Bab 23 Membentak & Night Club

830 34 0
                                    

"Rasya, maukah kau menerima ajakanku, berangkat sekolah bersama-sama? Aku akan meminta ijin padanya," tanya lelaki itu.

"Emm ... maafkan aku, Gland. Aku tetap tidak bisa." Seraya menunduk.

Gland hanya terdiam, apa lelaki itu sedang kesal padanya?

Tiba-tiba, Gland kembali tersenyum dan memusut pucuk rambut Rasya.

"Tidak apa-apa, aku mengerti. Kalau begitu aku pulang dulu, sampai jumpa Rasya." Senyum pria itu.

Gadis itu pun melambaikan tangan pada Gland. Seperti biasa, ia berjalan menuju arah rumah Edrick lalu memutar knop pintu tersebut.

Alhasil, pintu rumah Edrick tak terkunci. Lantas, ia pun memasuki rumah Edrick dengan perlahan.

"Edriiiick, where are u?" Teriak gadis itu.

Berjalan ke sana kemari mencari keberadaan Edrick. Yah, lelaki itu seperti menghindar darinya. Namun, itu tak membuatnya lelah sedikit pun.

"Huh, pasti Edrick terlambat pulang lagi." Seraya menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Ia pun terduduk di sofa dan tertidur dengan pulasnya. Hingga malam pun menjelang, suara mobil pun terdengar sangat dekat.

Seketika juga, gadis itu langsung membelalakkan matanya lalu beringsut dari sofa itu.

Ia pun berlari keluar rumah dan mencari keberadaan Edrick. Namun, sepertinya Edrick tak sendiri. Siapa yang bersamanya itu?

Gadis itu menajamkan lagi matanya. Seketika juga ia terkejut, bahkan air matanya pun keluar satu persatu.

"E-Edrick, kau ... "

Yah, Edrick bersama Renata. Bukankah ia sudah melarang Edrick untuk mendekati Renata.

Gadis itu pun mendekati Edrick yang telah memeluk Renata. Lagi dan lagi, pria itu berbau alkohol.

"Edrick ...," panggil Rasya pelan. Bahkan, gadis itu langsung memegang tangan Edrick.

Seketika, Edrick melepaskan tangannya.
Namun, Rasya tampak memegang tangan Edrick lagi dan hal itu membuat Edrick marah.

"Pergilah, gadis konyol! Aku tidak ingin melihatmu lagi!" Yah, kata-kata itu cukup membuat hati Rasya terluka.

Air mata gadis itu berguguran bahkan ia sesenggukan melihat Edrick memeluk Renata dengan kuat.

Sebelumnya, Edrick tak pernah berteriak di depan Rasya dan bahkan kata 'konyol' pun tak pernah pria itu lontarkan.

"Aku membencimu, Edrick! Aku sangat membencimu!" Gadis itu pun berlari menuju rumahnya dengan membawa tangisan.

Yah, gadis itu berlari dengan air mata yang membasahi pipi ronanya itu. Kali ini ia benar-benar membenci Edrick.

Ketika ia membuka pintu rumahnya sendiri, ia terkejut melihat ayah dan juga ibunya.

"Hey, Baby. Mengapa kau menangis? Siapa yang membuat putri kesayangan Ayah menangis?" tanya sang Ayah.

"Sayang, apa kau baik-baik saja?" tanya sang Ibu, dengan menyentuh pundak Rasya.

Hal itu, membuat air mata Rasya semakin berguguran. Seketika, Ayah Rasya-David dan juga ibunya-Brianna pun memeluk putri kesayangannya itu.

"Ayah, aku membenci Edrick. Aku sangat membenci, Edrick." Sesenggukannya.

"Hey malaikat kecilku, mengapa kau marah padanya? Bukankah kau menyayanginya." Tanya David-Ayah Rasya.

"D-dia membentukku Ayah, dia membentakku ...." Tak kuasa menahan Air mata dan sesenggukannya, ia pun berhenti melanjutkan ucapannya.

"Oh astaga! Dia benar-benar keterlaluan! Aku akan memberinya pelajaran!" David-Ayah Rasya, tampak marah dan ingin pergi ke rumah Edrick.

Baby Girl[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang