H-4: Sebuah amalan

20 5 0
                                    

Pukul 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 06.30 Arra telah sampai di sekolahnya. Pagi sekali? Ya, karena hari ini kelas Arra kebagian piket umum. Maka dari itulah, ia harus datang lebih awal.

Selang beberapa detik kemudian, Rain pun datang.

"Assalamu'alaikum, Arra," sapa Rain tiba di sekolah.

"Wa'alaikumsalam, Rain," balas Arra.

"Awal sekali kau datang, Ra," ucap Rain.

"Bukankah, Bu Hilma menyuruh kita untuk datang lebih awal?"

"Oh iya aku sedikit melupakannya," balas Rain cengengesan.

"Lagipula, Kak Vino juga ada pekerjaan pagi ini di kelasnya, maka dari itu kita berdua datang pagi," Rain mengangguk paham.

"Ya sudah, ayo kita ke lapangan piket umum," ajak Arra pada Rain. Rain menyetujuinya.

Tidak lupa mereka berdua untuk membawa peralatan kebersihan. Arra yang membawa sapu lidi dan Rain membawa serokan.

°°°°°

Awalnya hanya mereka berdua yang melakukan piket umum. Namun setelah beberapa menit kemudian, barulah teman-teman kelasnya sedikit demi sedikit datang lalu mengerjakan piket umum. Sebagian ada yang melakukan piket kelas.

Di tengah mereka sedang melakukan piket,

"Ra," panggil Rain pada Arra.

Arra yang tadi menunduk karena sedang menyapu, kini menoleh ke arah Rain.

"Ada apa, Rain?" tanya Arra.

"Aku hari ini tidak puasa," ungkapnya. Sontak hal itu mengundang pertanyaan untuk Arra.

"Mengapa?"

"Aku sedang libur," penuturan Rain membuat Arra bernapas lega. Arra kira Rain tidak puasa karena ada hal lain. Arra paham maksud libur Rain.

"Lalu?" tanya Arra.

"Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan padamu," tutur Rain.

"Tanyakan saja Rain, selagi aku bisa menjawabnya akan aku jawab," balas Arra sambil menyapu dedaunan yang bertebaran di lapangan sekolah.

"Begini apa kau tahu Ra, amalan apa yang bisa ku perbuat selama aku haid?" tanya Rain.

Arra tampak berpikir,

"Ah iya, aku baru ingat. Ada beberapa amalan yang bisa kau perbuat selama kau haid Rain," Arra memberitahu.

"Apa itu Ra?" ucapnya antusias.

"Jadi memang ada beberapa amalan yang bisa kita lakukan saat haid, diantaranya:
1. Memperbanyak shalawat.
2. Membaca dzikir.
3. Membersihkan rumah demi menyambut bulan mulia dan menyiapkan sahur juga buka puasa untuk keluarga.
4. Beristighfar.
5. Bershadaqah dan berbagai amal kebaikan lainnya," papar Arra.

Rain yang mendengarkan sambil membantu Arra memasukkan dedaunan itu kedalam serokan, mengangguk-angguk paham.

"Rain, Arra nanti tolong bersihkan depan kelas dua belas ini juga ya," itu suara bu Nuri, guru wali kelas dua belas.

Rain membuang napas kasar, "Apa Ibu itu tidak lihat, kita sudah lelah bukan menyapu dedaunan sebanyak ini? Di tambah harus membersihkan di area kelasnya itu. Mengapa tidak anak muridnya saja yang ia suruh," gerutu Rain.

"Hush, sudahlah Rain tidak usah mengeluh. Bukankah kau ingin melakukan suatu amalan? Ini salah satunya. Lagi pula hari ini hari Jumat, hari yang bagus untuk kita memperbanyak amalan," balas Arra.

"Ta---pi Ra,"

"Sudah, ayo ikut aku," Arra menarik tangan Rain agar ikut dengannya.

°°°°°

Arra dan Rain kembali membersihkan halaman yang diperintahkan bu Nuri tadi. Sebenarnya Rain sedikit malas, namun karena paksaan Arra mau tidak mau ia harus lakukan. Lagipula Rain juga ingin melakukan sebuah amalan. Ia juga tidak mau ketinggalan mendapatkan pandangan Allah hanya karena haid.

"Ra, apa masih banyak? Sepertinya aku sudah lelah," ungkap Rain.

"Sedikit lagi, Rain. Tunggulah sebentar," Rain pasrah.

"Ra, apa kau dan temanmu sedang piket umum?" tanya Vino yang tiba-tiba datang menghampiri Arra.

Arra menoleh, "Iya Kak, aku dan temanku sedang piket umum," jawab Arra.

"Ada apa emangnya?" tanya Arra.

"Oh ini, Kakak tadi dipanggil bu Nuri. Dan ia memberikan ini untuk kalian berdua. Apa benar nama temanmu ini Rain?"

"Iya benar, namanya Rain," jawab Arra.

"Syukurlah jika benar, ini ambil untukmu," Vino memberikan sebuah kantong plastik yang isinya satu cup kurma pada Rain.

"Apa benar ini untukku, Kak?" tanya Rain memastikan.

Vino mengangguk, "Dan ini untukmu, Ra,"  Vino juga memberikan satu kantong plastik yang sama pada adiknya.

"Tapi, untuk apa bu Nuri memberikan kami berdua ini?" tanya Arra pada Vino.

"Katanya, karena kalian telah membantunya membersihkan halaman ini," ucap Vino.

"Sungguh?" tanya Rain seolah tidak percaya. Vino mengangguk.

"Alhamdulillah. Nah Rain lihatlah, kita hanya membersihkan halaman ini, tapi bu Nuri sampai memberikan ini kepada kita. Hal itu terjadi karena, kita melakukannya dengan ikhlas. Apapun itu yang kita kerjakan dengan ikhlas, ada saja balasannya. Contohnya sekarang," ucap Arra.

"Iya Ra, kau benar. Semoga saja Jumat ini menjadi Jumat berkah ya,"

"Aamiin Allahumma aamiin," balas Arra dan Vino serempak.

"Oh ya Kak, punya Arra titip sama Kakak dulu ya heheh," Arra menitipkan kantong plastik tadi pada kakaknya.

"Hem, baiklah,"

-
-
-

Bersambung.....

Jum'at, 16 April 2021


Diarra Ufaira✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang