MDB 6| Kena Marah

458 65 10
                                    

Siap komen? Siap ya, oke sip. Lanjutkan~

...

Seragam putih yang lusuh oleh keringat itu sudah tertanggalkan dan berakhir di dalam tas yang sumpek oleh buku-buku. Kini hanya tertinggal kaos pendek hitam yang dipadukan dengan jaket hitam denim. Ega berjalan dengan lelah pada motornya yang terparkir sendirian.

Malam pertengahan bulan membuat langit yang baru saja memasuki waktu malam sudah terlihat cerah. Bukan seperti waktu siang dengan tingkat kepanasan yang gila, cerah pada malam hari justru akan sangat luar biasa menakjubkan.

Tidak ada rasa panas. Tentu saja. Karena ini bukan matahari. Ini bulan, meski sama-sama jenis bintang.

Matahari sudah selesai bertugas, kini ia menyerahkan langitnya untuk bulan berjaga malam. Bulan menerima dengan senang hati. Dia bahkan menerima cahaya dari matahari agar bersinar semakin indah.

Bulan semakin naik, walau hanya sedikit dan lambat, tetapi itu sudah cukup untuk menunjukkan dirinya terlihat oleh semua makhluk di bumi.

Ega melihat ke langit. Di sana ada banyak kerlap-kerlip. Itu bukan lampu. Dia tahu itu. Itu bintang yang berjarak jutaan kilo meter dari angkasa yang luas tiada tara.

Senyum tipis tercipta sama indahnya dengan langit yang tertabur bintang di wajah Ega yang lelah dengan tingkat kepuasaan yang tinggi. Dia menikmati harinya hari ini. Bersyukur dengan segalanya.

Kunci motor sudah Ega jejalkan. Dia juga sudah duduk dengan nyaman. Tas yang ia gendong pun sudah ia tata letakkan dengan pas. Kini tangannya merogoh pada kantong celana yang beberapa detik sebelumnya bergetar.

Ada banyak pesan yang masuk dari berbagai beberapa orang. Yang teratas adalah ibunya, dan yang kedua dari yang teratas adalah ayahnya. Lalu yang ketiga dari yang teratas adalah Sean dengan banyak sekali angka di ujung pesannya.

Penasaran. Dia membuka pesan Sean terlebih dahulu. Pesan yang ia terima dari satu jam yang lalu, pukul enam. Sekarang pukul tujuh malam.

Kak Tae 🐻

Deeeeeek

Kakak udah chat mama, tapi tidak dibalas

Kakak udah pulang

Mama masih belum membalas:(

Dede masih lama? Kakak mau nunggu dede boleh tidak?

Mama aktif tapi tidak membalas

Kakak bagaimana ini?

Mama sudah membalas

Katanya minta jemput ke Dede aja

Kakak bareng dede dong ya? 🐣

Dede ponselnya lobet?

Kakak masih nunggu

Hape kakak lobet. Kakak ada di depan sekolah

"Astaga yang benar saja!"

Ega menggeram. Dia membalas untuk sekedar mengecek apakah ponsel Sean masih aktif atau sudah mati. Dan apa yang ia harapkan tentunya satu, aktif.

Kak

Ceklis satu. Hati Ega berhenti berdetak. Matanya membelalak kaget. Perasaan khawatir langsung menerjang dan kembali menghidupkan detak jantung yang sempat terhenti.

Tanpa membaca isi pesan mamanya, Ega langsung menelpon Mira. Butuh sekitar lima menit agar panggilannya diterima. Dan itu sungguh membuatnya kesal.

"Ma, kakak udah pulang belum?"

MY DISLEKSIA BROTHER | Brothersip Project✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang