Vomenntnya jangan jangan lupa🙇✨•°•°•°•°•°
"Jadi Lo beneran mau ngundurin diri dari sekolah?"
Arlen yang baru saja keluar dari ruang kepala sekolah langsung menoleh menatap kearah sumber suara.
Ditatapnya Viko dengan dahi berkerut dalam. Cowok itu berdiri bersandar pada dinding koridor dengan sebelah tangan dimasukkan ke dalam saku celana abu-abunya.
"Lo ngap—"
"Apa karena hal itu Lo ngundurin diri dari sekolah?"
Kedua bola mata Arlen membulat. Reflek, gadis itu langsung menyentuh pelan permukaan perutnya. Raut wajahnya sendu dan penuh akan kesedihan.
"Bisa ikut gue sebentar?"
Arlen mengangkat wajahnya, menatap tak mengerti pada Viko yang sudah berdiri menjulang di hadapannya. Tatapan Arlen jatuh pada bola mata gelap Viko yang terdiam menatap perutnya.
"Kita harus bicara." Tatapan Viko beralih pada bola mata Arlen yang masih terpaku menatapnya.
Tanpa menunggu persetujuan gadis tersebut, Viko langsung menggenggam tangan Arlen dan membawanya ke suatu tempat bersamanya.
Hari ini, Viko akan mengutarakan keinginannya. Entah itu bisa terwujud atau tidak, Viko tidak perduli. Yang terpenting adalah saat cowok itu sudah berusaha mengungkapkan keinginannya.
*
Pintu penghubung rooftop terbuka. Zefa dengan langkah pelan mulai melangkah masuk. Tangannya diam-diam meremas roknya kuat, untuk mengurangi rasa gugupnya.
Gadis itu tidak pernah tau siapa yang mengajaknya bertemu disini. Bagaimana bentuk orangnya, gendernya, atau apapun itu.
Gadis itu kesini dengan tekad yang sudah ia kumpulkan sebanyak mungkin.
"Sudah datang?"
Zefa berbalik badan. Gadis itu diam menatap sosok gadis dengan seragam ketat membalut tubuhnya. Zefa tak mengenalnya sebelumnya.
"Kau... siapa?" Tanya Zefa dengan pelan, namun Aria masih bisa mendengarnya dengan jelas.
"Aria, patner baru Lo." Aria mengulurkan tangannya kearah Zefa. Namun, gadis itu tak kunjung menerima dan membalas uluran tangannya, membuat Aria tersenyum tipis lalu menarik kembali tangannya.
"Patner?" Cicit Zefa pelan. Gadis itu sedikit ragu, haruskah dia mempercayai Aria?
"Lunaira." Zefa terus mengikuti gerak-gerik Aira yang berjalan mendekati pembatas rooftop. "Lo dendam sama dia, kan?" Tanya Aria dengan nada santai dan disertai senyum tipis di wajahnya.
Zefa diam. Tangannya terkepal dengan rahang yang mulai menegang. Mendengar nama Lunaira saja Zefa sudah merasakan amarah begitu besar dari dalam dirinya.
"Lihat..." Aria menunjuk seorang gadis yang duduk sendirian dibawah pohon dengan buku di pangkuannya. Dia, Lunaira.
Zefa yang juga melihat arah yang ditunjukkan Aria, langsung menatap penuh rasa benci pada Lulu.
"Dia kakak tiri gue."
Mengejutkan. Apa-apaan semua ini? Bagaimana mungkin adik tiri dari seorang yang ingin Zefa singkirkan menawarkan kerjasama? Permainan macam apa ini?
Menyadari raut wajah Zefa yang berubah, Aria tersenyum kecil. "Kalo Lo mikir gue ada di pihak Lulu, Lo salah besar."
Zefa terdiam.
"Gue bakal bantu Lo hancurin Lulu dan Lo bisa ambil apa yang seharusnya jadi milik Lo."
"Gimana caranya? Lo adalah keluarganya, apa gue harus percaya sama Lo?"
Aria berjalan mendekati Zefa. Gadis itu meraih tangan Zefa dan menggenggamnya, "harus. Lo harus percaya sama gue."
Untuk sesaat Zefa terdiam. Gadis itu tengah berpikir. Jika ini adalah peluang untuk ia bisa mengambil kembali Zio dari tangan Lulu, maka akan dengan sukarela Zefa lakukan.
"Oke."
Aria tersenyum lebar saat mendengar jawaban mantap yang keluar langsung dari mulut Zefa. Oh, sungguh dia sangat puas bahwa mengajak Zefa bekerjasama akan semudah ini.
"Tapi," Zefa menatap Aria dengan ragu. "Gimana cara kita bisa mulai rencana ini?"
Disaat itu Aria tersenyum miring. Aura kelicikan miliknya menguar pekat. "kita mulai dari yang mudah."
"Yang mudah?" Tanya Zefa tak mengerti.
"Yaaahh, dan ini bakal jadi satu hal yang sangat menyenangkan." Aria menepuk pundak Zefa pelan seraya tersenyum manis. "Tentunya gue perlu Lo buat kelancaran rencana ini."
•°•°•°•°•°
Aye aye jahat nih jahat🙆🙆
Pi piw💃
Kira kira siapa yang pantas untuk author bantai disini?
Wkwkwk
Dahlah, sampai ketemu lagi di part selanjutnya💃✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Or Bad Couple? [END]
Teen Fiction"nikahi gue!" "Apa?! Lo gila?!" "Gue waras! nikahi gue!" "Shit, gimana bisa?! Gue masih SMA!" "Gue ngga nanya status Lo! Gue cuma minta satu!, N-I-K-A-H-I G-U-E!" "GILA!" * Zio dan Lulu adalah sepasang insan remaja yang dipertemukan dalam sebuah tra...