chap 08. -kesalahan berujung resmi-

70 18 0
                                    

Biasalah, sehabis nonton bioskop rutinitas selanjutnya adalah makan.

Ya begitulah Chimon dan Ciize. Jangan lupakan Pluem yang tidak akan pernah meninggalkan gerak-gerik mereka.

Mereka pergi ke foodcourt dan memilih tempat duduk.

Pluem ada di meja dengan jarak jauh 15 langkah dari tempat dua sejoli itu.

Ia membelakangi mereka sehingga wajahnya tidak terlihat. Hanya punggung.

"Mau makan apa?" Tanya Chimon.

"Ramen aja, minumnya milo."

Chimon mengangguk dan segera pergi.

Ciize langsung asik dengan handphone nya itu, seperti berbincang di chat bersama orang lain dengan asik.

Pluem curiga bahwa Ciize hanya memanfaatkan Chimon.

Aduh, suudzon aja.

Pluem pun tak kalah, ia juga membeli satu Panas dengan 1 milktea. (Paket nasi)

Ia selalu memperhatikan Chimon dan Ciize. Hingga ia tak terasa bahwa sebenarnya Ciize merasakan ada yang memperhatikan nya.

Deg!

Mata mereka berdua bertemu.

Pluem mengalihkan pandangannya, berharap Ciize tak melihat jelas wajahnya itu.

"Mon, Pluem?"

Chimon yang sedang asik makan itu pun menoleh pada arah tangan yang ditunjukkan Ciize.

Dan sekali lagi.

Mata mereka bertemu. Kali ini Chimon dan Pluem.

Entah sihir apa, Pluem tak bisa mengalihkan pandangannya.

"Mon." Panggil Ciize membuat lamunan Chimon terbuyar.

"Apa kenapa?"

"Ck, lo kenapa ga bilang aja sih kalau suka dia balik?"

...

"Mon, jawab."

"Lo waktu dikejar-kejar sama Piglet, lo gimana awalnya?"

"Ya gue risih sih. Karena emang gue awalnya normal aja, terus dideketin sama cewe. Lo bayangin aja."

"Terus lo kok bisa nyaman? Pacaran lagi."

"Soalnya gue ngerasa di prioritasin, terus dilindungi ngebuat gue ngerasa aman, yang paling penting dia sayangnya cuman sama gue. Jadi gue ngerasa ya dia buat gue dan gue buat dia gitu deh."

"Terus lo nyatain perasan lo gimana?"

"Ya tinggal bilang 'keknya gue mulai suka sama lo deh, gue nerima lo.' selesai."

Chimon terlihat berfikir. Cara Ciize menyatakan cintanya itu menurutnya tidak benar. Aneh.

Kayak biasa aja dan pd banget.

Apa dia ga malu?, pikir Chimon begitu.

"Gue tau apa yang lo pikirin. Sini deketan gue kasih tau sesuatu."

Wajah Chimon mendekat ke Ciize.

Kalau dari pandangan Pluem si, Ciize kayak mau nyium Chimon. Sontak matanya membulat sempurna.

Ia segera bangkit dari tempat duduknya yang berjarak 15 langkah dari tempatnya.

Untung, sekitar tempat mereka tidak banyak orang. Mungkin karena bukan jam makan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crush On You➹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang