"Jung, bangun." bisik nya tepat di telinga lelaki itu.
Jungkook melenguh, merasakan sesuatu yang bergerak di hidung nya. Jungkook tersenyum kecil, dia tahu siapa itu.
"Jungkook.." panggilannya lagi, "ayo bangun.." Tapi Jungkook pura-pura tidur, padahal dia sudah bangun saat suara lembut dan sentuhan hangat di wajah tampan nya.
"Ayah Kookie.. bangun.." suara lembut itu kembali bersuara, jemari lentiknya masih berada di permukaan wajah tampan sang adam yang masih memejamkan matanya.
Sang hawa mendengus, merasa usahanya sia-sia. Dia senantiasa menatap sang adam yang masih enggan membuka matanya.
"Tampan.." cicitnya, oh ayolah lihat laki-laki di hadapan nya itu sangat tampan sekali, kulit putih,alis tebal, bulu mata lentik, hidung bangir, dan ya satu lagi bibir yang merah alami. Sempurna.
Sebenarnya kalau di deskripsikan sosok itu tidak lah cukup untuk satu lembar buku saja, bahkan membutuhkan berpuluh-puluh lembar halaman buku untuk hanya mendeskripsikan sosok adam di hadapan nya kini.
"Manis sekali."
"Eung!" Jungkook perlahan membuka matanya, merasakan tidak ada pergerakan lembut dari jemari lentik itu lagi. Padahal Jungkook sedang menikmati elusan lembut itu, hatinya menghangat ketika sang hawa menyentuh nya.
Pertama yang terlihat adalah wajah cantik sang hawa yang bagaikan malaikat kehidupan yang tengah tersenyum manis-- sangat cantik dan bersinar di mata Jungkook.
Lalisa tersenyum semringah, melihat kedua kelopak mata yang seperti kelopak mawar itu berlahan terbuka memperhatikan mata sekelam jelaga yang cantik, yang membuat nya tenggelam berkali-kali ketika melihat nya.
"Selamat pagi sayang," suara husky itu menyeruak ke gendang telinga Lalisa, wanita itu bahkan mengatupkan kedua matanya menikmati suara lembut itu. Bahkan suara nya sangat manis.
Lagi-lagi Lalisa tersenyum, dia takkan pernah bosan tersenyum pada sang adam di hadapannya ini.
"Jung, bangun."
"Hm?" Jungkook memejamkan matanya lagi ketika sang hawa kembali memberikan elusan lembut di wajahnya.
"Bangun, kamu harus mandi. Kamu gak lupakan hari ini?" tanya nya.
"Memang kita mau kemana sayang?" Jungkook sedikit menggoda sang istri yang masih belum menjauhkan tangannya dari wajahnya.
"Ish! Aku tahu kamu gak lupa. Kamu cuma pura-pura lupa aja." Lalisa mendengus.
Jungkook terkekeh pelan-- istri nya itu selalu tahu jika Jungkook berbohong, bahkan hal kecil sekali pun. Jungkook selalu jujur pada istri tercintanya-- bukankah begitu cinta? Saling percaya satu sama lain.
"Aku kan belum mandi sayang." Jungkook menarik lengan Lalisa lembut, menarik wanita itu ke dalam dekapan hangat nya. Sang adam menelusupkan kepalanya pada perpotongan leher sang istri, menghirup aroma manis yang selalu menjadi candu baginya.
"Ihh, kamu itu harus mandi tahu!"
Jungkook melonggarkan pelukan nya, menatap wajah cantik istri nya-- membelai lembut wajah cantik itu.
"Iya-iya aku mandi." Jungkook berhenti, menatap dalam manik coklat di hadapannya-- sangat cantik.
"Mau mandi bersama?" tawar Jungkook, seketika wajah Lalisa berubah menjadi merah.
"Ish,sana mandi! Aku udah mandi tahu!" Lalisa mendorong pelan tubuh sang suami.
Jungkook terkekeh, walaupun mereka sudah sah menjadi suami istri tapi Lalisa selalu malu dengan ucapan Jungkook yang terkesan frontal seperti tadi-- Jungkook sangat menikmati ketika wajah cantik istri nya tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LA-LA-LOVE
Historia CortaBerisikan Oneshoot-Twoshoot Jungkook-Lalisa ©Julye2021