pertama kalinya

37 9 0
                                    

Hai guys

aku cuma mau bilang,

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi kalian yang menjalankan.

Happy reading guys





Gadis itu menatap gadis yang menunduk ketakutan didepannya dengan bersendekap dada.

Dia adalah Sasa. Saat ini ia tengah menatap jengah wajah lugu milik Luna. Tangannya sesekali ia mainkan membelai wajah ayu itu.

Luna benar benar ketakutan saat ini. Setelah Sasa membentaknya tadi, nyalinya langsung menciut begitu saja.

Tangan putih dengan cat kuku berwarna peach itu kini beralih pada rambut halus milik Luna. Sasa menarik sedikit rambut gadis itu.

 Sasa menarik sedikit rambut gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Avv bagus ya kukunya)

"Kak sakit"

"Masa sih? Lemah banget Lo. Baru juga narik sedikit, belum Jambak juga".
Ujarnya sambil menarik tangannya yang mengelus Surai hitam milik Luna.

"Kak please! Aku mau masuk"

"Bodo amat!"

"Kak Sasa please".

"Bolos yuk bareng gue".
Ujar sasa sambil berpose layaknya sedang memikirkan sesuatu yang menarik untuk dilakukan

"E, enggak mau kak"

Luna menunduk takut kala Sasa dengan santainya mengatakan ingin bolos bareng dia. Luna takut jika Sasa akan membawanya ke tempat sepi lalu menyiksanya.

Seminggu yang lalu Sasa sudah membully nya hingga ia sakit. Sasa benar benar seperti sosok iblis yang menjelma menjadi sosok manusia cantik. Tapi sayang sekali hatinya tak secantik wajahnya.

"Lo kenapa sih?"

"K-kenapa apa kak?"

"Lo kenapa nggak pernah lawan gue Lun? Segitu takutnya Lo sama gue?"

Ini lah Sasa, meskipun ia senang membully Luna, dalam lubuk hatinya ia juga tak tega kala melihat Luna sering menangis karenanya.

Pernah ia berpikir untuk berhenti membully adik kelasnya itu, namun jika  mengingat kesalahan gadis itu, Sasa benar - benar ingin membunuhnya saat itu juga.

"Teh Sasa!"

Suara cetar itu berasal dari gadis yang baru saja turun dari mobil diikuti kakaknya dibelakang. Dia Hannin dan Hana, sahabat Sasa.

"Ngapain Lo Sa?"

Pertanyaan yang kelewat santai itu keluar dari mulut Hana kala melihat Luna yang menunduk takut di hadapan sahabatnya itu.

"Kalian berdua datang pada saat yang nggak tepat tau nggak?"

"Idih malah kita yang disalahin dek"

SASA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang