Kuncinya Trust

5 0 0
                                    

Acara persembahan bakti kami untuk guru kemarin masih menyisakan ingatan bagi dewan guru. Sebenarnya mereka memiliki potensi kreatifitas ide dan gagasan yang positif. Itu yang perlu kita catat bersama. Sebagian dari mereka adalah siswa yang selama ini kita anggap sebagai biang keributan di dalam dan di luar kelas tetapi memiliki jiwa kreativitas yang cukup lumayan. Mereka berkolaborasi menampilkan sebuah pertunjukan karya seni yang apik. Tanpa kita sadari sebenarnya mereka memiliki kecerdasan dalam aspek yang lain.

Tanpa kita berikan komando, panitia acara mampu mengatur kawan-kawannya baik yang sebaya maupun adik kelasnya sampai tertib dan teratur. Sebuah pemandangan yang jarang kita saksikan bila mereka diatur oleh guru. Yang saya amati dari mereka ternyata kuncinya adalah "trust" atau kepercayaan. Kepercayaan ternyata berpengaruh terhadap tanggung jawab mereka.

Panitia terlihat sangat bertanggung jawab dalam mempersiapkan acara. Sampai-sampai mereka menyembunyikan acara tersebut dari guru-guru agar tidak diketahui sehingga menjadi sebuah kejutan. Sebuah rencana yang tersusun cukup rapi. Saat pelaksanaan akan dimulai barulah kami mengetahuinya. Bahkan sehari sebelumnya sempat saya tanya kepada salah satu dari mereka "memang besok ada acara apa ya?. "Tidak ada acara apa-apa Pak, saya tidak tahu", begitu jawabannya. Ternyata mereka memang sengaja menyembunyikan kejutan tersebut dari kami.

Beberapa kreasi yang mereka tampilkan adalah puisi tentang perjuangan dan pengorbanan guru dalam mendidik mereka. Sebuah puisi yang mereka ciptakan sendiri. Puisi yang dibacakan oleh dua orang dari mereka cukup membuat kami terharu dan terbawa suasana. Kreasi berikutnya adalah penyampaian kesan dan pesan yang disampaikan perwakilan siswa kelas IX. Kreasi yang tidak kalah berkesannya adalah kreasi mereka dalam menyanyikan lagu hymne guru bersama-sama dengan membentuk lingkaran besar diiringi dengan musik. Mereka menyanyikannya begitu mendalam dan keluar dari hati sanubari sehingga membuat haru para guru.

Acara ditutup dengan kreasi bebas. Mereka menampilkan lagu-lagu ala suporter sepak bola dengan menggunakan drum. Setelah itu mereka bersalaman dengan para guru satu persatu sambil mengucapkan maaf atas kesalahan dan terima kasih atas jasa kami sebagai guru.

Kesimpulan yang dapat diambil dari persembahan mereka pada hari guru hari itu yaitu, pertama mereka adalah anak-anak yang memiliki kecerdasan dalam aspek kreativitas. Jangan memandang sebelah mata kepada mereka yang kurang dalam aspek pengetahuan atau akademik. Kedua, kepercayaan kita terhadap mereka harus kita  bangun sejak sekarang. Ternyata mereka bisa bertanggung jawab bila diberi trust atau kepercayaan.

Guru di Antara Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang