5 months later....
Usia Hinata sudah 14 tahun dan dia akan mengikuti Ujian Chunnin yang kedua kalinya sebentar lagi.
"Ujian Chunnin, ya.." Hinata menatap kertas yang diberikan Kurenai tanpa minat.
"Kenapa Hinata? Kau tidak ingin mengikuti ujian ini?" Kiba bertanya sambil menatap Hinata bingung.
"Bukan, aku tentu ingin. Tapi sepertinya ini akan sangat melelahkan." Hinata berujar dengan malas, dia ingat tentang mereka yang tidak bisa makan karena seorang peserta gendut yang berkeringat.
Dia kesal, karena setelah dia berada disini nafsu makannya bertambah dengan sangat banyak. Dia bahkan bisa dengan yakin mengatakan bahwa dia bisa makan sebanyak Chouji, ini seperti perut karet Hinata ikut menjadi miliknya.
"Tapi dengan ini kita tidak akan pernah mengalami misi-misi rendahan seperti menangkap kucing lagi!" Kiba berucap dengan jijik.
Hinata mencibir, meskipun dia bukan penyuka kucing ataupun anjing, menghina seperti itu bukanlah perbuatan yang sopan ataupun baik.
"Jangan begitu, kucing juga hewan yang punya perasaan." Hinata membalas acuh tak acuh.
"Kau membelanya?!" Kiba berteriak histeris.
Hinata dengan acuh tak acuh menjawab, "Tidak."
~~Sugar~~
"Hei! Beristirahatlah sejenak, apa kau tidak lelah?" Hinata duduk sambil meletakkan keranjang yang berisi makanan miliknya di tanah.
"Kami belum berhasil, jadi tidak boleh berhenti!" Kiba menjawab dengan semangat.
Guk! Gukk!!
Hinata menggeleng, dia berdiri dan berjalan menuju Kiba dengan malas.
"Dengar, Tuan Inuzuka.. Kau tidak akan berhasil di Ujian Chunnin dengan tubuh yang penuh luka. Ayo, setidaknya makanlah pil penambah stamina ini." Hinata menyodorkan satu pil kepada Kiba dan satu kepada Akamaru.
"Kiba, kau memiliki waktu reaksi yang cepat, refleks yang terasah, kekuatan fisik yang meningkat, dan juga sangat cepat," Kiba tersenyum lebar mendengarnya.
"Tapi kau lemah dalam hal taktik." Hinata berucap datar, menyebabkan senyum Kiba luntur dan berubah menjadi cibiran.
"Ya... Ya... Aku tahu, aku bukanlah yang paling pintar. Kau puas?" Kiba bertanya dengan kesal.
Hinata menggeleng, Kiba ini memang bodoh atau Lola ?, "Kau bukannya tidak pintar, kau bisa membuat taktik sederhana yang akan sangat berguna Kiba."
"Kau harus belajar menggunakan otakmu terlebih dahulu, baru emosimu."
Kiba memiringkan kepalanya bingung, "Apa maksudnya Hinata? Aku tidak mengerti~" Kiba merengek.
Hinata menggedikan bahunya acuh, "Hei, 5 bulan pelatihan dariku itu... Menurutmu bagaimana?"
Memang, selama 5 bulan setelah kembali dari pelatihannya, Hinata melatih Kiba dan Shino. Mereka perlu meningkatkan fisik dan kemampuan mereka. Jika Shino di Taijutsu, maka Kiba di Ninjutsu.
Kiba terlihat berpikir sejenak, "Itu melelahkan, dan sangat melelahkan." Hinata mendengus mendengarnya.
"Tapi juga memberikan banyak keuntungan untukku dan Akamaru." Kiba melanjutkan sambil mengusap-usap kepala Akamaru.
"Baguslah. Kalau begitu, aku akan pergi menemui Shino dulu. Nyeong-an!" Hinata menyapa riang dan berjalan menjauh.
"Semakin lama dia semakin aneh, benar 'kan Akamaru?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
FanfictionHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...