BAGIAN 45 WONGSO SUSENO

95 2 0
                                    

Hujan deras mengguyur Jakarta. Beberapa wilayah tergenang sehingga membuat arus lalu lintas tersendat. Hayati termenung di dalam mobil bersama Wongso yang berada dibalik kemudi. Mereka tak saling bicara selama ini. Baik Hayati maupun Wongso sama sama merasa canggung. Sesekali Wongso ingin mencairkan gunung es, namun hal itu selalu urung dilakukan. sampai suatu ketika suara keroncongan keluar dari perut Hayati.

Wongso tertawa terbahak-bahak mendengar duara perut Hayati yang keroncongan. Hayati tampak malu saat itu. Mukanya merona merah dan memalingkan pandangannya dari Wongso. Akan tetapi, Wongso malah semakin mengencangkan tawanya hingga Hayati pun kesal dan membentaknya.

"UDAH JANGAN KETAWA TERUS MAS!!!!" Hayati menatap tajam Wongso.

Wongso seketika terdiam ketika terjadi kontak mata antara dirinya dengan Hayati. Wajah Hayati yang memerah membuat perasaan Wongso bergetar dan seakan akan dia melihat sosok bidadari dihadapannya. Apakah ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama? Benaknya dipenuhi dengan pertanyaan itu.

"Maaf Mal...maafin aku" sahut Wongso grogi.

Hayati kembali memandang ke arah depan dan tak mau melihat wajah Wongso. Suasana kembali hening. Wongso semakin grogi menghadapi keadaan yang serba canggung itu. akhirnya ia pun mulai membuka obrolan.

"Kamu laper ya Mal?"

"Enggak Mas"

"Perut kamu gak bisa bo'ong"

"Iya aku laper...aku pengen cepet nyampe rumah"

"Mending kita makan dulu yuk...lalu lintas macet banget nih, pasti bakalan lama kalo nyampe rumah kamu"

"Gak mau Mas"

"Emang rumah kamu dimana?"

"Komplek ABRI Jakarta Timur Blok C-29"

"Hmmm...masih jauh dong Mal...mending makan dulu yuk!! Siapa tau pas kita udah beres makan, lalu lintas udah lancar lagi"

"Gak mau Mas...aku gak bisa"

Tiba-tiba perut Hayati kembali berbunyi. Hayati semakin tak bisa menyembunyikan rasa laparnya.

"Tuh perut kamu protes! Kita makan yah! deket kok resto nya"

"Tapi Mas...aku ngerasa gak enak"

"Gak enak gimana?"

"Ya kamu kan pacarnya Tisha...masa makan bareng sama aku...aku gak mau selingkuh lho...aku gak mau khianatin Tisha"

"Astagfirulloh Hal Adzim!! Kamu berpikir sejauh itu? Gak mungkin Mala...kamu ada-ada aja"

"Tapi mungkin banget Mas Wong...tiap cowok yang kenal sama aku, ujung-ujugnya mereka jatuh cinta"

"Alaaaaah...aku gak akan kali Mal...aku kan udah punya Tisha"

"Aku pengen kamu janji dulu?"

"Janji apa?"

"Jangan jatuh cinta sama aku! Jangan jadiin aku selingkuhan kamu dan kamu harus setia"

"Banyak banget janjinya?"

"Soalnya aku gak mau jahatin orang yang udah baik sama aku"

"Hmmm...aku cuman ngajak makan malem aja persyaratannya kayak gitu, lagian aku gak tertarik sama kamu...kamu juga kan udah punya pacar sama Kang Ojol tadi...aku cuman pengen niat baik tapi malah kamu begituin...yaudah kalo gitu, aku mending gak jadi neraktir kamu makan"

"Lho...lho...kok gak jadi Mas?" Hayati kaget.

"Ya aku disuruh janji sama kamu...kamu udah suuzon banget sama aku"

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang