Yours Truly

1K 49 8
                                    

Lagu yang di multimedia di play ya biar feel nya dapet and tambah greget okay

Thanks and enjoy the story!

🕀🕀🕀

"Char!", panggil sahabatku, maksudku panggil Justin.

"Apa Just?", aku menoleh ke arahnya.

"Lo tau ga sih? Gue seneng banget, Char!", ucapnya.

"Apaan? Jangan bikin kepo deh," aku menatap Justin.

"Gue ... ", Justin menggantung kalimatnya.

"Lo?", tanyaku.

"Lo tau kan kalo selama ini gue deket sama Lycia, and guess what? Semalem dia nerima gue!", jawab Justin antusias.

"Um ... congrats ... as long as you're happy I'm happy ... ", ucapku dengan suara bergetar, mencoba menyembunyikan kesedihanku.

Kami sempat saling terdiam sejenak.

"Apa kita masih bisa kaya gini Just? Lo pasti akan sibuk sama Lycia dan ngelupain gue ... ", ucapku pelan.

"Gue ga akan lupain lo kok, gue janji gue ga akan pernah ninggalin lo. Lo tetep sahabat terbaik gue Char ... ", ucap Justin berusaha meyakinkan.

"Bener? Janji? Kalo sampe lo nge langgar janji lo gimana?", tanyaku.

"Lo boleh musuhin gue, pukul gue, mau bunuh gue juga boleh haha," jawabnya disusul dengan tawa di akhir kalimat.

"Haha lucu lo," aku pun ikut tertawa bersamanya.

"Nah, gitu dong senyum ... I love you so much my beautiful bestie Charlotte Grande," ucapnya sambil mengusap rambutku.

"Love you more Justin Bieber", ucapku

Gue cinta sama lo, Just
Perasaan gue lebih dari hanya sekedar sahabat

Satu kalimat yang langsung membuat hatiku hancur berkeping-keping. Mengetahui bahwa sahabat yang diam-diam aku cintai berpacaran dengan gadis lain.

Aku sadar aku tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Lycia. Aku harus bisa menerima kenyataan. Namun melupakan perasaanku adalah hal yang sangat sulit.

🕀🕀🕀

Perpustakaan adalah tempat favoritku, aku selalu mendatanginya pada jam istirahat. Saat ini memang sedang jam istirahat. Aku tengah membaca novel di perpustakaan. Namun tiba-tiba Lycia menghampiriku.

"Well, Charlotte lo ga usah muna deh! Gue tau kalo lo itu sebenernya udah lama suka sama sahabat lo itu kan?" , ucap Lycia dengan nada sedikit membentak.

Aku hanya diam mematung.

I mean, how could she knows it?
I never tell anyone about my feelings

"Lo mau nanya kan gue tau dari mana? Mungkin ini punya lo," Lycia tersenyum sinis.

Ia memperlihatkanku sebuah buku dengan sampul berwarna ungu. Lebih tepatnya, itu adalah buku diary ku.

"Gue tuh cuma main-main sama Justin. Justin cari masalah sama kakak gue. So ya, gue terima aja itung-itung sekalian bales dendam," ucap Lycia.

"What?! Lo?!", pekikku tak percaya.

"Satu lagi, awas aja kalo sampe lo ngasih tau hal ini ke Justin!", Lycia pun pergi sambil membawa kembali buku diaryku.

🕀🕀🕀

Yours Truly | agbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang