Sebelum baca jangan lupa vote yah, dengan begitu kalian sudah mengapresiasi cerita ini.
Gia kembali melirik jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan jam sembilan malam. Dirinya merasa dejavu saat ini. Ia merasa pernah melakukan hal ini beberapa tahun yang lalu. Menunggu seseorang hingga larut malam dan tidak mendapatkan kabar apa-apa dari orang yang ditunggunya. Membuat Gia tersenyum miris seolah menertawakan dirinya sendiri.
Menghembuskan napas lelah, Gia pun beranjak dari tempatnya duduk dan keluar meninggalkan cafe dengan langkah lemah. Dia pasti tidak akan datang, batin Gia. Dia seakan hapal dengan episode menunggunya kali ini akan berakhir dengan tidak datangnya pria itu, seperti pria sebelumnya.
Gia cukup lama berdiri di samping mobilnya. Ia menatap gedung kantor Arza yang bersebrangan dengan cafe. Mengapa rasanya sesakit ini. Bahkan lebih sakit dari perasaan ketika Andhru meminta Gia untuk meninggalkannya. Terlebih saat ini Gia juga tidak bisa mengeluarkan air matanya.
Setelah lama merenung. Gia pun memutuskan untuk masuk ke dalam mobil, dirinya langsung melajukan mobil itu keluar dari parkiran cafe untuk menuju ke apartement-nya.
Terima kasih sudah membaca cerita ini, untuk tau kelanjutannya bisa melanjutkan membaca melalui aplikasi dreame/innovel, gratis...
Akun dreame: Iennerr
Tetap follow akun ini yah untuk mendapatkan kabar terupdate dari cerita-ceritaku. Sampai jumpa diceritaku selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Word Called Love (Complete) Move To Dreame/Innovel
RomanceJika ada pemilihan wanita paling setia, pasti Gia pemenangnya. Jika ada pemenang wanita paling banyak berkorban Gia juga akan memenangkannya. Hubungannya dengan sang kekasih yang sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun membuatnya enggan untuk berpin...