Mew POV - 14

1.8K 177 1
                                    


Pagi ini aku sengaja tidak membuka kedua mataku, karena aku mendengarkan suara ... ya .. suara Gulf terdengar merdu dan lembut sekali di telingaku.

"Apa kak Mew akan tetap seperti ini padaku .. jika aku katakan padanya kalau aku menyukai seseorang? apa hubungan kami akan menjadi buruk kalau aku menceritakan isi hatiku?"

Tak lama, aku merasakan kalau Gulf memelukku dengan erat lalu mencium pipiku dan beranjak dari tempat tidur. Aku membuka kedua mataku perlahan dan melihatnya berjalan menuju ke kamar mandi.

Jangan ditanya bagaimana detak jantungku ... setiap hari aku harus menahan hasratku .. bagaimana tidak .. setiap malam Gulf selalu tidur memelukku seolah tidak ingin jauh dariku .. seolah tidak ingin melepaskanku ...

Tapi tunggu ..... Gulf sedang menyukai seseorang? seketika ada rasa sakit di dada ini ... apa aku harus patah hati? tapi ... apa hak ku melarangnya untuk jatuh cinta ... dia bisa jatuh cinta dengan siapapun .... tapi ... aku tidak rela ....

Kalau Gulf sampai jatuh cinta dengan yang lain ... lalu bagaimana denganku? 

Aku terkejut saat melihat Gulf berdiri tepat dihadapanku hanya dengan menggunakan handuk yang melilit dipinggangnya.

"Kak Mew ...."

"Eh .. kenapa baby ..."

"Aku dari tadi manggil kak Mew, tapi kak Mew diam saja .... kak Mew lagi pikirin apa?"

"Ah .. oh ... enggak .... hanya urusan kantor ... baby mau apa .."

"Apa besok aku boleh ikut ke Manchester?"

"Tentu boleh ..." 

aku mengambil tangan kirinya dan aku genggam tangan kirinya, Gulf mengganyunkan tangan kirinya lalu berkata ..

"Apa aku tidak akan merepotkan?"

"Tentu tidak .. aku justru akan senang sekali jika baby mau menemaniku disana ..."

"Baiklah ... tapi ada satu syarat ...."

"Apa itu ...."

"Jangan dekat - dekat orang lain ..."

"Hah?"

"Ihhh ya udah deh ... gak usah ada syarat ...." Gulf melepaskan tanganku dan hendak membalikkan tubuhnya tapi aku reflek menarik pinggang Gulf dan akhirnya dia jatuh di pagkuanku.

"Iya .. aku janji ... aku gak akan dekat sama orang lain ...."

"Nah ... bagus ...."

"Memangnya kenapa aku tidak boleh dekat dengan orang lain?"

"Nanti kak Grace akan sedih ... aku gak mau kak Grace sedih ...."

"Baiklah .... tapi baby juga tidak boleh dekat - dekat atau suka sama orang lain ..."

"Memangnya kenapa?"

"Kalau baby udah dekat sama orang lain .. aku gak mau dekat - dekat baby lagi .."

"Koq gitu ......" aku mendengar suara sedih keluar dari bibirnya.

"Kalau baby sudah punya kekasih ... aku tidak mungkin akan selamanya ada bersama baby kan ... nanti kalau kekasih baby cemburu gimana?"

"Biarkan saja ... aku tidak perduli ..."

Aku tersenyum mendengarnya, dan aku memeluk tubuhnya dengan erat sambil mencium pundak kiri Gulf berulang - ulang sampai ke pangkal tengkuknya. Seketika aku tersadar dan aku melepaskan pelukanku, berdiri sambil mengangkat tubuh Gulf agar ikut berdiri lalu berkata

My Wife's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang