☆ Happy Reading ☆
" Papa.. Bel mau lumah kaca ditaman Bel ya.. " Pinta Bella pada Chris.
Setelah perbincangan dengan Felix tadi. Bella langsung menghabiskan es krimnya dan mencari Chris.
" Mau sekalian ditanamkan tanamannya? " Tanya Chris. Dia akan menyetujui semua permintaan putrinya, asalkan bisa membuatnya bahagia dan tidak membahayakan putrinya tentunya.
" Ndak ucah.. Bel cuma minta lumah kacanya caja. Nanti Bel yang mendekolaci lumah kacanya dan yang nanam tanamannya " Ujar Bella semangat.
Chris mengangguk. Membawa Bella kepangkuannya dan memanggil Felix.
" Yang Mulia memanggil saya? " Tanya Felix.
" Buatkan rumah kaca ditaman pribadi putriku? " Ucap Chris.
" Ehm.. tapi saya ksatria kalau Yang Mulia lupa " Jawab Felix mencoba berani dan terkekeh garing diakhir kalimatnya.
" Membantahku? "
" Baik laksanakan Yang Mulia " Jawab Felix cepat dan segera mencari tukang bagunan.
☆°°☆°°☆
Sudah 1 bulan berlalu dan sekarang rumah kaca milik Bella sudah jadi. Bella langsung meminta Chris untuk membelikannya berbagai bibit tanaman dan pupuk.
Chris tersenyum dan mengangguk lalu menyuruh Felix yang membelikannya. Felix hanya pasrah.
Sekarang Bella sedang dirumah kacanya, menanam tanaman lalu menyiraminya.
Tentu saja, dia sudah mengganti bajunya dengan baju khusus untuk menanam tumbuhan.
Sehingga Bella terlihat seperti petani mungil yang cantik dan imut. Bella juga dibantu oleh dua sahabatnya. Yaitu Leo dan Will.
Tidak tahu kenapa, sekarang Will badannya terlihat lebih besar dari biasanya. Mungkin karena kebanyakan makan dan rebahan.
" Cudah celecai.. capek juga ya.. " Bella menghapus peluh yang ada didahinya lalu tiduran di tamannya yang penuh rumput. Diikuti Leo dan Will.
Leo membasahi dirinya dengan air lalu mengibatkan badannya sehingga air terciprat kemana-mana.
Leo mendekatkan wajahnya ke Bella seakan minta dielus bulunya. Bella yang mengerti pun mengelus bulunya dan mencium hidung Leo.
Leo mengaum pelan karena senang dan masuk kekamar Bella menuju kekasurnya dan tidur disana.
Baru saja Bella akan menutup pintu tamannya, Chris masuk kekamar miliknya dan menghampirinya.
" Ayo mandi " Ujarnya lalu membawa Bella kegendongannya dan menuju kamar mandi.
Sekarang Bella sudah didalam bak mandi penuh busa dan mainan. Jangan lupakan Will yang juga ikut masuk kedalam air.
Baru saja akan menggosok badan mungil Bella, David masuk dan menghampiri Chris.
" Aku juga ingin memandikan adikku " Ujarnya.
Chris tidak menyetujuinya. Sejak awal rencana memandikan putrinya hanyalah idenya. Tapi mengapa putranya jadi ikut-ikutan?
Pria itu akhirnya mengalah dan membiarkan putra tertuanya memandikan putrinya. Setidaknya hanya sekali ini saja.
Sekarang Bella sedang bermain dengan mainan bebek yang dapat mengapung diair.
" Bloom.. Bloom.. Blomm.. " Gadis itu membuat suara seperti pesawat sedang terbang dan menerbangkan mainan bebeknya. Aneh, mainan bebek kok dijadikan pesawat.
David hanya tersenyum melihat adiknya bermain. David mulai menyabuni tubuh polos Bella dan sesekali mencium pipi gembul adiknya.
Setelah menghabiskan waktu 10 menit untuk memandikan Bella, kini David duduk disamping bak dan menatap adiknya yang sedang mandi dan tidak mau keluar dari bak.
" Ayo keluar. Nanti sakit lagi kayak kemarin " Ujar David khawatir.
" Bental lagi.. cplach.. cplach.. " Ujar Bella lalu bermain air dengan menepuk-nepuk tangannya diair lalu sambil mengeluarkan suara percikan air dari mulut mungilnya.
Will yang melihat air disekelilingnya penuh gelembung dan busa pun penasaran dan menjilat airnya. Raut wajah Will pun langsung berubah masam.
Bella yang melihat Will pun dengan polosnya ikut menjilat airnya dengan lidah. " Bleeh.. iih.. ndak enak.. pait.. " Ujarnya kemudian dan menampakkan wajah seperti Will.
David yang melihatnya tertawa. Ada-ada saja pikirnya.
" Ihh.. jali-jali tangan Bel kok begini.. Keliput.. hiks.. huaaa... Bel belubah jadi nenek penyihil.. " David langsung mengangkat Bella yang menangis keluar dari Bak dan menyelimutinya dengan handuk.
" Tangan kamu kayak gitu karena kelamaan dalam air " Ujar David lalu menidurkan badan Bella diatas kasur lalu menaburi badan Bella dengan minyak bayi dan bedak bayi.
" Jadi Bel ndak jadi nenek penyihil? " Tanyanya lagi dengan sedikit sesenggukan sehabis menangis.
David hanya tersenyum dan mengangguk. Bella yang awalnya menangis lalu tersenyum. David yang gemas pun mencium wajah Bella berkali-kali.
" Hihi.. geli "
David langsung memakaikan bedak bayi diwajah Bella. Memasangkan dress berwarna oranye dan menyisir rambut adiknya.
" Kakak akan tetap cayang Bel kan? Jika nanti ada olang lain yang menggantikan Bel? " Tanya Bella tiba-tiba dengan menatap David yang sedang menyisir rambutnya lewat cermin.
David yang awalnya tersenyum pun langsung menatap datar Bella seakan tidak suka dengan pertanyaan adiknya.
David langsung membalikkan tubuh Bella agar menghadapnya.
" Dengerin kakak. Tidak ada yang bisa menggantikan adik kecil kakak. Karena Belnya Kak David hanya ada satu didunia ini "
Bella tersenyum mendengar jawaban David dan langsung memeluk kakaknya. David juga ikut membalas pelukan adiknya dengan sayang dan sesekali mencium lembut puncak kepalanya.
" Bel cayang Kak Dapid banyak-banyak " Ucap Bella sambil membuat lingkaran besar dengan tangannya.
" Kak David juga sayang Bel banyak-banyak "
☆°°☆°°☆
TBC
☞ ☆ [ VOTE ]24 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Villain [TERBIT]
FantasíaTERBIT [Pre Order Ke 2] [Link Shopee dibio] No Plagiat sebagian maupun seluruh [ Follow terlebih dahulu ] •☆ MY ORIGINAL STORY ☆• • Start : 7 April 2021 • Finish : 26 Mei 2021 [ End ] Total Comment : More than 70K Beberapa part telah dihapus °☆~~~~...