Gadis kelahiran Mei itu menggenggam erat tangan Tzuyu, Tzuyu hanya tersenyum dan membiarkannya begitu. Ada rasa nyaman di hati Tzuyu, Dahyun tersenyum padanya.
Gadis Kim itu terus senyum hingga matanya ikut tersenyum. Tentu saja, ia gembira. Hari ini ia berjalan-jalan bersama Tzuyu, ia juga gembira kompilasi Tzuyu mengatakan jika sangat cantik tanpa menggunakan kacamata.
Dahyun mendahulukan diri maju ke depan, Tzuyu tersenyum lucu melihat Dahyun yang sangat mungil dan segera memeluknya dari belakang. "Ah, lucu..Kau membuatku teringat Chaeng."
"Chaeng? Maksudmu Chaeyoung?"
Tzuyu mengangguk. Segera bibirnya terangkat membentuk senyuman, "Teman kecilku."
Dahyun menatapnya, bibirnya terbuka sambil mengangguk. Gadis kelahiran bulan Mei itu tidak puas, dia tidak ingin mendengar nama wanita lain keluar dari mulut Tzuyu.
"Jadi, Dahyun-ssi ? Kemana kita ingin pergi?"
"Kemana saja," Dahyun menarik lengannya dan menuju ke tempat toko boneka yang lucu-lucu. Tzuyu tak hentinya senyum melihat boneka anjing di tangannya.
"Hyun, ini lucu 'kan?" Tanyanya sambil memberi Dahyun lihat. Dahyun menatapnya dan mata Tzuyu berbinar-binar dan dia begitu bahagia sekali hanya melihat beberapa boneka hewan.
"Kamu suka?" Tzuyu mengangguk. "Aku pencinta hewan."
Dan saat itu gadis Kim mengetahui apa yang disukai Tzuyu, dia memilih untuk bertanya lagi, "Selain ini, apa kamu suka ideal type wanita?"
"Huem.. Gadis berambut panjang, lembut, baik dan ramah." Semua yang dikatakan oleh Tzuyu ada itu adalah Mina dan Jihyo.
Satu-satunya, minggu lalu ia sempat melihat Jihyo berada di rumah Jeongyeon. Mereka berdua sangat dekat, bahkan Jihyo tak segan untuk memukul Jeongyeon dengan keras.
Jika dia berada di posisi Jeongyeon pasti dia akan merasa sakit, dan dia lega dia dan Jihyo tidak terlalu dekat.
"Selain itu, apa yang tidak kamu suka?"
"Aku tidak bisa makan makanan pedas, satu kali suapan sudah terasa pedas." Kata Tzuyu sambil melakukan kontak mata dengan Dahyun.
Dahyun merasa malu. Tertangkap basah kerana dari tadi ia terus menatap wajah samping Tzuyu.
Saat ini mereka berdua memutuskan untuk berduaan di dalam setiap toko, keduanya tampak seperti sepasang kekasih sejati yang memamerkan kehangatan mereka di toko.
Dahyun tak lagi malu-malu memeluk lengannya, bahkan menggenggam tangan Tzuyu di depan orang banyak.
Tzuyu melihat Chaeyoung yang kini sedang fokus bermain komputer di depannya. Setelah mengirim Dahyun pulang, dia menerima pesan dari Chaeyoung untuk memintanya bertemu di cybercafe.
Tzuyu membeli makanan untuk Chaeyoung dan dirinya. Setelah beberapa minit, pesanan itu tiba. Tzuyu mengambil Jin Ramyeon Cup untuk Chaeyoung dan Cheese Bokki.
"Untukmu," Tzuyu menghulurkan makanan dipesannya untuk Chaeyoung dan meletakkannya di samping Gadis Son itu.
Tzuyu mengambil headset dan menyalakan komputer. Setelah itu, dia menggerakkan kabel mouse dan menemukan permainan yang mengasyikkan di matanya.
Chaeyoung terlalu fokus pada permainannya untuk melupakan tujuannya di sini. Dia melirik Tzuyu yang senang bermain komputer, dan memilih untuk membicarakannya nanti.
Mereka berdua terlalu fokus pada bermain game komputer dan mengabaikan beberapa gadis yang membicarakan mereka. Awalnya mereka berdua biasa saja tapi saat mereka ditatap terus membuat mereka tidak nyaman.
"Tzuyu, jaga belakang!"
Chaeyoung meliriknya, tangannya tidak henti-hentinya tekan kabel mouse dengan cepat. Tzuyu hanya berdehem. Keduanya tampak sangat berusaha membuat timnya agar kekal hidup.
Keduanya fokus bermain hingga terlupa hari sudah malam. Kediaman rumah Chou, pemuda Chou tidak henti-hentinya menatap pintu utama berharap si bungsu pulang.
"Kemana mereka?!" Taehyung terlihat frustasi karena Tzuyu belum pulang padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Dia juga menelepon dan mengirim pesan ke Tzuyu tetapi gadis Chou itu tidak membalas pesannya atau bahkan menjawab panggilannya.
"Aku pulang—"
"Bagus! Jam begini baru kau pulang ya!" Taehyung bangkit dari sofa menatap tajam ke arah Tzuyu sambil menyilangkan lengannya. Tzuyu menatapnya dengan bingung, "Ada apa?"
"Apa ada katamu? Tzuyu, kau baru membuatku khawatir kau tau!" Tzuyu terkekeh kecil mendengarnya.
"Kau khawatir padaku, lho?" Ucap Tzuyu sambil menaikkan alisnya, berusaha menggoda pemuda Chou itu.
"A-Ani! " Taehyung berbalik ke arah lain agar Tzuyu tidak melihat wajahnya. Tzuyu tersenyum melihat tingkah Taehyung seperti ini.
"Terserah kamu saja," Tzuyu membuka sepatunya dan meletakkannya di rak sepatu lalu menutup pintu utama. Ketika dia ingin melangkah menuju tangga, Taehyung menghentikan tindakannya.
"Sebelumnya, seorang tetangga sebelah bertanya bagaimana kabarmu."
"Siapa? Orang yang merawatku? Maksudmu Jeongyeon?" Tanya Tzuyu kepada Taehyung yang sepertinya berpikir mendengarkan pertanyaan Tzuyu.
"Bukan, dia berambut merah, matanya besar." Kata Taehyung sambil meletakkan jari telunjuknya di dagunya sambil melihat ke atas.
"Jihyo?"
"Mungkin, aku tidak terlalu mengenal teman barumu." Taehyung berkata menatapnya, "Sudah, aku ingin tidur dulu." Taehyung menaiki tangga menuju kamarnya.
Tzuyu menatap jam dinding, besok adalah hari Senin dan dia harus pergi ke kampus seperti biasa. Dan seperti biasa dia akan dikelilingi oleh perempuan maupun laki-laki.
Tzuyu menaikkan tangga, memutarkan kenop pintu kamar dan nyalakan lampu kamar. Semuanya terlihat biasa saja, sederhana. Tzuyu lebih memilih natural aslinya daripada harus repot mengurus hal-hal yang tidak berguna demi mempercantik ruangan.
Gadis Chou itu melempar ponsel aslinya ke kasur. Dia mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Tzuyu keluar dengan piyama dan handuk di pundaknya. Rambutnya masih basah, dia harus mengeringkan rambutnya sebelum tidur.
Tak lama kemudian, Tzuyu teringat jika hari ini dia tidak melihat Mina. Apakah Mina mengira dia akan membencinya. Tzuyu harus menemuinya besok.
Saat itu, entah kenapa pikiran Tzuyu dipenuhi oleh gadis-gadis yang mengganggu hidupnya. Tzuyu benar-benar bingung dengan perasaannya pada mereka.
Dan malam ini, Tzuyu memutuskan untuk melupakannya hari ini. Dia berbaring di kasur, menatap kipas di dinding putih. Segera dia memikirkan Dahyun, gadis Kim memiliki kulit putih dan senyum manis.
Tzuyu menutup matanya.
"Tzuyu... ada sesuatu yang ingin kukatakan..."
Tzuyu menoleh ke Chaeyoung dan melepas headsetnya. Entah bagaimana dia kesulitan memahami dengan tatapan Chaeyoung.
Chaeyoung menelan ludah, mendesah sebelum mengucapkan kata yang membuat nafas Tzuyu terhenti. Tubuhnya kaku, matanya berkedip.
"Sepertinya aku suka— Ah, lebih tepatnya mencintai kamu..." Tzuyu menatap matanya, mencari kebohongan di matanya tapi hasilnya tidak.
"Sejak kapan?" Tzuyu bertanya lembut, tidak ada ekspresi terkejut di wajahnya. Tapi di dalam hatinya, dia tampak gelisah, panik. Kali ini keduanya mereka mengungkapkan rasa cintanya, terutamanya wanita.
"Aku tak tahu kapan.." Tzuyu menghela nafas pelan, tanpa menatap sang lawan. "Apa alasanmu menyukaiku?"
"Tiada alasan untuk menyukaimu. Kerana aku melihatmu tersenyum membuatku bahagia."
Tzuyu membuka matanya, kejadian sore tadi membuat hubungan mereka terlihat canggung. Seolah Tzuyu menolak perasaan Chaeyoung yang merupakan teman kecilnya.
Sabtu, 24 April 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause I Like You ✔
Fanfiction[ C o m p l e t e d ✔ | 2 0 2 1 ] A Fantiction Of Chou Tzuyu ❝Kerana aku menyukaimu...❞ © Ayeennella, 2021