Chaos

5 1 0
                                    

Sam menatap anak 12 tahun di depannya dengan tatapan sayu. Namun setelah setengah jam bercerita, tatapan tajam Wyatt tidak pernah lepas dari wajahnya. Seperti waspada akan sesuatu.

"Lalu setelah semua cerita itu. Kapan orang tuamu mulai menunjukkan tanda bahwa mereka melakukan kekerasan?" tanya Sam sambil menghangatkan tatapannya. Wyatt pun menarik nafas dan mulai bercerita lagi.

Wyatt berjalan pelan ke arah luar kamarnya. Dia hendak mengambil air minum untuk mengobati kerongkongannya yang terasa kering. Namun, dua orang dewasa yang duduk di ruang makan menarik perhatiannya.

Suara kedua orang dewasa itu terdengar penuh amarah.

"Hilda! Apa maksud dari ini hah?!" tanya ayah Wyatt yang bernama Adam. Di tangannya, terdapat sebuah kertas yang merupakan surat cerai. 

"Sudah jelas bukan? Aku minta kita cerai. Aku sudah malas berpura - pura lagi," balas Hilda sambil berjalan ke arah Adam.

"Kenapa?! Apa yang kurang dariku?!" tanya Adam dengan nada tinggi. 

"Aku tahu apa yang kamu lakukan selama ini, Adam," ucap Hilda membalas ucapan suaminya. 

Wyatt menahan nafas melihat pertengkaran di depannya. Dia perlahan berjalan mundur dengan takut. Namun sialnya, Wyatt malah terjatuh dan menabrak beberapa buku di meja. Hal itu menarik perhatian dari kedua orang tuanya.

Sebelum Wyatt sempat kabur, Adam sudah berada di belakangnya. Adam menarik kerah Wyatt dan dengan cepat memasukkannya ke gudang bawah tanah. Tanpa satu patah kata pun, Adam mendorong Wyatt ke gudang bawah tanah itu.

"Ayahmu melakukan itu?" tanya Sam masih tidak percaya. Wyatt mengangguk sambil memperlihatkan luka lebam di tangannya.

"Lalu apa yang ibumu ketahui?" tanya Sam kepada Wyatt.

"Ayahku berselingkuh. Namun di saat bersamaan, ayah tahu juga ibu berselingkuh. Itu sebabnya ayah menanyakan kekurangan dirinya," ucap Wyatt sebelum menghela nafas. Membuat Sam semakin mengasihani bocah yang ada di depannya.

The Mauritz Children (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang