2 - Kabar

835 94 2
                                    

Setelah sekian lama aku meninggalkan rumah. Aku selalu mendapatkan kabar terbaru tentang Shoto dari Shiggy dan Toga. Karna kebetulan adik mereka satu sekolah dengan Shoto. Apalagi adiknya Shiggy. Kursi mereka bahkan tidak jauh.

Aku selalu melihat TV menunjukan topeng ayahku sendiri. Aku selalu kesal setiap acara TV menunjukan wajahnya. Tapi aku tidak boleh egois. Jadi aku harus menutup rahasia ini hingga tiba saatnya nanti.

"Izuku, dan Neito ingin berkunjung kesini katanya", kata Shiggy mengalihkan pandangan kami. "Benarkah? Baguslah kalo begitu!" jawab Toga yang masih mengasah kukunya.

Aku berharap Shoto juga ikut bersama Izuku dan Neito kesini. Tapi tidak mungkin kan? Kalaupun Iya, dia pasti tidak mengenalku. Benar saja mereka datang setelah pulang sekolah.

Mereka mengetuk pintu kami terlebih dahulu baru mereka masuk, "aku membawa teman nii san" kata Izuku. Aku menatap miris wajahnya yang tidak berekspresi itu. Bagaimana dengan sekolahnya? Apa dia mempunyai banyak teman?. "Kenalkan, namanya adalah Todoroki Shoto. Dia teman sekelasku. Teman dia hanya aku dan Neito saja. Dia tidak dekat dengan yang lain" jelas Izuku. Kai menyenggolku dan berbisik, "sepertinya dia menutup dirinya dari banyak orang" aku pun setuju dengan ucapan Kai. Sepertinya dia menutup dirinya dengan orang orang di sekitarnya

Ia melihat kearahku dengan tatapan bertanya tanya sekaligus rindu. Ya, aku juga merindukan tatapannya itu. Tapi aku harus membuang itu jauh jauh saat ini. Ini demi kelancaranku membalas kecurangan ayahku. Shiggy dan Toga beralih keruangan lain untuk bermain bersama adik mereka. Sementara yang lain kecuali aku, kembali mengerjakan tugas mereka.

🦹🏻‍♂️ 🦹🏻‍♂️ 🦹🏻‍♂️

Shoto POV

Aku melihat ke wajahnya. Namanya adalah Dabi, aku melihatnya lumayan lama. Rasanya seperti mengenal orang ini. Aku merasakan hawa yang sama seperti Touya Nii dulu. Aroma tubuhnya sedikit mirip dengannya. Aku mencurigai bahwa Dabi adalah dirinya. Tapi aku tidak bisa membuktikannya bukan?

Shoto POV end

🦹🏻‍♂️ 🦹🏻‍♂️ 🦹🏻‍♂️

Aku dan Shoto hanya duduk diam saja. Hingga Shoto membuka pembicaraan, "kamu... Mirip dengan kakakku yang meninggalkan rumah saat aku berumur lima tahun. Aroma dan postur tubuhmu seperti Touya Nii", katanya sambil menunduk. Aku menghela nafas perlahan, "kamu juga seperti adikku yang aku tinggalkan dulu saat aku berumur 13 tahun, kepribadian dan cara bicaramu seperti dia" jawabku. Dia melihat kearahku lagi. Ya, mungkin saja dia mencurigakan diriku saat ini. Tapi entahlah...

"Aku kira kamu tidak punya saudara", aku menggeleng, "aku punya. Dan aku berada disini untuk melindunginya dari ayahku" dia hanya menganguk paham. Dan kami melanjutkan bercakap cakap bebas tentang orang yang kita kenal.

🦹🏻‍♂️ 🦹🏻‍♂️ 🦹🏻‍♂️

Overhaull POV

Aku mengintip Touya bersama adiknya dari balik pintu. Sakit rasanya melihat mereka seperti itu. Tapi ini adalah pilihannya. Aku bisa merasakan bagaimana perasaannya saat ini bertemu adiknya lagi. Walau sebenarnya aku tidak mempunyai adik.

Aku tinggal bersama ayahku, ibuku sudah meninggal. Aku dijadikan perantara agar kerja sama perusahaan Ayah dengan perusahaan lain berjalan lancar. Tapi lama kelamaan aku tidak kuat. Akhirnya aku memutuskan meninggalkan rumah itu. Dan tidak ada satupun dari mereka berusaha mencariku.

Hingga suatu hari, aku bertemu dengan Keigo dan Touya. Touya yang sedang mencari oksigen setelah berlari. Dan Keigo yang menenangkannya. Dan akhirnya, mereka memanggilku. Bertanya siapa namaku. Aku menjelaskan semuanya pada mereka. Dan aku baru menyadari, bahwa aku pernah bertemu Touya.

Setelah itu. Aku, Keigo dan Touya menjadi teman dekat. Aku memilih mengikuti jalan yang Touya pilih. Sementara Keigo menjadi mata mata kami untuk mengawasi ayahku dan ayah Touya. Termasuk Ayahnya Juga.

Lama kelamaan, kami bertiga saling bertukar cerita dan alasan kenapa kami memilih jalan ini. Kita pun saling mengerti satu sama lain perasaan kami. Karna kami bertiga memiliki nasib yang sama. Hanya saja, berbeda cara perlakuannya.

Touya yang membantah akan dipukul atau disakiti oleh ayahnya, lalu Keigo yang dihukum tidak makan selama satu hari penuh jika dia tidak menuruti perintah ayahnya. Sementara aku, jika aku tidak menuruti perintahnya. Aku dipukul, dihukum, lalu ayah selalu membawa bawa nama Ibu yang tidak salah apa apa. Ayah kami bahkan pernah berkata bahwa mereka lebih bersyukur kita bertiga mati. Tapi tidak! Mereka membutuhkan kami untuk menjadi penopang perusahaan mereka yang nyaris bangkrut atau terkena masalah.

Overhaull POV end

🦹🏻‍♂️ 🦹🏻‍♂️ 🦹🏻‍♂️

Aku melirik kearah pintu, karna merasa ada seseorang mengawasiku. Dan benar saja, ada Kai disana. Sepertinya dia merasa senang aku bertemu Shoto.

Hari semakin larut, mereka bertiga memutuskan untuk pulang kerumah mereka. "...", dia berdiam lagi dan lagi. Lalu Ia berjalan ke arah pintu. "Aku akan kesini lagi nanti, aku tertarik denganmu. Kamu benar benar mengerti perasaanku seperti Touya Nii. Sampai jumpa lagi nanti" katanya sambil berjalan menyusul Neito dan Midoriya.

🦹🏻‍♂️ 🦹🏻‍♂️ 🦹🏻‍♂️

Kayaknya emang gada yang minat fanfic ini deh ...

Ato emang belum waktunya fanfic ini sukses! Karna semua lagi baca book sebelah atau bahkan book punya acc lain

Paham kok... Yang penting masi ada yg baca hwhwh

Janlup voment!

I've got you Brother | T̾o̾d̾o̾r̾o̾k̾i̾ S̾i̾b̾l̾i̾n̾g̾ F̾a̾n̾f̾i̾c̾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang