D-Day Festival Sekolah.
Donghyun agak sedih si karena gabisa ikut menuhin slot penampilan pas pensi. Tapi beneran deh gapapa banget dia mah. Saat ini Donghyun lagi jadi benalu diruang make-up.
" Coba Kak, mending lo keluar aja deh dari ruang make up. Ngabisin oksigen doang dah asli" protes Bomin.
" Idihh sendirinya juga sama! Gue kan disini jadi support systemnya ekskul dance! " Donghyun pembelaan.
" Heh ribut mulu nih pasutri hahahaha " celetuk Kai, pelatih mereka.
" Apaan si bang kai. Dah ah mau ke kantin,ada yang mau nitip nggak?"
" Nak vokal jangan dulu minum apa-apa kecuali air putih " Seungkwan mengingatkan.
" YAHHHHHH " seru nak vokal bersamaan.
" Kasian banget si.. Dah ah gue pergi yaak. BYE "
" Kangen Joochan.. Padahal gue semalem telponan lama banget.. Dah kangen lagi aja.. Telpon lagi aja apa yak?? "
Donghyun merogoh saku celananya dan mencari kontak Joochan dan tak lupa ia juga mencari tempat yang lumayan sepi. Donghyun memutuskan untuk menghindari huru-hara dan mengungsi ke taman belakang sekolah. Disana sepi sekali, sangat sepi. Hanya ada dia dan tanaman. Karena murid yang lain tak ingin melewatkan acara festival.
Tuuuuttt
Tuuuuutttt
Tuuuutttttt
' Nomer yang anda tuju tidak menjawab, silahkan beralih ke pesan suara '
" Joochannn, jangan skip makan siang yaaaaa. Nanti sore aku ke rumahmu boleh? Aku kangen hehe "
Donghyun memasukkan kembali ponselnya. Ia sedang ingin melamun. Ia pandang lamat-lamat danau ditaman belakang sekolahnya itu.
Donghyun berjalan ke kantin sambil bersiul.
Sesampainya di Kantin,ia membeli cemilan dan minum." Nyari tempat ah buat nonton "
Donghyun mencari kursi yang sekiranya bisa membuatnya nyaman saat menonton penampilan teman-temannya. Ia memutuskan duduk ditengah di ujung. Aula nya cukup luas, muat buat dua team drumband.
" Asik, siapa ya yang jadi pembuka acara "
Drrrttttr
Ponselnya bergetar menampilkan nomor yang tak dikenal.
" Ya,hallo? Siapa?"
' Donghyun? '
" Iya.. Joochan??? Kamu pake hape siapa? Tumben..? "
' Iya.. Hapeku yang satunya mati Hyun... Ini aku pake hape yang lain. '
" Ahh oke, ada apa Chan? "
' Hyun.... Aku makasih yaa. Abis ini aku gada lagi neror kamu. Goodbye sweetheart.... '
Mendengar itu dari telpon, Donghyun langsung bergegas pergi tak peduli cemilannya yang ia tinggalkan dikursi dan ketidak sopanannya melewati orang-orang tanpa permisi.
Donghyun berlari keluar sekolah dan menstop taksi. Ia panik.
" Bisa ngebut gak pak? "
Sampai di kompleks rumah Joochan, Donghyun berlari menuju rumah Joochan. Ia dengan brutal memencet bell dan menggedor gerbang.
" KAK JISOO!!! "
" Aduh gblk! Kak Jisoo dah ada disekolah tadi!!! "
" BIBIIIIII,AHJUMAAAA"
Donghyun nekat naek pager.
Dia gedor lagi pintu rumah Joochan. Dia mencoba membuka pintunya dengan menebak pinnya.
" Duh begoo gue ga apal tanggal lahirnyaaaa "
Setelah browsing di website sekolah ia mendapatkan tanggal ulangtahun Joochan. Ia menekan tombol pin,dan berhasil terbuka.
" JOOCHAN! KAMU DIMANA???"
Donghyun lari ke atas.
Dan membuka pintu kamar atas yang ia tebak adalah kamarnya Joochan karena ada dream catcher terpasang disana.
" JOOCHAN!!!! "
Joochan yang tergeletak dengan obat yang berserakan. Terkulai lemas tak berdaya. Donghyun langsung memangku kepala Joochan.
" Chanieee.... Huee,hikss bentar aku telpon ambulanssss hikssss tolong bertahan "
Donghyun tremor mengambil ponselnya disaku.
" Hyun.. Gausah.... Sebentar.. Sebentar lagi kok... "
" NGGAK! KAMU HARUS BERTAHAN HIKSSSSS YA TUHAN TOLONG "
" Hyun... Dengerin dulu... Ha... Uhukk"
" Tenang dulu Hyun... Uhukk uhukk susah nafas arghhh ... Hyun... Uhuk "
Panggilan ambulans nya diterima oleh petugas dan Donghyun menyebutkan alamat rumah Joochan.
" Sebentar lagi aku mati Hyun.. Haa...h ... Ini udah sesak banget.... Hyun.... Permintaan terakhirku.... Would... U— ha... Be mine??"
" YES I WOULD CHAN!!! "
Joochan tersenyum dan pingsan.
" Joochannnnnnnn ya Tuhaannnn ambulans lama sekali ... Ya Tuhaannn tolong "
" CHAN!!!!! TOLONG BERTAHAN "
Donghyun memutuskan untuk menggendong Joochan.
Kesusahan dia menggendong Joochan yang tentu saja badannya lebih besar.
Ia sudah menelpon dua sahabatnya namun nihil karena dua sahabatnya pasti sedang sibuk.
Donghyun mencari taksi sambil menggendong Joochan,bahkan hampir terjatuh karena terlalu berat. Akhirnya ia menstop taksi.
" Pak.. Tolong ngebut, nyawa pacar saya terancam pakk "
Donghyun panik dan sudah tak peduli dengan apapun. Yang terpenting saat ini Joochan dapat penangan dari rumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit,kebetulan igd sedang ramai. Donghyun menarik-narik perawat dan Dokter. Dan Joochan berhasil mendapat penanganan.
" Adek.. Mending duduk tenangin diri"
Donghyun dituntun ke salah satu kursi tunggu di igd dan diberi air minum. Donghyun sangat syok sampai tubuhnya menggigil. Bagaimana tidak mengigil,dia menggendong Joochan dari lantai dua sampai persimpangan depan komplek Joochan.
" Saat ini keadaannya sedang kritis.. Ku harap Tuhan memberikan mukjizatnya. Obat yang dia minum terlalu banyak namun sudah dikeluarkan tapi ada beberapa obat yang lepas dan sudah larut. Tenangkan dirimu. " Lalu sang dokter pergi meninggalkan Donghyun.
TBC ❤
Hallo guys
Mohon maaf baru update :") hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Would You be Mine? [ END ]
FanfictionDonghyun yg setiap harinya mendapat kejutan (*¯︶¯*)