Bakugo POV
Aku terdiam mendengar mereka semua berargumen. Seharusnya, aku sebagai kakak seperti mereka. Mengawasi perusahaan pak tua itu supaya adik adikku tidak dalam bahaya.
Walau nyatanya, aku tetap harus menggunakan mereka juga, seperti Himiko dan Izuku.
"Sudah kuputuskan aku akan bergabung dengan kalian!", Shigaraki mengangguk lalu berkata, "aku akan telpon ketua untuk konfirmasi, jika kita mendapat anggota baru" aku mengangguk
"Baik, sekarang... Kalian berdua lihat aku" kataku kepada kedua adikku, "jelaskan apa yang terjadi?", Mahoro menunduk, dan Kazumi menjawab "Ayah bilang kita akan pergi berenang didalam sebuah hotel bagus. Lalu setelah sampai. Ayah bilang, 'ini mereka, kalau tidak berhasil mengalahkan 5 orang itu. Ambil saja, aku masih punya Katsuki', lalu setelah itu ayah keluar dan kami dimasukan kedalam gudang... Dan tidak lama kemudian mereka datang menyerbu tempat itu..." jelas Kazuma, sambil mengingat ingat kejadian itu. "Ohh, jadi pak tua itu bermain kotor ternyata" kataku dalam hati.
"Lihat saja, akan aku hancurkan rencana mu karna nyaris melukai adik kesayangku!" kataku lagi sambil melihat kearah mereka yang terlihat dalam kondisi ketakutan.
"Aku sudah menghubungi ketua. Kamu beruntung sekali, bisa ke tim pelacak juga tim aksi. Jika mereka memerlukanmu, kamu harus bersama tim pelacak. Tapi jika tidak, kamu tetap disini" jelas Shigaraki. Aku membungkuk sedikit seolah mengucapkan terima kasih.
"Baiklah, aku pamit dulu... Kasian mereka...", "Ya, pulanglah... Dan... Bilang Camie aku pulang terlambat suruh dia makan duluan saja", Aku mengangguk dan mengelus rambutnya kasar. "Aku pulang dulu semuanya..."
Mereka hanya membalas "Ya" dan "sampai jumpa".
Dan tidak lama setelah aku pulang, aku mendengar Neito, Izuku dan Shoto izin pulang juga.
•
•Sesampainya dirumah, aku membawa mereka berdua masuk kekamarnya untuk berisitirahat.
Lalu aku memberitahu cerita yang sebenarnya terjadi dengan mereka dan aku yang bergabung dengan agen rahasia negara itu
"Ibu mendukung serta membantumu, lakukan yang terbaik menurut dirimu sendiri. Gunakan cara terbaik untuk menjaga adik adikmu. Aku tidak bisa melakukan apapun disini" jelas Ibu lalu aku mengangguk dan masuk kamar untuk merapihkan barang miliku untuk dibawa kemarkas
Bakugo POV
Back to Dabi
"Kalau ada apa apa kabari aku loh", aku menyunggingkan bibir dan mengangguk. Sekhawatir itu kah Shoto? Tatapan memaksanya sangat lucu bagiku...
Lalu Ia berjalan pulang.
"Aku pulang duluan ya", "hehh... Cepat sekali pulang?", Kai yang melihat sinyalku pun mengerti membantu menjawab. "Ada sesuatu yang harus dia lakukan sepertinya" kata Kai. Lalu mereka mengangguk dan mengizinkanku pergi.
Aku berjalan menuju pinggir sebuah tebing yang mengarah ke arah pantai.
Aku melihat anak anak kecil yang masih bermain dipinggir pantai yang sedang pasang itu.
Aku mulai mengingat semua kejadian disaat aku berumur 13 tahun. Rasanya, seperti tidak nyata. Tapi itu terjadi...
"Setelah aku pergi dari rumah itu apa kabar dengan Shoto ya... Aku penasaran... Bukan hanya Shoto saja sih, Yumi dan Natsu juga... Bagaimana kabar mereka ya..."
Gumam ku lalu membaringkan badan diatas tebing itu.
Aku mendengar langkah kaki dan aku menaikan kepala aku untuk melihat siapa itu.
Ternyata Keigo.
"Touya..."
Aku hanya diam
"Ah.. Tidak jadi", 'terlalu buruk untuk ku katakan..'
Keigo duduk disebelah aku juga, lalu ikut berbaring bersama.
"Tidak disangka kita sampai dititik ini ya..." kata Keigo
Aku hanya berdeham.
"Kalian kalau mau tiduran lebih baik dirumah saja. Seperti tidak ada tempat lain saja sampai tiduran diatas tebing. Kudorong kalian tidak jadi manusia lagi loh" basa basi Kai yang baru saja datang.
"Kamu mendorongku berarti kita tidak jadi menurunkan keseimbangan perusahaan mereka itu" balas Keigo.
"Sudah nama berdekatan sering bertengkar pula" ucapku bercanda mereka hanya terkekh saja
"Sudahlah... Aku mau pulang beneran, mencari tahu tentang perusahaan milik ayah lebih banyak" kataku sambil bangun dari tiduran diatas tempat itu.
Aku berjalan dan meninggalkan mereka berdua.
"Semenjak, dia bertemu Shoto dia berubah ya", "Ya, dia sedikit lebih bersemangat dan... Sering tersenyum..."
Sesampainya dirumah
Aku membuka pintu lalu membuang tasku kesembarang tempat. Lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan.
Setelah membersihkan badan dan berganti pakaian, aku membanting badan ke tempat tidur, lalu mengambil bingkai fotoku bersama ketiga adikku.
Aku menatap foto itu sesaat.
Dan menyunggingkan senyum. Melihat mereka tertawa adalah kebahagiaanku.
Yumi dan Natsu tidak tahu jika aku pergi dari rumah atas bantuan Shoto.
Aku dapat membayangkan ekspresi mereka jika mengetahui hal itu.
•
•Gua buat si Bakugo punya adek. Adek pertamanya Mahoro, adek keduanya Kazumi. Cute gitu kan?
Nah yg masalah Bakugo bilang suruh toga bilang ke camie dia ga pulang. Well, mereka satu apart. Yap, mereka polyamory relationship.
KAMU SEDANG MEMBACA
I've got you Brother | T̾o̾d̾o̾r̾o̾k̾i̾ S̾i̾b̾l̾i̾n̾g̾ F̾a̾n̾f̾i̾c̾
AcciónHIATUS | slow update Touya Todoroki yang keluar dari kediamannya setelah dijadikan alat agar perusahaan ayahnya terus berjalan. Ia tak suka diperlakukan seperti itu. Ia memutuskan meninggalkan rumah. Meninggalkan ketiga adiknya, dan bisa saja salah...