***

7K 1.1K 141
                                    

Jisung terbangun dan mengerang nyaring saat merasa kepala nya berdenyut-denyut menyakitkan. Hangover karena terlalu banyak minum semalaman

Sial nya ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli obat pereda hangover nya

Dan yang membuat nya terkejut lagi adalah.

"Shit gue nerima satu client tanpa mikir panjang!!!! Jisung begooooo"

Jisung bersumpah tidak akan lagi memegang ponsel saat dirinya mabuk. Karena hal yang menyebalkan akan terjadi setiap kali ia memegang ponsel saat mabuk!

Terakhir kali ia menekan panggilan pada ibu nya. Mengoceh banyak hal diselingi segukan yang kemudian membuat mama nya marah bukan main

Dan menyita kartu atm nya. Hingga kini jisung tidak memiliki sepeserpun uang di dompet nya

Lalu malam sebelumnya. Ia malah mengiyakan permintaan client baru nya yang meminta tutor! Tanpa jisung sadar!

Sial! Sungguh hari yang sial.

To : Mr. Peter Han
From : Minho Lee

Mr. aku akan menunggu mu di xx cafe pukul 10 nanti untuk membicarakan jadwal pertemuan selanjut nya Sekaligus Transaksi pertama kita

Jisung menghela nafas. Sudah terlambat untuk menolak, mau tak mau jisung harus menghadapi client pertama nya ini.

"Lo bisa ji! Masa gini doang lo gabisa jalanin, jangan jadi cupu. Lelaki sejati harus tepatin janji nya."

Selesai dengan monolog nya jisung langsung memabalas pesan minho dan bergegas ke kamar mandi untuk membilas tubuh nya yang penuh keringat serta mematut diri

•••

Pukul sepuluh lewat limabelas jisung sampai di xx cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul sepuluh lewat limabelas jisung sampai di xx cafe. Ia melongokan kepala mencari lelaki dengan Kaus hitam dan kacamata bulat

Jisung berdoa semoga client nya bukan lelaki tua bangka yang tidak memiliki visual seperti yang diharapkan nya. Sejak pagi, itulah yang menjadi kekhawatiran nya

"Tuan peter!"

Nama nya di panggil dari arah samping, jisung menoleh dan memicing. Ternyata itu adalah client nya, jisung berlari kecil dan membungkuk singkat

"Selamat pagi, saya minho. Silahkan duduk"

Jisung masih tergugu. Lelaki di hadapan nya ini—

"Maaf sebelumnya uh— sepertinya usia kita tidak terlalu jauh. Jadi saya akan berhenti bicara formal"

Begitu ucap nya dengan serius. Sambil membolak-balik menu dan memilih sesuatu di dalam nya

"A-ah oh! Iya" entah kenapa jisung jadi gugup sendiri

"Sebelum kita mulai, mending kita makan dulu karena kebetulan gue belum sarapan karena terlalu semangat buat pertemuan ini"

Jisung meneguk saliva nya susah payah. 'Terlalu semangat' ? Apa maksudnya itu? Dan kenapa jisung jadi tiba-tiba merasa kaku tanpa sebab

"Uh—oke, gue juga belum sarapan"

Jisung ikut membuka buku menu lain nya. Dan sialnya cafe yang di pilih minho memiliki menu dengan harga tinggi.

Bagaimana jisung harus mengatakan nya? Ia tidak punya uang sebanyak itu!! Bahkan untuk satu porsi menu ringan saja uang nya tidak cukup!!

Jisung putuskan untuk memesan orange jus saja yang langsung di tatap bingung oleh minho.

"Lo bilang belum sarapan? Kenapa pesen orange jus aja?"

"Gue lupa, gue ga bisa isi perut pagi-pagi hehe" alasan konyol dan tidak masuk akal, tapi yang penting minho diam dan tidak mendesak nya memilih menu dengan harga yang membuat nya mual

"Orange juice, honey waffle, breakfast wrap dua dan susu vanilla panas"

Selesai memesan, kemudian minho memainkan ponsel sejenak lalu kembali memasukan nya ke dalam ponsel dan menatap jisung dalam diam

"Uh—gue belum perkenalan diri lebih lengkap sebelumnya. Gue Lee Minho, siswa SMA akhir karena gue sempet ga naik kelas karena Koma"

Jisung sedikit kikuk. Koma? Apa harus sejelas itu? Pikirnya

"Gue jisung Han, lo bisa panggil gue jisung atau han terserah lo mau manggil gue apa. Semoga lo nyaman kedepan nya"

"Jadi— hmm..gue harus mulai dari mana ya"

"Sebelumnya apa lo punya tujuan ikut tutor sama gue?" sela jisung yang kemudian diangguki oleh minho

"Well— gue punya seseorang yang gue suka, cuma—gue ga bisa deketin anak nya karena uh—dia kayanya lebih punya banyak pengalaman dalam hal percintaan"

Jisung mengangguk kecil, ternyata hanya itu. Pikir nya "dia lebih berpengalaman sementara lo enggak?"

Minho mengangguk mantap.

"Hmm, gue paham kalo gitu apa yang bakal kita pelajari di pertemuan berikut nya. Jadi gue bakal atur jadwal dulu buat pertemuan kita selanjut nya. Kapan lo ada waktu kosong?"

"Kapanpun selain sabtu dan minggu"

"Oke. Pertemuan bakal kita lanjut di hari Senin, selasa dan rabu. Masing-masing pertemuan bakal gue ajar satu materi dasar di selingi praktek dan satu hal lagi. Pertemuan selanjutnya ga bisa kita lakuin di tempat terbuka. Lo paham maksud gue kan?"

Minho terdiam sejenak lalu mengangguk mengiyakan. Ia paham apa yang jisung maksudkan

"Oh oke. Kayanya di rumah gue aja kalo gitu—"

"Rumah lo? Hmm gue sih oke asal di saat gue ngasih materi, ga ada keluarga lo yang ganggu kegiatan kita"

"Keluarga gue ga ada di rumah kok, jadi gue rasa aman aja"

"Bagus kalau gitu. Dan untuk bayaran..—"

Jisung bingung. Ia belum menentukan biaya untuk tutor nya, lagipula ini adalah kali pertama nya mengajar hal seperti ini. Bagaimana jisung harus memberi harga?

"Untuk pertemuan pertama ga akan ada transaksi, tapi di pertemuan berikut nya..gue minta bayaran setiap satu minggu. Gimana kalau 2.4?"

Jisung memilin jari nya di balik meja. 2.4 adalah harga yang tidak masuk akal baginya, apalagai untuk pengajar amatir seperti dirinya. Namun sayang nya minho langsung menganggukan kepala tanpa berpikir panjang

Jisung merasa seperti nya minho ini anak yang cukup kaya

"Oke, deal. Kalau gitu pertemuan di hari senin, selasa, rabu. Oke"

Obrolan terhenti karena tidak lama setelah nya sang waitres datang membawa hidangan ke atas meja. Minho merapihkan tataan dan menyerahkan satu porsi breakfast wrap ke arah jisung

"Eh? Gue ga pesen ini." bingung jisung

"Makan aja, gue ngerasa ga enak kalau makan sendiri. Apa perut lo bener-bener bakal sakit kalau sarapan?"

"Uh—semoga enggak, dan juga gue lupa kalo pagi tadi gue udah minum obat. He he he"

Minho hanya tersenyum dan mengangguk kecil. Melihat senyum sang client baru nya membuat sesuatu diantara kaki nya berdenyut

"Have a nice meal"


-Tbc

[23] Love Lesson || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang