II Bloodhound Academy

641 85 5
                                    

Dan akhirnya petualangan Almiro Matthias menuju mimpinya sebagai raja iblis pun dimulai, dan untuk pertama kalinya sang dewa agung turun langsung menuntun sang raja iblis baru menuju tahta yang sudah lama merindukannya dan menyerukan namanya setiap hari.

****
Di dunia bawah Zennon, sudah 2 bulan sang dewa agung menjalani hari-hari sebagai manusia di dunia bawah bersama dengan si kembar Almiro dan Almira.

Selama 2 bulan Nuzan membantu Almiro dan Almira dalam menjalankan misinya, entah kenapa Almiro dan Nuzan memiliki pemikiran yang saling sinkron satu sama lain dalam menyusun rencana bahkan membuat Almira heran.

Dan kini bersama dengan Almira dan Almiro, Nuzan sedang berjalan menuju rumah sederhana mereka, dalam jalannya, Nuzan memikirkan sesuatu sembari memandang punggung Almiro yang berjalan di depannya.

"Bagaimana jika kita singgah makan malam? Kau tahu perutku sudah sangat lapar" saran Nuzan memecahkan keheningan diantara mereka.

"Tidak kita langsung pulang, kau tahu kan kita harus berhemat?" Tolak Almiro, mendengar itu Nuzan mengendus kesal.

"Uang yang kita dapatkan dari misi tadi cukup banyak, lagian kita tak pernah makan bersama di restoran, kau tahu kan kalian adalah temanku yang pertama, apa salah jika aku ingin makan di restoran bersama temanku?" Ujar Nuzan dengan nada sedih.

"Inilah yang paling tidak Kusuka dari manusia, mereka terlalu menganggap istimewa pertemanan" ujar Almiro dengan kesal.

"Tak apa jika kau tak ingin makan bersamaku, aku akan makan bersama dengan Almira, kau mau kan Almira?" Tanya Nuzan, mendengar itu Almira menghela nafas dan mengangguk, entah kenapa Almira juga ingin makan bersama dengan Nuzan.

"Nah kan Almira saja tidak keberatan, kau saja yang banyak protes sana-sini" ujar Nuzan memandang sinis kearah Almiro.

"Akhh, baik-baik terserah kau saja, dasar merepotkan" ujar Almiro, senyuman terlihat diwajah Nuzan dan dengan segera Nuzan menarik tangan Almira menuju salah satu restoran disusul Almiro.

Mereka duduk di salah satu meja dekat jendela, senyuman sumringah terlihat jelas di wajah Nuzan. Nuzan mulai memesan makanan kesukaannya, Almira memesan teh dan roti begitupula Almiro yang memesan kopi dan roti.

Disela menikmati secangkir kopi,tak lama manik Almiro terpaku pada salah satu brosur di papan pengumuman dalam restoran, alis Almiro mengerut ketika membaca pengumuman yang mengumumkan bahwa akademi raja iblis Bloodhound membuka jalur pendaftaran untuk iblis-iblis kalangan bawah.

"Aku tak tahu bahwa akademi Bloodhound membuka jalur pendaftaran untuk iblis biasa" ujar Almiro, mendengar itu terlihat senyuman di wajah Nuzan.

"Benarkah? Bukannya akademi Bloodhound hanya untuk para iblis bangsawan?" Tanya Almira.

"Aku juga berpikir seperti itu, namun lihatlah di papan pengumuman itu?" Ujar Almiro menunjuk kearah papan pengumuman.

"Kau benar kak, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa pihak akademi tiba-tiba mengubah kebijakannya?" Tanya Almira dengan heran.

"Bukannya itu hal yang bagus? Mungkin saja para petinggi akademi berpikir ada kemungkinan raja iblis akan terlahir dari iblis kalangan bawah? Itu sebabnya mereka memberi kesempatan iblis yang berpotensi untuk menempuh pendidikan di akademi itu" jelas Nuzan sembari memakan makanan yang ia pesan.

"Mungkin saja, karena dalam ramalan raja iblis tak disebutkan bahwa sang raja iblis akan bangkit dari kalangan bangsawan" jelas Almiro menyampaikan pendapatnya.

"Bukannya itu kabar yang baik bukan? Jika kau bergabung mungkin saja mimpimu menjadi raja iblis akan terwujud" oceh Nuzan membuat Almiro dan Almira terkejut.

The AthasilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang