Matahari bersinar terik. Burung-burung berkicauan dengan riangnya. Suara air terjun yang nyaring namun memekakkan membuat gadis itu tidak ingin membuka mata barang sejenak.
Hahhh.... Udah lama banget sejak gue denger kicauan burung di bumi. Batin Andra damai. Gadis itu makin mempernyaman posisi tidurnya.
Hei, ada yang aneh.
KICAUAN BURUNG?!
SUARA AIR TERJUN?!
INI DI BUMI?!
Bukannya...
Andra lekas terbangun. Tak peduli pusing yang mendera kepalanya saat tiba-tiba bangkit seperti itu.
Ditatapnya tempat yang ia jejaki sekarang. Bukannya ia seharusnya ada di Mars dengan timnya?
Sambil berusaha mengingat, Andra meneliti lebih lanjut tempatnya sekarang. Gubuk tua... yang reot.
Bukannya sudah tak ada yang memakai gubuk bahan rotan di zaman sekarang?
Badannya kaku. Kostum astronotnya belum terlepas. Tapi kenapa bagian helmnya sudah ....
Warning! Mal-function detected! Peringatan! Kesalahan fungsi terdeteksi!
Layar monitor kembali bersuara. Suara yang sukses membuat panik Andra.
Roket terguncang. Sebuah meteor kecil melayang dengan kecepatan tinggi dan menabrak badan roket.
Lampu utama mati, digantikan dengan lampu darurat.
Perbaikan roket ... wajah puas Lee Jeno ... tumbukan meteor ...
"GUE INGET!" Andra menjerit semangat. Hey, Andra! Patutkah untuk semangat sekarang? Kau berada di tempat antah-berantah ini!
"Hey! Apa yang kau lakukan disana?"
"Eh?" Andra terkejut. Ada orang lain disini?
Dengan cepat, Andra membalikkan badan ke arah sumber suara.
(Anggep aja pake baju adat, please T.T)"Kau tuli? Sedang apa disana? Kerasukan roh?" Ulang sang lelaki.
Andra mengerjap-ngerjapkan mata. Masih bingung dengan situasi sekarang.
Dia di bumi, berada di rumah kuno, dan sekarang ada seorang lelaki yang bersamanya?!
"P..permisi... Tapi siapa..." Kata Andra kikuk.
Sang pria mendengus. Merotasikan bola mata malas lalu berjalan mendekat ke arah Andra dengan tatapan mengintimidasi.
"J... Jangan deket-deket, dong!" Andra tentu saja mundur.
Namun sang pria tetap maju. Mendesak Andra hingga ke dinding. Masih dengan tatapan mengintimidasi.
"G..gue teriak, nih!" Ancam Andra. Namun yang ia dapatkan hanya desakan lagi. Kini posisi mereka hanya bertaut 10 cm saja.
"Kau kutemukan pingsan di sungai Han. Jadi kubawa kemari untuk diobati." Katanya bersuara.
Masya Allah ciptaanmu. Andra meringis saat menyadari dirinya sedang menatap penuh kagum pada sang lelaki di depannya. Hey, Andra! Jangan bilang kau terkena sindrom cinta pandangan pertama?!
"Sungai Han? Lah? Gue, kan bakal mendarat di Mars. Lo ngulik gue, ya? Apa jangan-jangan Lo alien berkedok pangeran tampan?!" Andra panik. Namun masih sempat bercanda.
"Apa.... Maksudmu?" Yang lebih tinggi balas bertanya. Alisnya berkerut dan nada suaranya tetap rendah.
Andra tidak menjawab, malah mendumel-dumel tak jelas, "WOY, SUN! PRANK-NYA JANGAN GINIAN, DONG, ELAH!! KAN TAHUN LALU UDAH! DIH, KAGAK KREATIF LO!" Sambil menatap ke arah atas seakan ada kamera di sana.
Sang pria terkejut. Tangannya kini bergerak membekap bibir ranum Andra yang mulai anarkis mencari kursi untuk mencabut kamera pengintai yang ia kira ada di sana.
"Mpphh...Sun..mph.." sang pria membekap mulut Andra dengan panik.
"Hey! Hey! Jangan berisik! Nanti ada yang mendengar!"
Slurrpp!!
"AKKHHH!! APA YANG KAU LAKUKAN?! KAU TAHU KAU MENJILAT SIAPA?!"
Ternyata, Andra mengambil langkah instan dengan menjilat telapak tangan pria tampan yang membekapnya.
Lalu tanpa menunggu lebih lama lagi, ia mulai menggunakan jurus tendangan Twieo Ap Chagi-nya yang legendaris di kalangan mahasiswa Seoul kepada sang lelaki.
Gelar Tarzan dari bumi Zamrud Hijau memang pantas disematkan pada Andra. Bayangkan saja, wajah Andra terlihat santai sekali saat melakukan tendangan yang terlihat seperti terbang itu.
"ARRGGHH!"
Tendangan Andra sangat pas mengenai wajah sang pria. Bukan hanya memar yang tiba-tiba, darah segar kemudian mulai mengintip di sela-sela lubang hidung kanan pria malang itu.
Sang pria menatap tak menyangka sebentar, lalu menyerah dan kemudian ambruk.
Tepat dengan posisi memeluk Andra.
***
TBC.~
Waduh, Andra main tabok aja, nih😂
Btw, lupa ngasih visualisasi Jeno sama Prof. Kim Tae-ho.
3. Lee Jeno as Lee Jeno
4. Song Joong-ki as Prof. Kim Tae-ho
Mau tahu kisah selanjutnya? Voment dulu, ya, teman~@_@
The next character will be seen in the next chapter.
Salam hangat,
Xyraa~ang@_@
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghabnida, Pyeha! : THE GORYEO'S DORAEMON
Fiksi SejarahTahu Doraemon? Iya, Doraemon yang itu. Aku akan senang sekali jika jadi Nobita yang akan dibantu oleh Doraemon. Masalahnya .... AKU YANG JADI DORAEMONNYA! Baik-baik. Mungkin itu tidak terlalu menjadi masalah bagiku jika saja orang yang menjadi...