"Apa boleh aku memelukmu, menggenggam tanganmu seperti dulu..! Ayah, aku rindu."
Seperti biasanya mentari mulai mengeluarkan rona merah di ufuk timur, dan kini aku mulai menjalankan aktifitas seperti biasanya. Yaa,,, kuliah oh yaa namaku Anita Damayanti anak tunggal dan kini aku hidup berdua bersama ibuku.
"Anita ayok sarapan dulu," seru ibu sambil berjalan ke meja makan.
"Iya ibu bentar," jawabku sembari membereskan barang barang yang akan aku bawa ke kampus.
"Ibu,, Anita bawa roti ke kampus ya bu, maafin Anita, sepertinya Anita pulang telat nanti."
"Ya udah kalo gith bentar ibu siapkan dulu."
"Terima kasih ibu,," jawabku sembari tersenyum kepada ibu.Setelah ibu menyiapkan makanan dan aku langsung berangkat dan berpamitan. Pukul 07.00 WIB seharusnya aku sudah sampai di kampusku dan bertemu dosen pembimbing. Akan tetapi, di perjalanan ada sedikit hambatan yang membuatku terpaku tak berdaya. Kejadian itu membuatku rindu ayah. Kenangan yang lama ku simpan rapat. Kini terbuka kembali, iri rasanya melihat sosok anak kecil di taman sedang bermain balon air bersama ayahnya. Seperti aku dan ayah lakukan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Event Shana
PoetryBerisi puisi cerita yang di selenggarakan Shana, tentunya sangat menarik untuk di baca dan mohon koreksinya kawan