|| 03.

72 14 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesungguhnya waktu masih terlalu pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesungguhnya waktu masih terlalu pagi. Tapi rumah berpenghuni tiga orang itu sudah sangat sibuk. Ji Won sudah berkutat di dapur, menyiapkan makanan. Rae Won membersihkan ruangan. Keduanya sangat menikmati kegiatan masing-masing sembari memberi perhatian pada berita di radio.

"Yoo Jung-aa.. buruan kerjanya. Habis itu mandi. Ayahmu tidak akan mengantarmu ke sekolah. Kau harus jalan kaki atau gak naik bus" omel Ji Won di sela-sela kegiatannya. 

Yoo Jung terkesiap. Suara Ji Won dari dapur membuyarkan kantuknya. Buru-buru diselesaikannya tanggungjawab membersihkan balkon.

Kadang Yoo Jung terheran-heran. Meski tidak melihat, Ji Won sepertinya tahu saja kalau Yoo Jung sedang malas-malasan.

"Kya.. putri ayah cantik banget..." seru Rae Won begitu Yoo Jung bergabung di meja makan untuk sarapan.

"Please deh, Appa.. gak usah lebay.."

Rae Won dan Ji Won punya kebiasaan di pagi hari. Mereka akan selalu memberikan afirmasi positif pada anak semata wayangnya.

"Semangat ya belajar hari ini.." ujar Ji Won. "Anak eomma adalah anak yang hebat. Pastikan kau belajar juga bersenang-senang ya.."

Bisa gak sih gak ngomongi sekolah. Kim Yoo Jung merengus. Tapi tak berani menunjukkannya di hadapan Ji Won. Dia tahu itu bisa berakhir pada omelan panjang. "Yeup, siap boss"

 "Yeup, siap boss"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
School LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang