"Tuan muda, anda sudah di tunggu oleh yang lain." suara maid terdengar dari luar pintu kamar Sunghoon.
Yang lain sudah siap untuk pergi, tinggal Sunghoon yang masih belum keluar kamar. Entah apa yang dilakukan bocah itu.
"Iya, sebentar!" sahut Sunghoon, masih berdiri di depan cermin.
Sekali lagi memastikan tatanan rambutnya, lalu kembali menyisir.
Hanya ingin pergi ke pantai sebenarnya, tapi Sunghoon ribet sekali, sudah seperti ingin menghadiri rapat penting.
"Lama banget, ngapain aja kamu?" sembur ibu, begitu Sunghoon terlihat menuruni tangga.
"Sabar, ibu mau anaknya ganteng ga?" balas Sunghoon begitu sampai di hadapan ibu.
"Sudah, sudah. Ayo berangkat, keburu malam." ayah melerai pertengkaran kecil ibu dan Sunghoon.
Kemarin mama Shim memberi ide untuk berlibur ke pantai, kasihan Sunghoon dan Jake hanya bermain di rumah.
Namun, karena proyek yang digarap belum setengahnya selesai, mereka memutuskan untuk pergi saat sorenya. Setelah pagi sampai siang menyelesaikan beberapa urusan proyek, sekalian melihat matahari terbenam.
Angin pantai berhembus cukup kencang, daun-daun serta pohon kelapa bergoyang seolah menyambut kedatangan para wisatawan.
"Kalian main dulu aja, nanti mama panggil kalau makanannya sudah datang." kata mama Park, lantas Jake dan Sunghoon langsung pergi meninggalkan meja restoran, bermain di pinggir pantai.
"Jake jangan lari-lari, aku capek." Sunghoon berhenti mengejar Jake, menumpukkan tangan di lututnya sambil mengatur napas.
Jake juga berhenti berlari, berbalik menghampiri Sunghoon yang sudah tiduran di atas pasir.
"Sunghoon, rambut kamu jadi kotor." Jake mengangkat kepala Sunghoon ke pahanya, lalu membersihkan pasir yang menempel di rambut temannya itu.
Usapan tangan Jake, di tambah semilir angin sore membuat Sunghoon memejamkan matanya. Tidak tertidur, menikmati suasana yang ada.
"Sunghoon bangun, bangun! Liat, mataharinya mau terbenam!" seru Jake tiba-tiba, langsung berdiri.
Lupa kalau Sunghoon tiduran di pahanya, membuat wajah si Park terjatuh ke pasir.
"Anjing." guman Sunghoon pelan, kalau ketahuan ibu mulutnya bisa di kasih cabai rawit.
Tawa riang Jake menggema di telinga Sunghoon, membuatnya sedikit menganga, terpanah dengan wajah manis anak itu.
"Maaf, aku lupa kamu tiduran di pahaku, hehe." jemari kecil Jake membersihkan wajah Sunghoon dari pasir.
Sedangkan Sunghoon masih diam, wajahnya memerah.
"Muka kamu kenapa merah?" heran Jake, menarik kembali jemarinya dari tangan Sunghoon.
"Kamu, jangan cakep-cakep dong. Aku pusing." jawaban Sunghoon membuat Jake tambah heran.
"Jake, Sunghoon, ayo makan!" titah ayah, mengalihkan atensi kedua anak itu.
Sunghoon segera bangkit, berjalan lebih dulu meninggalkan Jake.
"Sunghoon ganteng-ganteng kok aneh,sih." lirih Jake, tak sadar wajahnya ikut memerah.
Editan bukan sih? 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Days : Let's Fall In Love.
Fiksi Penggemar12 hari bersama si manis, anak dari teman ayah. --- sungjake.