"Pagi, Sunghoon!" sapa Jake begitu Sunghoon membuka matanya.
Sunghoon malah terkejut, kenapa anak manis itu pagi-pagi sudah ada di kamarnya. Tapi, karena nyawanya masih belum kumpul, ia memejamkan matanya lagi.
"Jangan tidur lagi!" Jake segera menarik tangan Sunghoon agar duduk.
"Masih ngantuk." Sunghoon menjawab dengan mata terpejam, menyandarkan kepalanya pada pundak kecil Jake.
"Ih bangun, Sunghoon. Ayo berenang!" Jake menjauhkan pundaknya.
Sunghoon mengucek matanya, lalu bertanya, "Berenang dimana? Kolam yang kemarin?"
Lantas Jake menggeleng, "Bukan, kolam renang rumah ku. Makanya, ayo bangun dulu!"
"Tapi aku ga bawa baju renang, Jake." Sunghoon masih enggan beranjak dari ranjang.
"Pake celana pendek aja." sementara Jake masih menarik tangan Sunghoon agar berdiri.
Byur.
Tadi Sunghoon yang tidak ingin berenang, sekarang ia yang paling semangat. Langsung masuk ke dalam kolam tanpa aba-aba.
"Jake, cepet sini!" serunya dari tengah kolam.
Kolam berenang itu terbagi dua, di batasi dengan tembok keramik. Yang satu di buat agar tidak terlalu dalam, untuk anak -anak. Dan tentu saja, dua anak itu bermain di kolam yang tidak dalam.
Sunghoon berenangnya rusuh sekali, sampai wajah Jake terkena kakinya.
"Sunghoon, ih. Pelan-pelan, kena muka ku." Jake merengek kesakitan.
Sunghoon berenang menghampiri Jake, "Maaf, ga sengaja. Sakit banget ya?" tanyanya, tersirat nada khawatir.
"Eum, lumayan."
"Tuan muda, ayo sarapan dulu." kata maid yang bertugas mengasuh Jake, di belakangnya ada dua maid lagi. Yang satu membawa handuk, yang satu trolly berisi makanan.
Jake sengaja minta di bawakan sarapannya kesana.
Setelah sarapan keduanya duduk di pinggir kolam sambil menyelupkan kaki, sudah memakai handuk yang berbentuk baju agar tidak terlalu dingin.
"Kamu punya temen ga di sini?" tanya Sunghoon tiba-tiba, mengingat selama di sana ia hanya bermain dengan Jake.
Jake mengangguk, "Ada, kok. Kamu mau ketemu temen-temen aku?"
"Ayo! Aku bosen main berdua terus." kata Sunghoon semangat sekali.
Jake sedikit tersinggung, ini berarti Sunghoon tidak suka ya sebenarnya main sama Jake?
"Kamu ga suka ya, main sama aku?" Jake bertanya dengan nada sendu.
Sunghoon menggeleng ribut, panik. Buru-buru meluruskan maksud ucapannya, "Bukan gitu. Kan, kalau main bareng-bareng seru. Lebih rame, iya, gitu maksudnya..."
Bosen sih sebenarnya ,main sama Jake mulu. Mau bilang gitu, nanti Jake nangis. Ribet lagi urusannya.
Terdengar bunyi suara benda jatuh, tidak sadar mereka berdua ternyata di perhatikan oleh anak lain.
"Sunoo? Ngapain di situ?" tanya Jake kepada anak pengasuhnya.
"A-anu, maaf tuan... M-mau ambil trolly makanannya tadi." ia menjawab dengan gugup.
Jake berdecak kesal, memutarkan bola matanya. "Udah aku bilang, panggil aku Jake! Kita teman."
"Eh, iya, maaf Jake?" kata Sunoo yang semakin gugup.
Jake menoleh ke Sunghoon yang diam saja, lalu menariknya berdiri menghampiri Sunoo.
"Kenalin, ini Sunghoon. Anaknya teman papa ku, dari kota." Jake menarik tangan Sunghoon dan Sunoo, menyuruh mereka agar berjabat tangan.
"Park Sunghoon, salam kenal." Sunghoon menyebutkan namanya, berkenalan.
"S-sunoo, Kim Sunoo. Salam kenal juga." Sunoo menjawab, jujur canggung sekali baginya.
'"Tu—, maksudnya Jake. Aku ke dalam dulu ya, permisi." Sunoo lalu pamit sambil mendorong trolly makanan.
"Jake, main hujan yuk!" seru Sunghoon saat melihat rintik hujan mulai turun.
Jake mengangguk, berlari kecil mengambil selang air yang berada di taman lalu menyemprotkannnya ke Sunghoon.
"Ayo perang air!" teriak Jake, membuat Sunghoon mencari selang air dan balas menyemprotkan ke Jake.
Tawa riang keduanya memenuhi area taman belakang, tidak teredam oleh suara hujan saking kencangnya. Tidak sadar Sunoo memperhatikan dari balik jendela teras."Sunoo, ngapain nak? Ayo bantu ibu." mendengar ibu nya memanggil, membuat Sunoo mengalihkan atensi.
"Iya, bu."
Sampai hujan berhenti pun, keduanya masih bermain air. Baru selesai saat di omelin ibu Park, buang-buang air katanya.
"Ayo, cepat masuk kamar mandi! Nanti masuk angin kalian." katanya sambil berkacak pinggang, yang di omelin malah menyengir, tidak merasa bersalah.
"Dasar anak-anak." ibu satu anak itu menggelengkan kepalanya.
Aku baru bikin akun twitter khusus hype sungjakehoon, ada yang mau temenan?
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Days : Let's Fall In Love.
أدب الهواة12 hari bersama si manis, anak dari teman ayah. --- sungjake.