Tanaka dan Nishinoya saat ini sedang mengamati pemandangan di sekitar taman, sambil menggigit bibir dan mengepalkan tangan dengan kuat, air mata dramatis menetes di sudut mata mereka. Tahun-tahun ketiga menyaksikan dengan tatapan menyedihkan dan simpatik.
"Ini sangat tidak adil ..." Tanaka terisak, kepalanya terkulai lemas seolah dia sudah pasrah dengan dunia. “MENGAPA BEGITU BANYAK PASANGAN DI TAMAN ?!”
Nishinoya menepuk bahu temannya. “Dunia ini benar-benar tidak adil, bukankah begitu Ryu. Ingatlah bahwa-"
"Cih."
Kepala semua orang langsung tersentak, reflek menatap lurus ke si pirang tinggi berkacamata, yang duduk di bangku taman dengan seringai mengejek, dagu menempel di telapak tangannya saat sikunya ditopang di lutut.
Seketika, Yachi mulai gemetar, warna di wajahnya memudar setiap detiknya, takut mereka bertiga akan berkelahi di depan umum. Daichi dan Suga menatap adik kelas mereka, mengamati bagaimana situasi akan berlanjut dan besiapkan menghentikan jika perkelahiaan mungkin terjadi. Asahi terus melirik antara dua tahun kedua dan tahun pertama. Yamaguchi dan Shimizu mendesah kesal.
“Ada masalah apa denganmu hah, bajingan?” Tanaka menggeram. “Apakah kau mengejek kami?”
"Mengejekmu?"Tsukishima menghilangkan senyumnya, nadanya berubah ringan dan sopan. "aku tidak mengatakan apa-apa, Tanaka-san."
“KAMU LAKUKANNYA! KAU MENGATAKAN 'tch' KE WAJAH KAMI! ”
"YA! KATAKAN PADANYA RYU! ”
“KAU TIDAK AKAN MENGERTI!” Tanaka terus mengoceh dengan dramatis. “HANYA KARENA KAU TIDAK JOMBLO LAGI TIDAK BERARTI KAU DAPAT MENGEJEK KAMI!”
"Maaf sudah menunggu!" datanglah jelmaan sinar matahari atau dikenal juga sebagai Hinata Shoyo, membawa minuman semua orang, Kageyama di belakangnya, dengan tugas membawa makanan semua orang.
Mereka berdua membagikan pesanan semua orang, menerima ucapan terima kasih dan mengobrol ringan di sana-sini. Hinata sengaja menyimpan minuman dan makanan Tsukishima untuk yang terakhir di bagikan, saat manusia jeruk itu duduk di samping pacarnya, dengan senang hati mengobrol tentang hal-hal random yang ada di pikirannya. Dan di sudut mata Tsukishima, dia melihat Tanaka dan Nishinoya masih memberinya tatapan dengki.
Sebuah seringai melintas di wajahnya, ditujukan pada dua pemain bola voli yang memusuhinya, sebelum menghapusnya sepenuhnya ketika dia mengalihkan perhatiannya kembali ke pacarnya yang kecil. "Shoyo ..." dia memulai, meluncur lebih dekat ke arahnya sampai bahu dan lutut mereka bertemu. “Bolehkah aku mencoba tehmu?”
Hinata sudah meminum setengahnya, tapi tidak terlalu memikirkannya. "Tentu!"
Tsukishima dengan senang hati mengambil botol itu dan meminumnya, memiringkan kepalanya ke belakang, melirik lagi ke dua anak lelaki lajang yang mana pasti sedang mengeluarkan sumpa serapa berharap si pirang mendapat kesialan.
Puas dengan mata yang berkedut dan mulut mereka yang terus merapal mantra kutukan karena kesal, dia berterima kasih kepada pacarnya dan mengembalikan minumannya kepadanya, membiarkannya mengoceh tentang apa pun yang tersisa di kepalanya yang kecil dan cantik, menyeringai sekali lagi untuk mengejek kedua kakak kelasnya.
Dia sangat meremehkan mereka, semua orang berpikir ketika mereka menyaksikan pemandangan di depan mereka.
fin.
wkwkwk
senyum gak?!
senyum gak?!
senyum gak?!
senyum lah masa enggak!!!aduh yuki tambah jatuh cinta aja sama pasangan ini. maaf kagehina kalian adalah yang kesekian setelah tsukihina
yuki pencinta tsukihina btw ada yang sama?
KAMU SEDANG MEMBACA
Salt & Sunshine
Fanfictiontsukisima kei x hinata shoyo mari merapat kalian tsukihina stan. ff terjemahan meceritakan manisnya hubungan si tiang garem tsukishima kei dan matahari kecilnya hinata shoyo. karya dari lordmediator bxb ini cuma terjemahan dan bukan karya original...