai sekarang kamu tidurnya disini!" tegas ibu watanabe kemudian melanjutkan langkahnya menuju dapur
namun haruto tetap mengeyel, dia mengejar ibunya ikut ke arah dapur "please... mama gak perlu khawatir, lagian haru udah kenal baik kok sama orang tuanya, kakaknya juga, mereka udah percaya sama haru, ma. please..." mohon haruto sambil menarik narik tangan sang ibu
ibu watanabe semakin tak habis pikir dengan haruto. dia sudah berkenalan dengan orang tuanya?! kenapa haruto seperti ini?! apa ini pengaruh dari pergaulannya?!
"haruto! kamu ini sembarangan aja! kenapa kamu bisa kayak gini sih?? apa ini pengaruh teman teman kamu?? itu udah kelewatan haruto! inget, ini bukan negara kita!" kesal ibu watanabe yang berkesan membentak bagi haruto
haruto menundukkan kepalanya, ia menghela nafas panjang "ya udah... kalo gitu, haru mau kabur aja sama dia"
setelah mengatakan itu, haruto langsung berlari pergi keluar apartemen, meninggalkan ibu watanabe yang terkejut kejut bagai disambar petir
"HARUTO!"
.
up teum, wkwk.
selamat bulan puasa bagi yg melaksanakan, berkah buat kalian semua yya teum. amiin.
vomment teum <3.
KAMU SEDANG MEMBACA
♞ϟ - huh? ˓★﹆
Fanfiction© BΞBΞƬℜ∆̲VIֆ 𖣯🎹 ◗𖦆♩𝐖tnb. h𝐀rut𝐎 𖣠 𝐏. 𝐉eong𝐖oo. ִ࣪⫘࣪⫘࣭⫘࣪⫘࣭⫘࣪⫘࣭⫘࣪⫘࣭⫘˓ ─̸ ࣪ ⋆ ࣪ ❝eh, woo! kenapa di lepas? gue nyaman sama lo!❞ ➥﹗🔝stop plagia(t)risme ﹗ 𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃...