🍒🍎
Beberapa jam berlalu setelah Rose pergi bersama keluarganya. Malam semakin larut. Lisa tidak bisa tertidur memikirkan kejadian mengejutkan seharian ini.
Suara langkah kaki mendekati kamar menarik perhatian Lisa.
"Dara!" pangil Taeyang terdengar kehabisan napas, khas seseorang yang baru berlari.
Dara yang juga tidak tidur, buru-buru membuka pintu. Tampak Taeyang dengan wajah panik.
"Kita harus segera pergi. Shadow Clan mengetahui keberadaan kita."
"Bagaimana dengan Jennie yang belum sadarkan diri?"
"Kau teleportasi Jennie ke tempatmu. Biar aku yang teleportasi Lisa ke tempatku."
"Tapi, kalau kita berpisah sekarang. Akan sulit bagi anak-anak ini untuk bertemu lagi."
"Saat ini keselamatan mereka lebih penting, Dara. Jika tetap disini aku tidak yakin bisa bertahan."
Dara paham. Dia juga tidak akan bisa bertahan melawakan pasukan Shadow Clan.
Setelah berpikir cukup lama, Dara mengangguk, menyetujui. "Kumohon jaga Lisa baik-baik."
"Tentu saja. Melindungi mereka adalah satu-satunya hal yang bisa kulakukan untuk GD."
Lisa mendengar sedikit pembicaraan kedua orang dewasa itu. Dia akan berpisah dengan Jennie.
Dia akan benar-benar sendiri setelah ini. Lisa merasa sedih. Tapi dia percaya semua ini demi kebaikan mereka.
Dengan membawa boneka yang kembarannya ada di tangan tiga saudaranya, Lisa berteleportasi ke Kota Central Horrow, Kerajaan White Horrow.
Mereka tiba di depan sebuah rumah yang cukup besar. Seorang wanita keluar dari rumah lalu memeluk Taeyang.
"Aku senang kau kembali," gumamnya, seolah pria yang ada di pelukannya baru kembali dari perang hidup dan mati, walau memang itu yang terjadi.
"Hyorin, aku membawa Lisa bersamaku," ucap Taeyang setelah Hyorin, sang istri, melepas pelukannya.
"Lisa? Murid GD? GD dima..." Hyorin membekap mulutnya dengan wajah terkejut. Dia bisa sedikit menduga. Taeyang mengangguki.
Hyorin beralih melirik Lisa dengan tatapan sendu. Dia menarik gadis itu ke pelukannya.
"Lisa, mulai hari ini aku akan menjadi ibumu. Kami akan menjadi orang tuamu. Seperti orang tua yang melindungi anaknya, kami akan selalu melindungimu," ucap Hyorin masih sambil memeluk Lisa.
Taeyang menatap istrinya terkejut. Tapi Hyorin hanya membalas dengan senyuman. Pada akhirnya Taeyang ikut mengangguk. "Mungkin ini jauh lebih baik."
Sementara Lisa tampak kebingungan walau begitu dia tidak membantah. Lisa dapat merasakan Hyorin dan Taeyang tidak memiliki aura jahat, justru aura mereka menenangkan Lisa.
Taeyang dan Hyorin belum memiliki anak selama beberapa tahun pernikahan mereka. Kehadiran Lisa seperti hadiah untuk mereka.
Lisa juga merasa bahagia bersama Keluarga Taeyang. Walau tidak bisa keluar dari rumah dengan bebas untuk mengantisipasi mata-mata Shadow Clan, hari-hari Lisa tidak membosankan.
Lisa berkirim surat dengan Jennie dan Chanwoo. Ia juga pernah sekali menerima surat dari Rose.
Selain menulis surat, Lisa menghabiskan waktu dengan membantu Hyorin memasak dan merawat bunga. Hyorin juga mengajari Lisa pengetahuan umum.
Seperti saat ini, Hyorin mengajari Lisa sejarah Benua Magicland.
"Black Forest adalah inti dari benua?" Lisa menatap peta Benua Magicland dimana Black Forest berada di tengah benua.
Hyorin mengangguk. "Black Forest dipenuhi energi magis yang pekat. Karena itu, ada banyak makhluk magis kuat dan berbahaya di dalam."
"Ayah bisa mengalahkan semua makhluk magis di dalam hutan." Seketika Lisa mengingat GD.
"Dia memang bukan penyihir biasa. Dia seorang Penyihir Legendaris."
Lisa terdiam. Kenangannya di Black Forest muncul satu persatu, membuat suasana menjadi sendu.
Sebelum Hyorin menghibur Lisa, Taeyang kembali ke rumah. Ekspresinya tampak frustasi.
"Aku dipecat karena membantu kubu netral," kata Taeyang.
Taeyang bekerja di Kantor Istana Pemerintahan Kerajaan White Horrow. Dia merupakan bagian aliansi kerajaan di bawah Kerajaan White Horrow.
Walau tidak bermusuhan, aliansi kerajaan tidak boleh membantu kubu netral, penyihir yang tidak berpihak pada aliansi apapun.
Membantu GD, yang merupakan penyihir netral, membuat Taeyang melanggar aturan.
"Sudahlah, lagipula kau sudah memperkirakannya, kan?" Hyorin menenangkan.
"Aku tidak masalah dengan itu. Yang jadi masalah adalah pemerintah meminta pengawasan Lisa dialihkan ke pemerintah. Aku yakin itu perbuatan orang yang ditanam Shadow Clan." Taeyang mengusap wajahnya, kasar.
"Apa? Tidak bisa begitu! Aku akan meminta bantuan kakakku untuk melepaskan kita."
Taeyang mengangguk. Kakak Hyorin adalah Count yang dekat dengan Raja. Hanya dengan meminta bantuan mereka bisa berkelit dari masalah ini.
Selama beberapa hari, Hyorin mengunjungi kakaknya. Untungnya Sang Count mau membantu. Tapi Count menyuruh Hyorin membawa Lisa keluar dari Kerajaan White Horrow. Jika tetap berada di kerajaan ini, pihak tertentu akan terus berusaha mengambil Lisa.
"Lisa, untuk beberapa waktu, kau tidak bisa berkirim surat dengan Jennie dan Chanwoo. Kita harus merahasiakan keberadaan kita dari siapapun," pinta Taeyang.
"Tapi nanti aku bisa mengirim surat lagi, kan?" tanya Lisa penuh harap.
"Kalau keadaan sudah aman, kau bisa mengirim surat sepuasmu."
"Baiklah." Lisa mengangguk riang.
TBC
.
.
.Jangan lupa vote yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Witches, ft Blackpink
FanficJisoo, Jennie, Rose, dan Lisa adalah murid sekaligus anak angkat penyihir terhebat, GD, yang diserang oleh Shadow Clan. Setelah kematian guru mereka, mereka terpisah dan memulai jalan masing-masing. NEALRA|2021