part 4_ I am miss you_

27 15 2
                                    

_happy birthday my beuty sleepy_

_

__________

"Kok gue ngerasa ada yang ngikutin ya?!"
Batin Tania melambatkan jalannya dan melirik ke belakang.

" Ah! Mungkin cuma perasaan gue aja,,,iya!.. cuma perasaan gue aja!!"
Lanjut Tania dan mempercepat jalan nya dan mengabaikan perasaan aneh itu.

______

" Ma...!! Tania pulang!!!"
Seru Tania dan berjalan ke arah dapur meminum air.

"Kok sepi ya?! Mama mana?!"
Batin tania bertanya tanya melihat ke sekeliling ruangan itu.

' stttttt....sttttt...'

Suara dari kamar mandi mengalihkan perhatian Tania, langsung saja ia berjalan pelan ke arah sana,membuka pelan pintu dengan sedikit ragu

' tok! Tok! Tok!'

Suara ketukan pintu membuat Tania terkejut dan langsung mengabaikan suara aneh dari dalam kamar mandi itu.

" Iya!!!! Sebentar!!!"
Teriak Tania dan menaruh gelas yang ditangannya dan langsung berjalan membuka pintu.

'cklekkk'(anggap aja suara pintu)

"Kok gak ada orang ya?!"
Batin Tania melihat ke sekeliling halaman rumah nya.

" Mama!!,mama!!!"
Panggil Tania mulai menelusuri taman.

" Siapa sih!!"
Kesal Tania dan menutup pintu rumahnya lagi dan...

"Aaa!! "
Keget Tania saat sesuatu loncat keatasnya Yang tak lain adalah meymey kucing anggora kesayangannya.

Tania mengelus dadanya berkali kali menentralkan detak jantungnya Yang menggila sebelum akhirnya menggendong mey Dan membawnya ke laintai dua, kamarnya.

Klek!

Tania menyalakan lampu kamarnya Yang gelap gulita, angin malam berhembusan masuk melewati pintu kaca balkonnya yang masih terbuka.

Tania melangkahkan kakinya menuju balkon, dengan tenang ia menutupi pintunya padahal banyak arwah yang sedang menatapnya dari atas pohon tepat di depan rumahnya, pemandangan Yang sudah menjadi keseharian tania.

Kreeekkk!!
Kreeekkk!!

Tania menghentikan tangannya Yang sedang menutup gorden saat mendengar suara aneh di belakangnya, ingin menoleh namun kepalanya terasa kelu, bahkan tangan tania sudah panas dingin sendiri

1detik....

2menit....

5menit...

Bagaikan slowmo, tania memutarkan kepalanya ragu berharap arwah gentayangan itu tidak muncul secara tiba tiba di depan wajahnya, bahkan ia menahan nafasnya sangking gregetnya.

Srrrr.....

Tania mengedipkan matanya berkali kali, Dan ternyata tidak ada apa apa disana, membuat tania menghembus nafas leganya.
Tania berjalan kearah pintu kamarnya Yang masih terbuka dengan mey yg masih di tangannya.

Ceklek..

"Taniaaa!!!!! "

"Aaaaaaaa!!! "

"Aaaaaaaa!!! "

Ica terjelembab di lantai karna kaget tania melemparnya dengan kucing, sedangkan tia berusaha menyelamatkan sesuatu Yang berada di tangannya dengan menjauhi ica

"Lo pada ngapain sih!!! Ngagetin aja! "
Kesel tania menatap nyalang kedua sahabatnya itu Yang mulai cengengesan menatapnya aneh

"Happy birthday... !!!!!" ucap mereka kompak membuat tania mematung sejenak, bahkan hari ulang tahunnya saja ia bisa lupa, separah itu kah pengaruh raka baginya?

Tania menatap kedua sahabatnya bergantian, tia yang memegang kue ulang tahunnya dengan sebagian lilin Yang sudah mati, Dan ica di sebelahnya Yang mengangkat Mey di hadapan wajahnya dengan senyum Yang lebar.

Seulas senyum akhirnya hadir di bibir tania membuat matanya kian menyipit, hatinya menghangat kala menyadari masih ada orang Yang begitu peduli padanya, tia Dan ica... Mereka adalah sahabat terbaiknya setelah Raka.

"Thanks... " ucap tania tulus membuat kedua sahabatnya menurunkan kue dan mey dari hadapan wajahnya, Dan saat itu juga tania memeluk erat kedua sahabatnya Yang langsung di balas dengan tak kalah eranya

"Lo gak perlu berterimakasih tan ini udah tugas kami, bahagiain Lo" ucap tia tulus Yang langsung diangguki ica dengan masa Yang sudah berkaca kaca

"Seharusnya ada raka disini... " lirih hatinya pilu sembari menenggelamkan wajahnya di bahu tia Dan ica

"Oke jangan pada sedih sedih gini dong, kita harus rayain hari spesial lo" ucap ica yang akhirnya membelah lamunan tania.
Mereka berjalan ke arah kasur tania dan mengeluarkan semua makanan Yang sudah dibawa tia dan ica.

Sekarang disinilah mereka, berada di tengah tengah kasur besar tania sembari memutari makanan Yang bertumpuk dengan tangan Yang memegang satu sama lain sehingga menjadi bentuk lingkaran.
Mata ketiganya tertutup sembari mengucapkan make a wish untuk tania, sampai akhirnya tania membuka matanya dan meniup lilin Yang hanya tinggal satu lagi Yang menyala.

"Yeyyyy!!! " tia menepuk tangan heboh membuat ica membuka matanya

"Lah gue belum siap nyet! " kesal ica Yang langsung mendapat timpukan dari tia

"Yee lamaan si Lo!! "

Tania hanya terkikik geli saat melihat kedua sahabatnya Yang selalu bercekcok, tak menyangka jika pertemanan mereka sudah berjalan sangat Lama. tidak, mereka bukan teman bagi tania tapi keluarga.

Di suatu sisi ada sepasang Mata yang menatap lembut ke arah tania, bibirnya membentuk bulan sabit sehingga memperlihatkan lesung pipit di pipi kanannya.

"Happy birthday my beuty sleepy"
Gumamnya pelan tanpa berniat memalingkan wajah nya dari wanita yang sedang tertawa bersama kedua sahabat nya itu, tawa yang muncul bersamaan dengan kesedihan yang teramat sangat dari mata jernihnya

sosok itu juga merasa sangat sedih saat ini, sedih melihat tawa Yang dilimuti rasa kecewa dari mata tania, mata Yang selalu ingin di pandangnya, mata Yang sudah Lama menatapnya dengan penuh sayang, tania... Dia wanita Yang begitu berarti bagi sosok itu, wanitanya.

_________

07:00

Tania bangun dari tidurnya sembari merenggang kan otot nya yang terasa sakit alhasil perbuatan Tia yang tidurnya begitu lasak

dan.. Hy liat saja di mana sekarang kakinya berada, tania bangkit dan mendengus kesal membanting kaki Tia yang semuanya berada di perut tania.

Tania menatap lamat jendela yang sudah di terangi dengan sinar matahari itu, sesekali angin melambai lambai hingga membuat gorden kamarnya menari indah.

Tania melamun sejenak, entah apa yang sedang difikirkan nya, yang pasti nya ia pun tak tau.

Sekelebat bayangan seseorang yang lewat menyadarkan tania dari lamunan nya, tania melihat ke sekeliling kamarnya, ternyata tak ada apa-apa.

"Huh... Raka!.. "

Eh?!..
Tania tersadar dari apa yang ia ucapkan barusan dan segera menggelengkan kepalanya, tak mungkin sedari tadi ia melamun kan Raka, ya walaupun ia memang sangat merindukan sosoknya selalu.

Ia harus merelakan Raka, ya.. Harus.

Sedangkan di sudut lain, sepasang mata masi terus menatap tania dengan sebuah senyuman yang terus membentuk di wajah tampannya.

"I miss you too"

_____________

Hayo... Siapa kira kira yang terus merhatiin tania???

Jgn lupa bahagia:)
Vote!

Vote!

Vote!

Udah belum???
See u next part

Nightstalker🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang